Advertisement

Musim Penghujan Masih Berlangsung, Masyarakat Diimbau Waspada Leptospirosis

Lugas Subarkah
Rabu, 15 Januari 2025 - 18:07 WIB
Sunartono
Musim Penghujan Masih Berlangsung, Masyarakat Diimbau Waspada Leptospirosis Ilustrasi leptospirosis, - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Musim penghujan masih berlangsung pada bulan Januari 2025. Pada sepanjang pertengahan bulan, Kota Jogja diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras. Kondisi demikian perlu menjadi perhatian warga Kota Jogja terhadap ancaman kesehatan, termasuk penyakit Leptospirosis.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit PD SIK Dinas Kesehatan Kota Jogja, Lana Unwanah, menjelaskan ancaman kesehatan pada musim penghujan bisa karena dampak langsung dari paparan hujan seperti munculnya flu, pilek, batuk, demam dan lainnya, maupun penularan penyakit lainnya.

Advertisement

BACA JUGA : 4 Warga Sleman Meninggal Dunia Akibat Leptospirosis, Masyarakat Diminta Waspada

“Leptospirosis dan Demam Berdarah Dengue [DBD] menjadi perhatian dan kewaspadaan mengingat guyuran hujan dapat membawa limbah kotoran dan kencing binatang terutama tikus yang terkontaminasi bakteri leptospira. Genangan air berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk pembawa DBD,” ujarnya, Rabu (15/1/2025).

Ia mengingatkan seluruh warga Kota Jogja untuk tetap waspada terhadap penularan penyakit menular khususnya Leptospirosisakarena perubahan lingkungan dampak dari musim penghujan. Khusus tentang pencegahan Leptospirosis, beberapa hal dapat dilakuikan untuk pencegahan.

Pertama, meminimalkan penumpukan sampah yang akan mengundang tikus. Warga dan pekerja yang bekerja erat dengan sampah agar selalu menggunakan pelindung diri seperti sarung tangan dan sepatu boots untuk menghindari paparan pada kulit. “Diantaranya saat beraktifitas di sawah, selokan, bersih-bersih kebun dan lainnya,” ungkapnya.

BACA JUGA : Penularan Leptospirosis Marak, Dinas Kesehatan Jogja Minta Warga Waspada

Jika ada luka di bagian tubuh seperti tangan dan kaki agar diobati dan ditutupi dengan pelindung luka yang sesuai. “Cuci tangan dan bersih-bersih setelah beraktifitas di tempat berisiko terjadinya penularan Leptospirosis. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat [PHBS],” kata dia.

Hindari mengkonsumsi makanan atau minum saat bekerja di tempat berisiko. Namun jika perlu dilakukan, maka harus cuci tangan sebelum makan atau minum. Jika merasakan sakit atau gejala agar segera periksa ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

“Gejalanya meliputi demam, nyeri sendi, pusing, nyeri otot, terutama bagian betis, mata kuning, bahkan tidak kencing sampai enam jam setelah dua sampai lima hari sebelumnya, melakukan pekerjaan yang berisiko terpapar urine tikus,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patwal untuk Utusan Khusus Presiden Diminta Ditinjau Ulang

News
| Rabu, 15 Januari 2025, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025

Wisata
| Selasa, 07 Januari 2025, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement