Advertisement

Kebun Plasma Nutfah Pisang Giwangan Hasilkan PAD, DPRD Kota Jogja Usulkan Pengembangan

Alfi Annisa Karin
Senin, 06 Januari 2025 - 20:37 WIB
Sunartono
Kebun Plasma Nutfah Pisang Giwangan Hasilkan PAD, DPRD Kota Jogja Usulkan Pengembangan Penjabat Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto (batik) tengah meninjau Kebun Plasma Nutfah Pisang di Giwangan beberapa waktu lalu / Dokumentasi Pemkot Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Sejak 1994, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Jogja mengelola Kebun Plasma Nutfah Pisang (KPNP). Di KPNP yang terletak di Malangan, Giwangan, Umbulharjo ini setidaknya terdapat 333 varietas pisang yang dibudidayakan dengan metode budidaya kultur jaringan.

Kabid Pertanian DPP Kota Jogja Eny Sulistyowati mengatakan KPNP menyimpan varietas pisang unik. Diantaranya Pisang Gendruwo yang memiliki kekhasan berupa kulit berwarna merah hingga Pisang Lase yang bisa mengeluarkan lebih dari satu tandan dalam 1 periode berbuah. Ada juga Pisang Tongkat Langit dan pisang Songgo Buwana yang memiliki buah menghadap ke langit.

Advertisement

"Beberapa varietas pisang yang terancam punah di daerah asalnya karena dianggap tidak produktif oleh masyarakat, bisa di jumpai di KPNP” ujarnya, Senin (6/1/2025).

Eny mengatakan antusias masyarakat untuk mengunjungi KPNP terbilang tinggi. Sejak Januari 2023 hingga Desember 2024 setidaknya ada 4.894 orang pengunjung yang tercatat. Seluruhnya hadir dari berbagai kalangan, mulai dari usia pra sekolah, pelajar, mahasiswa maupun masyarakat umum. Mengingat keterbatasan personel, jadwal kunjungan dibatasi setiap minggunya.

"Kami menerima tamu hari Selasa dan Kamis. Sebenarnya permintaan kunjungan sangat banyak. Namun, sementara kami batasi karena keterbatasan personil," katanya.

Anggota Komisi B DPRD Kota Jogja Fajar Kurniawan mendorong Pemkot Jogja untuk terus melakukan mendukung dan mengembangkan KPNP. Sebab, menurutnya KPNP punya potensi untuk menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) yang tinggi terlihat dari tren yang positif yang ditunjukkan setiap tahunnya.

Fajar mencatat, pada 2022 KPNP mampu menyumbang PAD sebesar Rp 36.664.000. Sementara, pada 2023 PAD yang mampu disumbang KPNP sebesar 39.820.000 atau naik 7,9 persen. Pada oktober 2024 KPNP menyumbang Rp 40.988.000 atau naik sekitar 2,8 persen.

"Tren positif kontribusi KPNP terhadap PAD Kota Jogja harus diterjemahkan sebagai peluang yang perlu di optimalkan dengan kolaborasi multistake holder," tuturnya.

Dia menyebutkan semangat kolaborasi harus diwujudkan dengan dukungan anggaran yang memadai baik dari APBD Kota Jogja, APBD Provinsi DIY, maupun Dana Keistimewaan. Fajar turut menyoroti kondisi sarana dan prasarana yang sudah berumur di laboratorium KPNP. Menurutnya sarana dan prasarana itu perlu dilakukan peremajaan. Tujuannya, agar KPNP dapat menghasilkan bibit pisang terbaik yang dibutuhkan masyarakat.

"Hal ini perlu menjadi perhatian Tenaga Ahli Perangkat Daerah [TAPD] Kota Jogja dalam menentukan prioritas anggaran  APBD perubahan 2025 atau murni 2026," ungkapnya.

Pengembangan KPNP ke depan diharapkan dapat turut menggandeng pemerintah kelurahan maupun masyarakat umum. Pengembangan ini tidak hanya sekedar melestarikan keanekaragaman hayati pisang, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

"Dengan perencanaan yang matang dan kolaborasi yang baik nantinya dapat menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan dan berkontibusi pada pengentasan kemiskinan di Kota Jogja," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jangan Sekali-kali Vaping di Vietnam, Dendanya Jutaan Rupiah

News
| Selasa, 07 Januari 2025, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul

Wisata
| Kamis, 02 Januari 2025, 15:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement