Advertisement

Exit Toll Jogja-Bawen di Seyegan, DPRD DIY Minta Ada Penataan Berbasis Perekonomian Lokal

Yosef Leon
Rabu, 29 Januari 2025 - 11:57 WIB
Sunartono
Exit Toll Jogja-Bawen di Seyegan, DPRD DIY Minta Ada Penataan Berbasis Perekonomian Lokal Foto ilustrasi jalan tol / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Komisi B DPRD DIY melakukan monitoring dampak keberadaan exit tol Jogja-Bawen terhadap perekonomian masyarakat di kawasan Margokaton, Seyegan, Kabupaten Sleman. Dalam kunjungan belum lama ini Komisi B DPRD DIY menyatakan pentingnya kesejahteraan masyarakat sebagai prioritas utama dalam setiap pembangunan.

“Kami sebagai wakil rakyat akan mengupayakan masyarakat yang sejahtera. Diharapkan dalam setiap pembangunan dan kegiatan dapat memberikan aspek positif bagi masyarakat di sekitarnya,” kata Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari sebagaimana dikutip Rabu (29/1/2025). 

Advertisement

Dalam kegiatan monitoring di exit toll Jogja-Bawen tersebut, Komisi B menerima berbagai aspirasi dari masyarakat, termasuk permasalahan pertanian, irigasi, dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dewan mengimbau agar Pemda DIY untuk segera menyusun kajian khusus terkait penataan kawasan di sekitar exit tol itu. 

BACA JUGA : Jalur Fungsional Akses Keluar Tol Bawen Dibuka Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Menurut Andriana, kajian ini penting untuk memastikan bahwa warga lokal di sekitar exit toll Jogja-Bawen memiliki daya saing yang lebih luas serta mampu mengembangkan UMKM secara optimal.

“Segera saja dibuat kajian khusus, sehingga hasilnya nanti akan memberikan arahan yang tepat dalam penataan kawasan exit tol agar benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.

Selain itu, Andriana juga berharap agar anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah daerah untuk kesejahteraan masyarakat dapat digunakan secara tepat sasaran.

Kepala Bidang Kewirausahaan Dinas Koperasi dan UKM DIY, Wisnu Hermawan, menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi antara desa di sekitar exit toll Jogja-Bawen serta pemangku kepentingan guna memastikan produk-produk lokal yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pasar.

“Komunikasi dan koordinasi antar desa dan pemangku kepentingan harus sinergis. Jangan sampai mengembangkan produk yang tidak sesuai dengan ekspektasi pasar. Kami akan memastikan bahwa produk-produk lokal layak dipasarkan,” jelas Wisnu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri ATR/BPN Copot 6 Pejabat yang Terlibat Kasus Pagar Laut Tangerang, Ini Daftarnya

News
| Kamis, 30 Januari 2025, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Hindari Macet dengan Liburan Staycation, Ini Tipsnya

Wisata
| Senin, 27 Januari 2025, 18:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement