Advertisement

Dampak Makan Bergizi Gratis Kulonprogo, Kantin Sekolah Mengurangi Penjualan

Triyo Handoko
Jum'at, 17 Januari 2025 - 16:57 WIB
Maya Herawati
Dampak Makan Bergizi Gratis Kulonprogo, Kantin Sekolah Mengurangi Penjualan Siswa SMPN 1 Sentolo saat jam istirahat sedang jajan di kantin sekolahnya yang dikelola Yuli, program MBG di sekolah ini berdampak pada penurunan omzet kantin tersebut, Jumat (17/1 - 2025)

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO–Sejumlah kantin sekolah di Kulonprogo terdampak program makan bergizi gratis (MBG). Siswa-siswa yang sebelum program itu banyak mengandalkan kantin untuk makan siang kini berangsur menurun antusiasmenya.

Salah satu kantin yang terdampak itu berada di SMPN 1 Sentolo mengurangi penjualannya hingga setengah dari jumlah menu yang biasanya disiapkan. Pengelola kantin tersebut, Yuli menyebut bahkan dirinya kini tidak menjual makanan berat seperti soto untuk siswa-siswa disana.

Advertisement

Makanan berat tak lagi dijual di kantin SMKN 1 Sentolo karena siswa sudah mendapatkan makan dari program tersebut. “Kalau makanan berat kan juga tidak tahan lama, jadi langsung enggak jualan soto atau nasi dengan lauknya lagi sekarang takut rugi,” jelas Yuli, Jumat (17/1/2025).

Yuli menjelaskan kini dirinya hanya menjual makanan ringan dan minuman saja. “Tapi meski ada program ini siswa tetap ke kantin, semoga begitu terus kalau tidak bisa berhenti jualan ini,” katanya.

BACA JUGA: Ratusan Keluarga di Kota Jogja Mengakhiri Kepesertaan sebagai Penerima PKH

Omzet kantin sekolah yang dikelola Yuli sebelum ada program MBG ini rata-rata sehari bisa meraup Rp500.000, kini turun jadi Rp350.000. “Penurunan karena mungkin tidak jual makanan berat lagi, sekarang penjualan yang paling laris malah minuman,” terangnya.

Penurunan menu penjualan juga dilakukan kantin SDN Semen di Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo. Kantin ini dikelola langsung oleh pihak sekolah yang bahan makanannya didatangkan langsung dari orang tua siswa yang menitipkan makanannya.

Kepala SDN Semen, Murtinah menerangkan sebelumnya kantin sekolahnya menjual berbagai menu makanan berat seperti nasi goreng, nasi uduk, nasi sayur, dan lainnya. “Nasi dengan aneka lauk itu sekarang dikurangi jumlahnya, tapi masih tetap beroperasi,” ungkapnya.

Murtinah menyebut siswa-siswanya juga mengalami penurunan uang jajan yang kebanyakan dialihkan untuk ditabung setelah dapat makan bergizi gratis ini.

“Siswa-siswa kami kebanyakan dari keluarga dengan ekonomi bawah, jadi cukup membantu juga mereka jadi bisa lebih menabung sekarang,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Di Jakarta, PNS boleh Poligami, Asalkan Penuhi Syarat-Syarat Ini

News
| Jum'at, 17 Januari 2025, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025

Wisata
| Selasa, 07 Januari 2025, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement