Advertisement

Pemkot Jogja Bakal Bangun Biopori Jumbo di Semua RTH

Stefani Yulindriani Ria S. R
Kamis, 11 September 2025 - 06:17 WIB
Ujang Hasanudin
Pemkot Jogja Bakal Bangun Biopori Jumbo di Semua RTH Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo saat meninjau pembuatan biopori. - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA–Persampahan masih menjadi permasalahan di Kota Jogja. Untuk mengatasinya, Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja memanfaatkan belasan hektar lahan milik Pemkot Jogja untuk mengolah sampah organik dengan biopori jumbo. 

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Jogja, Sukidi menuturkan pihaknya memetakan ada belasan hektar lahan milik Pemkot Jogja yang akan dimanfaatkan dalam program tersebut. 

Advertisement

“Pemanfaatan lahannya terutama di ruang terbuka hijau, semua ruang terbuka hijau akan kita optimalkan untuk biopori jumbo,” katanya dalam peluncuran sekolah percontohan aman pangan di SMPN 12, pada Rabu (10/9/2025). 

Dia mengaku lahan yang dimiliki Pemkot Jogja terbatas, sehingga biopori jumbo tersebut akan dibangun di seluruh ruang terbuka hijau yang berdiri di lahan milik Pemkot Jogja. Selain itu, menurutnya, masyarakat yang memiliki lahan yang tidak dimanfaatkan juga mendirikan biopori jumbo tersebut. 

BACA JUGA: Prakiraan Cuaca DIY Hari Ini, Waspada Hujan Disertai Petir

“Kalau lahan individu nanti kami minta izin dulu. Ini [meminta izin pemanfaatan lahan kosong masyarakat untuk biopori jumbo] telah kami lakukan. Karena memang sampah ini sebenarnya persoalan kita bersama,” imbuhnya. 

Dia menyebut biopori jumbo tersebut akan dimanfaatkan warga secara komunal. Nantinya ada sekitar 70 Kartu Keluarga (KK) yang akan memanfaatkan satu biopori jumbo untuk mengolah sampah organiknya. Sampah organik yang diolah tersebut dapat berupa sampah sisa dapur atau sampah daun-daun di jalan. 

Biopori jumbo tersebut akan dibangun dengan diameter 80 centimeter (cm) dam kedalaman sekitar 3-4 buis. Dia pun berharap agar biopori jumbo tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mengolah sampah organiknya di masing-masing wilayah. 

Dari sana, menurutnya sampah organik tersebut akan diolah menjadi pupuk dalam jangka waktu tertentu. Pupuk tersebut akan dimanfaatkan untuk memupuk tanaman milik warga setempat dan sebagian lainnya digunakan untuk memupuk tanaman yang ada di ruas jalan Kota Jogja. 

“Konsepnya nanti integrated farming,” imbuhnya. 

Sementara sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja, Rajwan Taufiq menyebut produksi sampah harian Kota Jogja mencapai 260 ton. Jumlah tersebut meningkat hingga 300 ton per hari pada musim liburan. Dari jumlah tersebut sekitar 60% diantaranya merupakan sampah organik. Karena itu, Rajwan menilai pengolahan sampah organik merupakan solusi untuk mengurangi volume sampah harian. 

“Harapannya ini bisa mengurangi sampah yang ada,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Larry Ellison Ikuti Elon Musk sebagai Orang Terkaya di Dunia

Larry Ellison Ikuti Elon Musk sebagai Orang Terkaya di Dunia

News
| Kamis, 11 September 2025, 09:17 WIB

Advertisement

Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot

Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot

Wisata
| Rabu, 10 September 2025, 18:22 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement