Advertisement

Dapur Umum MBG Bantul Memungkinkan Digelar di Pondok Pesantren

Stefani Yulindriani Ria S. R
Selasa, 07 Januari 2025 - 10:37 WIB
Sunartono
Dapur Umum MBG Bantul Memungkinkan Digelar di Pondok Pesantren Contoh makanan sehat untuk anak. - Foto ilustrasi dibuat oleh AI - StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Bantul mencatat ada beberapa pondok pesantren di wilayahnya yang memiliki dapur umum. Keberadaan dapur umum tersebut memungkinkan pondok pesantren mampu menjadi penyedia dalam program makan bergizi gratis (MBG).

Kepala Kankemenag Bantul Ahmad Sidqi mengatakan dapur umum di pondok pesantren tersebut selama ini telah digunakan untuk memproduksi makanan bagi para santri. Dia menilai, keberadaan dapur umum tersebut dapat digunakan untuk penyediaan makanan dalam program MBG. 

Advertisement

BACA JUGA : Badan Gizi Segera Lakukan Evaluasi MBG di Hari Pertama

"Di pesantren yang besar [jumlah santri mencapai ribuan] yang menjadi sasaran [program MBG], sudah memiliki dapur umum, nanti tinggal [dapur umum] memenuhi syarat-syarat [untuk menyelenggarakan MBG]," ujarnya, Senin (6/1/2025).

Penerapan makan bergizi gratis di pesantren akan dilakukan secara prasmanan. Selama ini pesantren telah memiliki tim yang terdiri dari santri-santri senior untuk menyediakan makanan bagi para santri. Meski begitu, menurut Ahmad, satu dapur umum untuk program MBG ditargetkan mampu menyediakan makanan untuk 3.000 orang.

Oleh karena itu ketika dapur umum tersebut menyediakan makanan untuk MBG, maka pondok pesantren bisa menggandeng masyarakat setempat untuk bersama-sama menyediakan MBG tersebut. "Masyarakat bisa terlibat, sebagai penyedia bahan baku, atau tenaga kerja," ujarnya.

Adapun pondok pesantren yang jumlah santrinya hanya ratusan dan tidak memiliki lembaga pendidikan, maka penyediaan MBG dapat disediakan oleh pondok pesantren terdekat yang menyediakan MBG atau lembaga pendidikan tempat santri tersebut menempuh pendidikan.

"[Pondok pesantren yang santri ratusan] tidak bisa mengelola sendiri [penyediaan ribuan paket MBG], sehingga kemungkinan dari rekanan pemerintah," ujarnya.

Kemenag RI telah mengeluarkan edaran terkait dengan himbauan agar MBG dilakukan juga untuk menunjang pengembangan karakter siswa. Dia pun menyambut program tersebut dengan positif. "Pemberian MBG bisa menguatkan karakter santri. Satri dapat diajari etika makan dan minum yang baik, diajarkan bagaimana makan dengan berdoa, agar religiusitasnya meningkat," ujarnya. 

BACA JUGA : Belum Juga Terima Juknis dari Pusat, Pemkab Bantul sebut Pelaksanaan MBG Bisa Jadi Bertahap

"[MBG] tidak hanya fokus pada penguatan gizi, tetapi juga penguatan karakter," ujarnya.  

Ia juga menekankan agar santri dapat belajar untuk mengantri, dan menghargai makanan. Meski begitu, saat ini masih menunggu petunjuk teknis (juknis) penyelenggaraan MBG tersebut. "Untuk menyasar santri di pesantren, kami masih menunggu juknis," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Kuota Haji Bantul 2025 Menurun

Kuota Haji Bantul 2025 Menurun

Jogjapolitan | 4 hours ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jadwal Perjalanan Haji 2025 Resmi Diterbitkan, Ini Urutan Berangkatnya

News
| Rabu, 08 Januari 2025, 13:07 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul

Wisata
| Kamis, 02 Januari 2025, 15:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement