Advertisement
Cegah Meluasnya PMK, Penutupan Pasar Hewan Imogiri Diperpanjang
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Penutupan Pasar Hewan Imogiri diperpanjang guna menekan penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak agar tidak semakin meluas.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta memperpanjang (DKPP) Bantul Joko Waluyo di Bantul, Senin (27/1/2025), mengatakan sebelumnya penutupan Pasar Hewan Imogiri dilakukan selama dua pekan dari 14 sampai 27 Januari 2025, namun karena belum ada tanda-tanda penurunan jumlah kasus PMK, maka penutupan pasar diperpanjang.
Advertisement
"Jumlah sapi yang sakit dan mati terus bertambah sehingga diputuskan penutupan Pasar Imogiri diperpanjang dua pekan mulai 27 Januari sampai 12 Februari. Penutupan ini diharapkan dapat memutus mata rantai penularan PMK yang masih meluas," katanya.
Menurut dia, berdasarkan data yang dihimpun DKPP, kasus PMK hewan ternak di Kabupaten Bantul hingga 22 Januari tercatat sebanyak 411 ekor sapi yang sakit, kemudian sapi yang mati 44 ekor, kemudian tiga ekor dipotong paksa, dan 13 sapi dinyatakan sembuh dari penyakit tersebut.
Oleh karena itu, kebijakan perpanjangan penutupan sementara pasar hewan dilakukan, dengan tetap dilakukan berbagai upaya penanganan wabah PMK, seperti sosialisasi kepada masyarakat dan program vaksinasi atau pemberian vaksin pada sapi.
BACA JUGA: Jumlah Penumpang KA Meningkat di Libur Panjang, Okupansi Capai 79%
"Vaksinasi PMK tahap pertama pada bulan Januari telah menyuntikkan sebanyak 3.250 dosis, dan saat ini sudah mencapai 87 persen. Dari total vaksinasi di tahap berikutnya mencapai 33.080 dosis," katanya.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Bantul Novriyeni mengatakan berdasarkan data dari Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional untuk periode 1 Desember 2024 hingga 22 Januari 2025, jumlah kasus PMK mencatat angka yang mengkhawatirkan.
Dia mengatakan, tercatat sebanyak 411 ekor sapi sakit, 44 ekor mati, tiga ekor dipotong paksa, dan 13 ekor dinyatakan sembuh.
Diharapkan langkah tegas penutupan pasar hewan agar tidak ada aktivitas jual beli ternak dapat membantu mengendalikan penyebaran PMK di Bantul.
Ia juga mengimbau para peternak Bantul untuk terus memantau kesehatan ternaknya, melaporkan gejala PMK sedini mungkin, dan mematuhi aturan penutupan pasar untuk mengatasi persebaran PMK ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Siapkan Skema Program Bantuan Bagi Nelayan Terdampak Pagar Laut di Tangerang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Cek Kondisi Cuaca di Jogja Hari Ini, Selasa 28 Januari 2025
- Cek Jalur dan Rute Trans Jogja Selama Libur Panjang Akhir Januari 2025
- Top Ten News Harianjogja.com, Selasa 28 Januari 2025: Hotel di DIY Penuh, Perayaan Imlek di Jogja hingga PSS Sleman Kalah
- Tol Jogja-Solo Beroperasi sampai Exit Toll Prambanan Sebelum Lebaran 2025, Pemudik Lebih Cepat Tiba di DIY
- Menteri PU Dody Hanggodo Sebut Ambrolnya Groundsill Srandakan Dipicu Penambangan Pasir Sungai Progo
Advertisement
Advertisement