Advertisement
Walhi Sebut Pengurangan Emisi Dengan Bus Listrik Masih Jadi Solusi Hilir
Uji coba pengisian daya bus listrik Trans Jogja di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik di Terminal di depan Bandara Adisutjipto belum lama ini. - Harian Jogja - David Kurniawan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY tengah mengupayakan pengurangan emisi terutama di sekitar kawasan Malioboro, dengan menghadirkan bus dan becak listrik. Sayangnya, sumber listrik di Indonesia sendiri masih banyak yang menggunakan energi kotor.
Kepala Divisi Kampanye Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jogja, ELki Setiyo Hadi, melihat kebijakan tersebut masih berfokus di hilir saja. “Kalau kita mau brebicara tentang transportasi yang sumber energinya listrik, listrik masih tetap membutuhkan batubara,” ujarnya, Jumat (24/1/2025).
Advertisement
Menurutnya, yang didorong adalah ketersediaan energi terbarukan untuk sektor kelistrikannya terlebih dahulu. “Kalau mau menerapkan energi terbarukan, seharusnya lebih dulu berkomitmen menggunakan bauran energi yang lebih sustain [berkelanjutan],” katanya.
Pengadaan bus dan becak listrik yang dianggap sebagai moda transportasi ramah lingkungan di Malioboro, menurutnya hanya gimmick untuk menunjang pariwisata. “Tujuannya lebih pada menarik wisatawan, belum pada komitmen DIY sendiri menuju zero emission,” ungkapnya.
BACA JUGA: Masuk dalam Sumbu Filosofi, Bangunan Liar di Pantai Parangkusumo Akan Ditertibkan
Terkait zero emision, apa yang menjadi masalah di iIdonesia adalah penyumbang karbon terbesar khususnya di sektor energi, yakni pembangkit listrik yang masih bersumber dari energi kotor.
Walau Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berasal dari luar DIY, sebagai tujuan wisata dan pendidikan, DIY merupakan salah satu wilayah yang boros energi listrik.
Maka dengan kendaraan-kendaraan listrik itu, justru akan semakin berpotensi meningkatkan konsumsi energi dari fosil. “Apa yang dilakukan oleh Pemda DIY itu dengan kendaraan listriknya bukan untuk komitmen menuju net zero emission, melainkan kemasan untuk industri pariwisatanya saja,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Pemda DIY secara bertahap tengah menuju Malioboro Zero Emission. Beberapa kebijakan yang sudah diterapkan dalam mendukung hal ini diantaranya Malioboro Car Free Night, Kawasan Tanpa Rokok (KTR), pengadaan dua unit bus listrik dan 90 unit becak listrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
5 Air Terjun Terindah dari Jawa hingga Sumatra, Pesonanya Bikin Takjub
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Bandara YIA Hari Ini Jumat 7 November 2025
- Jadi Penyelenggara Wisata Medis, Google Review RS Bethesda Melonjak
- Jadwal KRL dari Solo keJogja Hari Ini Jumat 7 November 2025
- Jadwal DAMRI Jumat 7 November 2025, Bandara YIA ke Jogja
- Akreditasi Kadaluwarsa, Perpusda Kulonprogo Tak Dapat DAK Non Fisik
Advertisement
Advertisement




