Advertisement
Melihat Monumen Kijang di Kulonprogo yang Kini Dibenahi, Jadi Pengingat Agar Jaga Safety Riding

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Monumen Kijang di Padukuhan Kalimenur, Kalurahan Sukoreno, Sentolo Kulonprogo didirikan agar semua orang yang melintas ingat menjaga keselamatan berkendara atau safety riding.
Monumen Kijang memang menjadi monumen Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Wates-Jogja KM 26. Pengingat peningkatan kesadaran safety riding ini kini direvitalisasi oleh Kepolisian Resor Kulonprogo.
Advertisement
Kapolres Kulonprogo AKBP Wilson Bugner F. Pasaribu di Kulonprogo, Rabu, mengatakan revitalisasi monumen ini sebagai sarana edukasi dan peringatan bagi masyarakat untuk berkendara dengan baik.
"Kecelakaan lalu lintas menjadi perhatian serius di Kulonprogo, khususnya kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda dua, yang merupakan mayoritas kasus kecelakaan di wilayah Kulonprogo " kata Wilson, Rabu (12/2/2025).
Monumen yang berlokasi di Jalan Nasional Wates-Jogja ini memiliki sejarah yang mendalam dan simbolik. Monumen yang dikenal dengan sebutan Monumen Kijang ini bukanlah sekadar sebuah bangkai mobil yang terpasang begitu saja. Di balik keberadaannya, terdapat sebuah peristiwa tragis yang terjadi pada 2006, ketika sebuah mobil Kijang yang ringsek menjadi saksi bisu kecelakaan maut yang merenggut empat nyawa pegawai Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).
Sebagai sebuah peringatan, bangkai mobil ini didirikan dengan dua tiang penyangga setinggi 2,5 meter, menggambarkan betapa fatalnya kecelakaan lalu lintas di lokasi tersebut.
Ia mengatakan angka kecelakaan lalu lintas di Kulonprogo semakin tingginya.Berdasarkan data Integrated Road Safety Management System (IRSMS) di wilayah Kulonprogo tercatat pada 2024 terjadi sebanyak 873 kasus kecelakaan lalu lintas.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 78 jiwa kehilangan nyawa, dua orang mengalami luka berat, 1.469 orang mengalami luka ringan, dan kerugian materi mencapai Rp825,4 juta.
Angka ini menunjukkan pentingnya langkah-langkah preventif dalam mengurangi kecelakaan lalu lintas di wilayah tersebut.
BACA JUGA: Malam Nisfu Syaban 2025, Catat Jadwalnya Agar Bisa Puasa dan Berdoa
"Kami berharap melalui revitalisasi Monumen Kecelakaan Lalu Lintas ini, masyarakat bisa lebih sadar dan meningkatkan kewaspadaan saat berkendara, terutama di jalur nasional yang rentan terhadap kecelakaan," katanya.
Wilson mengatakan revitalisasi Monumen Kecelakaan Lalu Lintas ini tidak hanya sekadar memperbarui tampilan fisik monumen, namun juga menambah dua unit sepeda motor sebagai simbol kesadaran akan pentingnya keselamatan berkendara.
Kedua sepeda motor tersebut merupakan kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan di Kulonprogo dan telah diserahkan oleh pihak keluarga korban untuk dipajang di monumen sebagai pesan bahwa setiap kecelakaan berkaitan dengan kesadaran dan kepatuhan dalam berkendara
Ia berharap dengan tambahan kendaraan roda dua tersebut, masyarakat dapat melihat langsung betapa tragisnya akibat kecelakaan lalu lintas, khususnya yang melibatkan sepeda motor, yang merupakan penyumbang terbesar kecelakaan di wilayah ini. Pada 2024, tercatat 1.229 kendaraan roda dua terlibat dalam kecelakaan lalu lintas, sebuah angka yang memprihatinkan dan menunjukkan bahwa keselamatan berkendara harus menjadi prioritas.
"Kami berharap agar kesadaran berlalu lintas dapat meningkat seiring dengan berjalannya revitalisasi monumen ini. Sebagian besar kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Kulonprogo didominasi oleh kendaraan roda dua. Kami berharap, dengan melihat kondisi kendaraan yang hancur akibat kecelakaan, pengendara dapat lebih berhati-hati dan fokus selama berkendara di jalan raya," katanya.
Tidak hanya itu, pihak kepolisian juga mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar selalu menjaga ketertiban dan keselamatan berlalu lintas. "Tertib berlalu lintas merupakan cerminan budaya bangsa. Stop pelanggaran, stop kecelakaan. Keselamatan untuk kemanusiaan," katanya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Kulonprogo AKP Priya Trihandaya mengungkapkan bahwa revitalisasi monumen ini merupakan hasil inisiasi Forum Lalu Lintas, yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya keselamatan berkendara.
"Monumen ini diharapkan tidak hanya sebagai tempat peringatan [untuk menjaga safety riding], tetapi juga sebagai sarana untuk mengingatkan masyarakat agar tidak menjadi korban kecelakaan," kata AKP Priya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Buaya Berkeliaran di Sungai Progo, Dislautkan DIY Bikin Tim Jejaring Penanganan
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks Jogja Kutoarjo Libur Iduladha 6-9 Juni 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
- Jadwal KA Bandara Jogja Libur Iduladha 6-9 Juni 2025, Naik dari Stasiun Tugu Jogja hingga YIA
- Hari Raya Iduladha 2025, Layanan SIM Keliling dan SIM Corner Ditlantas Polda DIY Diliburkan
- Jadwal KRL Jogja Solo Libur Iduladha 6-9 Juni 2025, Naik dari Stasiun Tugu Jogja Turun di Palur
- Libur dan Cuti Bersama Iduladha, Layanan Perpanjangan SIM di Jogja dan 4 Kabupaten Lainnya di DIY Ditutup Sementara
Advertisement
Advertisement