Advertisement
Musim Penghujan Masih Berlangsung, Masyarakat Diimbau Waspada Leptospirosis
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Musim penghujan masih berlangsung pada bulan Januari 2025. Pada sepanjang pertengahan bulan, Kota Jogja diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras. Kondisi demikian perlu menjadi perhatian warga Kota Jogja terhadap ancaman kesehatan, termasuk penyakit Leptospirosis.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit PD SIK Dinas Kesehatan Kota Jogja, Lana Unwanah, menjelaskan ancaman kesehatan pada musim penghujan bisa karena dampak langsung dari paparan hujan seperti munculnya flu, pilek, batuk, demam dan lainnya, maupun penularan penyakit lainnya.
Advertisement
BACA JUGA : 4 Warga Sleman Meninggal Dunia Akibat Leptospirosis, Masyarakat Diminta Waspada
“Leptospirosis dan Demam Berdarah Dengue [DBD] menjadi perhatian dan kewaspadaan mengingat guyuran hujan dapat membawa limbah kotoran dan kencing binatang terutama tikus yang terkontaminasi bakteri leptospira. Genangan air berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk pembawa DBD,” ujarnya, Rabu (15/1/2025).
Ia mengingatkan seluruh warga Kota Jogja untuk tetap waspada terhadap penularan penyakit menular khususnya Leptospirosisakarena perubahan lingkungan dampak dari musim penghujan. Khusus tentang pencegahan Leptospirosis, beberapa hal dapat dilakuikan untuk pencegahan.
Pertama, meminimalkan penumpukan sampah yang akan mengundang tikus. Warga dan pekerja yang bekerja erat dengan sampah agar selalu menggunakan pelindung diri seperti sarung tangan dan sepatu boots untuk menghindari paparan pada kulit. “Diantaranya saat beraktifitas di sawah, selokan, bersih-bersih kebun dan lainnya,” ungkapnya.
BACA JUGA : Penularan Leptospirosis Marak, Dinas Kesehatan Jogja Minta Warga Waspada
Jika ada luka di bagian tubuh seperti tangan dan kaki agar diobati dan ditutupi dengan pelindung luka yang sesuai. “Cuci tangan dan bersih-bersih setelah beraktifitas di tempat berisiko terjadinya penularan Leptospirosis. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat [PHBS],” kata dia.
Hindari mengkonsumsi makanan atau minum saat bekerja di tempat berisiko. Namun jika perlu dilakukan, maka harus cuci tangan sebelum makan atau minum. Jika merasakan sakit atau gejala agar segera periksa ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.
“Gejalanya meliputi demam, nyeri sendi, pusing, nyeri otot, terutama bagian betis, mata kuning, bahkan tidak kencing sampai enam jam setelah dua sampai lima hari sebelumnya, melakukan pekerjaan yang berisiko terpapar urine tikus,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Penganiayaan oleh Polisi, Polda DIY Tegaskan Tidak Mengintervensi Penyelidikan Kematian Darso
- Jadwal KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur hingga Purwosari, Rabu 15 Januari 2024
- Jadwal Kereta Api Bandara Hari Ini 15 Januari 2025, dari Stasiun Tugu Jogja ke YIA
- Jadwal SIM Keliling di Godean Sleman Hari Ini 15 Januari 2024, Mulai Pukul 08.30 WIB
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini Rabu 15 Januari 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement