Advertisement
Promosikan Sleman, Dispar Gelar Travel Dialog dan Table Top di Cirebon dan Karawang
![Promosikan Sleman, Dispar Gelar Travel Dialog dan Table Top di Cirebon dan Karawang](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/06/1203305/kadispar-sleman.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman akan menggelar travel dialog dan table top di Kota Cirebon dan Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Senin (24/2) sampai Rabu (26/2/2025). Acara tersebut menjadi upaya Dispar dalam menarik wisatawan agar berkunjung di Bumi Sembada, utamanya ketika low season.
Kepala Dispar Sleman, Ishadi Zayid mengatakan upaya mengerek angka kunjungan tidak dapat dilakukan sekadar menggunakan media sosial, pelaku wisata perlu dihadirkan langsung. Pertemuan antara pelaku wisata dengan wisatawan akan memunculkan kesan dan pengalaman nyata, serta kepastian.
Advertisement
“Kami minta bantuan Kepala Dispar di Karangwang dan Cirebon untuk menghadirkan kepala sekolah dan biro perjalanan di sana. Kami undang 100 kepala sekolah jenjang SMA/SMK dan 100 travel agent di sebuah hotel,” kata Ishadi ditemui di kantornya, Kamis (6/2/2025).
Ishadi mengaku peserta biasanya akan langsung membuat pesanan/kesepakatan dalam travel dialog dan table top tersebut. Apabila melihat pelaksanaan acara serupa tahun-tahun sebelumnya, dia mengaku konsumen langsung menentukan pilihan.
Adapun pelaku wisata yang ikut ke acara tersebut berasal dari destinasi wisata, restoran, toko oleh-okeh, dan hotel. Ada 40 peserta dari Kabupaten Sleman yang turut serta. Apabila kuota tidak tercukupi, Dispar Sleman akan mengajak pelaku wisata dari kabupaten/kota lain di DIY. ”Nanti berlanjut itu kunjungannya. Satu orang membawa rombongan-rombongan yang lain. Ketika mau ke Sleman bisa menghubungi lagi pelaku wisata yang sudah ada,” katanya.
Disinggung ihwal keamanan destinasi wisata, Ishadi menegaskan Dispar selalu memperbaharui informasi kebencanaan bekerja sama dengan BPBD dan BMKG. Informasi ini menjadi salah satu referensi dalam mengambil tindakan di situasi-situasi tertentu.
Dia juga memberi saran agar wisatawan mengunduh aplikasi Simantab milik BPBD Sleman. Aplikasi tersebut dapat memberi informasi mengenai jarak aman dari puncak Merapi dan informasi terbaru aktivitas vulkanik. “Erupsi itu bisa jadi sebuah atraksi wisata kalau dilihat dari zona aman dengan mematuhi aturan petugas,” ucapnya.
Lebih jauh, dia menerangkan Dispar bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait seperti Dinas Perhubungan rutin menggelar ramp check jip wisata di Lava Tour Merapi.
Adapun, pemeriksaan infrastruktur seperti lift hotel bekerja sama dengan Pemda DIY.
Keuntungan
Kepala Bidang Pemasaran Dispar Sleman, Kus Endarto mengatakan hampir semua pelaku wisata yang ikut dalam travel dialog dan table top mendapat keuntungan 5-10 kali lipat dari biaya yang mereka keluarkan untuk menginap di lokasi acara.
Adapun, anggaran travel dialog dan table top memakan total Rp85 juta dari APBD Sleman. “Anggaran itu diambil dari pendapatan asli daerah. Kalau melihat tahun lalu, sumbangan ke PAD Sleman setelah gelaran travel dialog dan table top bisa mencapai 10 kali lipat. Rp400 juta bisa lah masuk, bahkan lebih,” kata Kus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/07/1203381/thr-freepik2.jpg)
Heboh Gaji ke-13 ASN Bakal Dipangkas, Menteri Keuangan Pastikan Sudah Dianggarkan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Gunungkidul Digoncang Gempa 2,9-3 Magnitudo Pagi Ini
- Pemkab Bantul Klaim Rekomendasi LHP BPK Soal Proyek Infrastruktur Telah Ditindak Lanjuti
- Terlibat Perselingkuhan, Dua ASN di Lingkup Pemkab Gunungkidul Dipecat
- Tim SAR Masih Sering Temukan Pengunjung Bermain di Area Berbahaya di Pantai Gunungkidul
- Insiden Kecelakaan L300 Vs Vario, Korban Terluka di Bagian Kepala
Advertisement
Advertisement