Advertisement

Walhi Sebut Pengurangan Emisi Dengan Bus Listrik Masih Jadi Solusi Hilir

Lugas Subarkah
Jum'at, 24 Januari 2025 - 14:07 WIB
Maya Herawati
Walhi Sebut Pengurangan Emisi Dengan Bus Listrik Masih Jadi Solusi Hilir Uji coba pengisian daya bus listrik Trans Jogja di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik di Terminal di depan Bandara Adisutjipto belum lama ini. - Harian Jogja - David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY tengah mengupayakan pengurangan emisi terutama di sekitar kawasan Malioboro, dengan menghadirkan bus dan becak listrik. Sayangnya, sumber listrik di Indonesia sendiri masih banyak yang menggunakan energi kotor.

Kepala Divisi Kampanye Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jogja, ELki Setiyo Hadi, melihat kebijakan tersebut masih berfokus di hilir saja. “Kalau kita mau brebicara tentang transportasi yang sumber energinya listrik, listrik masih tetap membutuhkan batubara,” ujarnya, Jumat (24/1/2025).

Advertisement

Menurutnya, yang didorong adalah ketersediaan energi terbarukan untuk sektor kelistrikannya terlebih dahulu. “Kalau mau menerapkan energi terbarukan, seharusnya lebih dulu berkomitmen menggunakan bauran energi yang lebih sustain [berkelanjutan],” katanya.

Pengadaan bus dan becak listrik yang dianggap sebagai moda transportasi ramah lingkungan di Malioboro, menurutnya hanya gimmick untuk menunjang pariwisata. “Tujuannya lebih pada menarik wisatawan, belum pada komitmen DIY sendiri menuju zero emission,” ungkapnya.

BACA JUGA: Masuk dalam Sumbu Filosofi, Bangunan Liar di Pantai Parangkusumo Akan Ditertibkan

Terkait zero emision, apa yang menjadi masalah di iIdonesia adalah penyumbang karbon terbesar khususnya di sektor energi, yakni pembangkit listrik yang masih bersumber dari energi kotor.

Walau Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berasal dari luar DIY, sebagai tujuan wisata dan pendidikan, DIY merupakan salah satu wilayah yang boros energi listrik.

Maka dengan kendaraan-kendaraan listrik itu, justru akan semakin berpotensi meningkatkan konsumsi energi dari fosil. “Apa yang dilakukan oleh Pemda DIY itu dengan kendaraan listriknya bukan untuk komitmen menuju net zero emission, melainkan kemasan untuk industri pariwisatanya saja,” ungkapnya.

Seperti diketahui, Pemda DIY secara bertahap tengah menuju Malioboro Zero Emission. Beberapa kebijakan yang sudah diterapkan dalam mendukung hal ini diantaranya Malioboro Car Free Night, Kawasan Tanpa Rokok (KTR), pengadaan dua unit bus listrik dan 90 unit becak listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pelantikan Bupati dan Wali Kota, Pemda DIY Siapkan Dua Skenario

News
| Jum'at, 24 Januari 2025, 16:47 WIB

Advertisement

alt

Tips Berwisata Saat Musim Hujan

Wisata
| Selasa, 21 Januari 2025, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement