Advertisement
Hasto Wardoyo Sebut Pilkada Jogja Tak Dihiasi Kekerasan dan Politik Uang
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Pasangan Hasto Wardoyo dan Wawan Harmawan resmi ditetapkan sebagai walikota Jogja terpilih, Kamis (9/1/2025). Hasto-Wawan memenangkan kontestasi Pilkada Kota Jogja dengan mengantongi 44,44 persen suara atau setara dengan 87.485 suara. Usai ditetapkan, Hasto Wardoyo menyampaikan pidato singkat pertamanya sebagai wali Kota Jogja terpilih.
Hasto mengaku berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah ikut serta menyukseskan gelaran Pilkada Kota Jogja. Diantaranya KPU Kota Jogja, Pemkot Jogja, Forkopimda, hingga pihak kepolisian. Hasto mengaku terkesan dengan pelaksanaan Pilkada di Kota Jogja. Sebab, menurutnya Pilkada tak dihiasi dengan kekerasan ataupun politik uang.
Advertisement
"Kekerasan bisa terjadi tidak hanya fisik. Yang namanya menekan 'wani piro' itu juga bentuk kekerasan. Tapi Alhamdulillah Kota Jogja tidak ada yang berbau politik uang. Ini betul-betul kami rasakan, senang sekali dan beribu-ribu terima kasih," ungkap Hasto, Kamis (9/1/2025).
Hasto mengatakan secara filosofi pemimpin yang dilahirkan dengan kekerasan akan melahirkan pemimpin yang tirani. Namun, Hasto menyebut dia bersama Wawan lahir sebagai wali Kota Jogja dengan kesejukan sehingga dia berharap bisa mengemban amanah warga Kota Jogja. Di sisi lain, Hasto menuturkan pihaknya tak menggelar euforia berlebihan. Sebab, menurutnya kemenangannya ini bukanlah akhir, melainkan pijakan awal untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai wali Kota Jogja.
"Karena ini bukan akhir, tapi awal harus menjalani tugas dan tanggung jawab," imbuhnya.
Hasto mengatakan ekpektasi warga Kota Jogja terhadap kepemimpinannya sangat besar. Bahkan, sebagian warga Kota Jogja memiliki anggapan saat Hasto dilantik maka saat itu pula persoalan sampah di Kota Jogja bisa terselesaikan. Di sisi lain, Hasto juga senantiasa mendengarkan masukan yang datang untuk dirinya. Termasuk dari Mantan Wakil Walikota Jogja Heroe Poerwadi yang meminta Hasto untuk tak muluk-muluk memberikan janji dalam upaya penuntasan sampah.
Selain menuntaskan sampah, Hasto juga berupaya untuk memaksimalkan sumber daya manusia di Kota Jogja. Dia akan menjadikan Kota Jogja sebagai Center of Excellence. Di samping itu, layanan dasar juga akan terus dimaksimalkan. Utamanya di bidang kesehatan dan pendidikan.
Hasto mengatakan, warga Kota Jogja yang bisa masuk ke perguruan tinggi baru 18 persen. Kota Jogja juga menempati angka pengangguran tertinggi di DIY. Lulusan SLTA yang menganggur mencapai 6.000 orang. Sarjana yang menganggur juga tinggi jumlahnya, mencapai 3.400 orang. Belum lagi masalah sampah yang betul-betul menjadi perhatian.
"Tugas besar, beban tidak ringan, dan tanggung jawab bagi kami karena ekspektasi publik luar biasa yang membuat kami betul-betul bersiap diri," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Ungkap Perkembangan Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Foto Dipakai Tanpa Izin Hotel Bintang di Jogja, Kanwil Kemenkum DIY Dorong Fotografer Daftarkan Hak Cipta Karya
- UPT Metrologi Jogja Gelar Sidang Tera Ulang Mulai Februari 2025
- Dampak Inpres No.1/2025 Bikin Industri Perhotelan dan Restoran di Bantul Ketar-Ketir
- BPBD Kota Jogja Akan Tambah EWS Otomatis di Tiga Sungai
- Realisasi Dana TSLP Perusahaan di Jogja Baru Capai Rp2,9 Miliar
Advertisement
Advertisement