Advertisement
Raih Cuan dari Hobi Traveling dan Koleksi Barang Antik
![Raih Cuan dari Hobi Traveling dan Koleksi Barang Antik](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/11/1203788/img-20250206-wa0075.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Suci Teguh BY punya hobi traveling ke banyak tempat di Indonesia. Dari hobinya ini, beberapa barang antik berhasil dikoleksi, mulai dari mobil, radio, koper, dan lainnya. Kini barang-barang antik koleksinya disewakan untuk shooting film dan juga prewedding.
Ketua Bidang Infrastruktur & Perumahan Rakyat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DIY, Suci Teguh BY bercerita bisnis sewa menyewa barang antik sudah dimulai sejak 2007 lalu.
Advertisement
Saat berkunjung ke beberapa tempat di luar pulau seperti Palembang, Jambi, Manado, Maumere, Kupang, dan banyak tempat lainnya ia kerap mencari barang-barang antik. Beberapa mobil yang dia beli terkadang hanya diletakkan di kebun seperti sampah yang tidak berharga lagi.
Mobil antik semacam ini dia beli dengan harga Rp20-Rp25 juta. Kemudian dibawa pulang untuk disulap menjadi seperti baru lagi. "Dibawa pulang untuk kemudian direstorasi," ucapnya ditemui dalam acara pelantikan pengurus DPD Hippi DIY periode 2024-2029 di Atrium Utama Jogja City Mall (JCM), Kamis (6/2/2025).
Dia menceritakan mobil-mobil tua ini dikembalikan seperti kondisi aslinya saat mobil diproduksi. Semua aksesoris dan mesinnya dikembalikan dalam bentuk asli. Seiring berjalannya waktu, temannya yang bergerak di bidang film menanyakan apakah barang-barang koleksinya bisa disewa.
Berawal dari sewa mobil, lalu berkembang ke barang-barang lainnya seperti radio hingga koper jadul. Saat ini mobilnya yang siap sewa ada 4 unit, dan 5-6 lainnya masih proses restorasi. "Kami bongkar mobilnya, restorasi ulang. Waktu itu masih jarang bengkel seperti itu," jelasnya.
Suci Teguh tidak begitu mengingat apa saja judul film yang menggunakan properti dari koleksi barang jadulnya. Namun menurutnya kebanyakan disewa untuk film-film dokumenter dengan latar cerita lawas. Misalnya menggambarkan tahun 1940 an. Alhasil mereka butuh mobil yang diproduksi di era tersebut.
BACA JUGA: Jadi Pilar Utama Perekonomian Daerah, UMKM Harus Diberdayakan
Koleksi mobilnya beragam mulai dari tahun 1940, 1950, hingga 1960. Tidak hanya mobil properti lain untuk shooting film di era tersebut dibutuhkan. Sehingga barang antik lainnya disewa juga.
"Banyak [sewa] film-film dokumenter. Butuh mobil yang sesuai dengan tahunnya, menyesuaikan zamannya," tuturnya.
Ongkos Sewa Rp3-Rp3,5 Juta Per Hari
Laki-laki berusia 60 tahun ini mengatakan harga sewa mobilnya saat ini berkisar di Rp3-3,5 juta per hari. Tidak hanya untuk shooting film, mobilnya juga kerap disewa untuk prewedding, dengan harga yang sama.
Ia mengenang sebelum Covid-19 barang-barang koleksinya cukup rutin disewa. Bisa 2-3 kali dalam sebulan. Kini jumlah penyewanya untuk shooting turun, hanya sesekali saja. Lebih banyak untuk prewedding.
Sementara untuk barang-barang lain seperti radio dan koper dia sewakan dengan harga Rp250.000 - Rp500.000 per hari. Beda-beda per itemnya. Bagi yang mau menyewa bisa menghubunginya secara langsung. Barang-barang koleksinya ada di jalan Magelang km 5.
"Awal-awalnya dulu karena teman kebetulan orang film bertanya ini boleh gak disewa. Jadi berkembang ke barang lain," kenangnya.
Tidak hanya disewa barang-barang koleksinya terkadang dibeli oleh artis. Sebenarnya barang koleksi tersebut tidak dijual, tapi kalau sudah ada yang suka dikejar-kejar terus. Akhirnya dia jual dengan harga yang tinggi, tapi tidak sampai ratusan juta.
Selain radio, beberapa mobil koleksinya juga diperjualbelikan. Dari harga Rp20-Rp25 juta bisa menjadi Rp500 juta sampai di atas Rp1 miliar. "Ada beberapa yang banyak kami jual belikan, kalau satu biasanya kami simpan."
Menurutnya beberapa teman yang berdagang barang-barang antik, kini juga terjun ke bisnis sewa menyewa meski jumlahnya tidak banyak. Meski usianya tidak muda lagi, ia mengaku masih suka traveling.
"Masih hobi traveling. Ini traveling yang membawa berkah."
Ia menyebut bisnis sewa barang-barang antik juga punya suka duka. Sukanya adalah banyak dikenal oleh orang-orang di kalangan perfilman. Artis-artis juga banyak yang kenal karena jasa sewa ini.
Sementara dukanya adalah ketika penyewa tidak paham cara memakai barang-barang antik koleksinya dan menyebabkan kerusakan. "Gak ngerti cara pakainya, gak terbiasa, asal makai."
Teguh mengatakan dua tahun lalu sempat menjadi Ketua Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) dan Ketua Ikatan Sport Harley Davidson (ISHD) Yogyakarta.
Punya Bisnis Kuliner Hingga Konstruksi
Suci Teguh yang sudah bergabung dengan DPD Hippi DIY selama tujuh tahun ini juga punya lini bisnis lain. Salah satunya kuliner bernama Iga Bajog. Ia menjadi salah satu pemilik yang mengelola secara penuh Iga Bajog 2 di jalan Magelang km 5.
Ia juga menggarap usaha di bidang konstruksi yang cukup terkenal di DIY bernama Dandan Griya Indonesia. Menurutnya Dandan Griya Indonesia merevolusi masalah jasa konstruksi dengan memberikan garansi sampai dua tahun.
Layanan yang diberikan tidak hanya untuk yang besar-besar, konstruksi kecil pun digarap. Semuanya bisa dihandle menggunakan aplikasi, sehingga lebih mudah.
"Pertama kali pakai aplikasi di Indonesia, di Jogja cukup dikenal. Kedepan kami akan buka di setiap kabupaten kota," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/11/1203838/whatsapp-image-2025-02-11-at-14.54.08.jpg)
Pembukaan Musrenbang 2025, Pj Gubernur Jateng Minta Masukan Fokus pada Kepentingan Masyarakat
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/01/27/1202297/liburan-garut.jpg)
Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati
Advertisement
Berita Populer
- Dianggarkan Rp1,4 Miliar, Program Padat Karya di Kota Jogja Digelar di Empat Lokasi
- Oleng, Mobil Tabrak Tiga Motor di Kalasan
- Peringati Hari Pers, Puluhan Wartawan di DIY Deklarasikan Diri Jalankan Kode Etik dan UU Pers
- Dinkes Catat 104 Penderita Kanker Serviks di Kota Jogja
- Kuatkan Peran Relawan Cegah Kekerasan Terhadap Anak
Advertisement
Advertisement