Catat! Ini Rekomendasi Toko Perlengkapan Ritual di Jogja

Harianjogja.com, JOGJA—Dupa Arifin Ritual Collection Yogyakarta menyediakan semua perlengkapan ritual, dari dupa hingga minyak wangi. Toko mungil dan nyempil ini menjadi rujukan orang dari banyak daerah.

Rochmat Arifin menyalakan dupa warna hijau di ruang tamu rumahnya. Dupa itu dia ambil dari ruang sebelahnya, yang menjadi etalase penjualan dupa dan perlengkapan ritual lainnya. Ada dupa dengan segala merek dan jenis. Ada pula minyak dengan segala bentuk dan warnanya.

Ditemani dupa yang mulai terbakar, Arifin bercerita bahwa sewaktu muda, dia sempat bekerja menjadi kuli bangunan, penjual koran, kerja di cafe, hingga kernet angkot. Memasuki tahun 1997, Arifin mengikuti jejak saudara untuk berjualan parfum dan perlengkapan ritual lainnya. Kala itu dia masih berada di Jawa Timur, di sekitar permakaman Sunan Ampel.

Jualan utamanya memang di area itu, namun Arifin sering membuka lapak di acara pengajian, haul, dan sejenisnya. Pekerjaan itu dia lakoni puluhan tahun ke depannya. “Dulu sering kirim atau suplai [dagangan] ke Jogja dan daerah lainnya,” kata Arifin, Senin (20/1/2025).

“Hijrah ke Jogja sejak pandemi Covid-19, tahun 2020, mulai dari nol lagi. Jualan perlengkapan ritual pake etalase kecil di kamar, orang mau beli telepon dulu.”

Arifin melanjutkan usahanya, lantaran melihat prospek yang bagus di Jogja. Dia memang lebih senang berdagang, bisa mandiri dengan waktu dan manajemennya, dibanding harus kerja dengan orang lain. Perlahan, Arifin berusaha mengembangkan usaha yang kemudian bernama Dupa Arifin Ritual Collection Yogyakarta.

Kata Para Pembeli

Rating Dupa Arifin Ritual Collection Yogyakarta di Google Maps nilainya 5. Rating itu bisa berarti para pembeli merasa puas dengan barang atau pelayanannya. Setidaknya pendapat ini berasal dari pembeli Dupa Arifin Ritual Collection Yogyakarta orang yang meninggalkan jejak komentar di Google Maps tersebut.

Banyak pembeli yang menganggap barang di Dupa Arifin Ritual Collection Yogyakarta cukup lengkap. Memang itu yang Arifin coba usahakan, untuk menyediakan sekomplit mungkin. “Meski toko saya kecil dan ndelik (tersembunyi), Alhamdulillah apa aja insya Allah saya usahakan ada, konsultasi juga bisa,” kata laki-laki berusia 44 ini.

Perkembangan usaha membuat dagangan, yang awalnya menggunakan etalase kecil di kamar, kini menjadi etalase yang lebih besar. Arifin mengatakan bahwa dia memperlakukan konsumen layaknya saudara. Sehingga pembeli tidak hanya datang sekali, namun bisa berkali-kali. Prinsip ini membuat Arifin tidak mematok harga yang terlampau tinggi pada produknya.

Misalnya untuk dupa yang standar, harganya mulai dari Rp15.000 hingga puluhan ribu per bungkus. Pembeli berasal dari banyak kalangan, dengan tujuan penggunaan yang bermacam-macam. Di masa-masa perayaan agama seperti Imlek, penjualan juga turut meningkat.

Punya Produk Sendiri

Dupa Arifin Ritual Collection Yogyakarta tidak jarang menjadi penyangga toko perlengkapan ritual lain di Jogja. Saat toko lain kehabisan barang tertentu, mereka membeli dari Dupa Arifin Ritual Collection Yogyakarta. Bahkan pembeli tidak hanya datang dari Jogja, namun berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Beberapa di antaranya seperti Jawa Tengah, Kalimantan, Pekanbaru, Riau, hingga Lampung.

Arifin tidak bisa menghitung rata-rata penjualan per bulannya. Hal ini lantaran alur penjualan bisa sangat fluktuatif. Kadang sehari hanya dapat Rp15.000. Di lain waktu, sebulan dagangan bisa laku hingga Rp15 juta. Bahkan tidak jarang juga, dalam sehari ada transaksi hingga Rp10 juta. “Kalau dagang enggak bisa mematok [nilai penjualan] sekian, kadang lebih kadang biasa,” kata Arifin.

Di samping menjual produk perlengkapan kulakan, Dupa Arifin Ritual Collection Yogyakarta juga membuat produknya sendiri. Untuk dupa, Arifin punya dia merek sendiri, yaitu Dupa Kraton dan Ibu Ratu. Keduanya hanya dijual di Dupa Arifin Ritual Collection Yogyakarta, tidak tersedia di toko lainnya. Arifin juga bisa membuat dupa asap lurus. Maksudnya, saat dupa dibakar, asapnya tegak lurus ke atas, tidak langsung menyebar.

Banyak pembeli yang mencari dupa jenis ini, karena dianggap kualitasnya bagus. “Produksi [dupa asap lurusnya] tidak banyak, satu minggu hanya bisa membuat satu biji. Saat ini harga per satu batang dupa Rp1,5 juta, dengan panjang sekitar 20 centimeter,” katanya.

Dupa Arifin Ritual Collection Yogyakarta juga membuat kemenyan candu. Setiap bulannya, Arifin bisa menyuplai kemenyan candu sebanyak dua kilo. Produk-produk buatan mandiri tersebut yang kemudian menjadi ciri khas dari Dupa Arifin Ritual Collection Yogyakarta.

Dalam menjalankan usahanya, Arifin berprinsip untuk selalu bersyukur, baik dagangan sepi atau ramai. “Kunci dagang itu syukur dan jangan ngeluh, poinnya itu. Rezeki sudah ada yang ngatur, manusia tinggal usaha dan doa aja,” kata Arifin, menutup ceritanya, bertepatan dengan habisnya dupa yang dia bakar di awal.

Konsultasi dan Edukasi

Tidak hanya menjual perlengkapan ritual, Rochmat Arifin juga menerima jasa konsultasi. Pembeli yang konsultasi bisa berjalan secara alami, atau memang sengaja dengan niat tersebut. Berjalan alami misalnya saat membeli barang, Arifin dan pembeli saling berbincang. Dari perbincangan itu, kemudian secara tidak langsung ada momen konsultasi.

Konsultasi bisa tentang ritual dan tata caranya. Belum tentu para pembeli tahu cara menggunakan berbagai perlengkapan ritual. Arifin akan memberi tahu kebutuhan dan cara penggunaan perlengkapan ritualnya.

Konsultasi juga bisa masuk ke ranah di luar produk perlengkapan ritual. “Banyak juga yang konsultasi masalah entah keluarga atau pekerjaan atau lainnya,” katanya.

Arifin tidak memungut biaya pada jasa konsultasi. Justru dia tidak jarang mengedukasi pelanggannya untuk paham jenis produk dan potensi penipuan. Di luar, beberapa pelanggan Dupa Arifin Ritual Collection Yogyakarta disarankan untuk membeli perlengkapan tertentu, namun harganya kadang tidak masuk akal.

Misal barang itu di luar bisa dijual belasan juta, padahal di Dupa Arifin Ritual Collection Yogyakarta, harga barang yang sama hanya ratusan ribu. “Saya kasih tahu [para pembeli],” kata Arifin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News