Advertisement
Terima Laporan dari Keluarga Korban Pantai Drini, Polisi Bakal Kirim Personel ke Mojokerto
![Terima Laporan dari Keluarga Korban Pantai Drini, Polisi Bakal Kirim Personel ke Mojokerto](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/18/1204607/drini.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Jajaran Satreskrim Polres Gunungkidul terus menyelidiki kasus empat siswa asal Mojokerto yang tewas terseret ombak di Pantai Drini di Kalurahan Banjarejo, Tanjungsari. Hingga saat ini belum ada yang ditetapkan tersangka dalam kasus tersebut.
“Masih terus diselidiki karena semua butuh proses,” kata Kapolres Gunungkidul, AKBP Ary Murtini kepada wartawan, Selasa (18/2/2025).
Advertisement
Sebagai bukti keseriusan menangani kasus ini, pihaknya berencana mengirimkan perwakilan ke Mojokerto untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Menurut dia, proses penanganan berjalan baik, namun dikarenakan banyaknya saksi yang harus diperiksa maka membutuhkan waktu. “Berjalan bagus dan nanti setiap perkembangan kasus akan kami sampaikan. Jadi, rekan media harap bersabar karena penanganan jalan terus,” katanya.
Kuasa Hukum Keluarga Malven, salah satu korban, Rifan Hanum mengatakan ada unsur kelalaian dalam peristiwa terseretnya 13 siswa SMP asal Mojokerto di Pantai Drini, Selasa (28/1/2025). Oleh karena itu, kliennya membuat laporan polisi untuk menindaklanjuti kasus tersebut.
Dia menjelaskan, ada empat pihak yang dilaporkan, yakni kepala sekolah, wali kelas, agen perjalanan, dan penanggungjawab di Pantai Drini.
Menurutnya, unsur kelalaian terlihat pada saat pelaksanaan kegiatan tidak dilengkapi dengan alat pelindung diri. Selain itu, di Pantai tersebut juga tidak ada garis tepi pantainya. “Bahkan yang tidak ikut juga harus tetap bayar sehingga tetap ikut kegiatan di luar sekolah ini,” katanya.
Rifan tidak menampik sudah ada upaya mediasi yang dilakukan oleh petugas Polres Gunungkidul. Hanya saja, proses tersebut tidak menemukan titik temu sehingga belum ada solusi berkaitan dengan permasalahan tersebut. “Mediasi tidak menemukan jalan tengah,” katanya.
BACA JUGA: Kasus Siswa Tenggelam di Pantai Drini Berbuntut Panjang, Keluarga Korban Tewas Lapor Polisi
Insiden maut di Pantai Drini ini bermula adanya kegiatan outing class yang dilaksanakan oleh SMP Negeri 7 Mojokerto. Total ada 261 siswa dan 13 guru pendamping yang mengikuti kegiatan ini.
Rombongan sampai di Pantai Drini pada Selasa (28/1/2025) sekitar pukul 06.00 WIB. Sesampainya di tujuan, para siswa diminta untuk sarapan terlebih dahulu, tapia da kelompok anak laki-laki yang langsung bermain air hingga terjadinya belasan siswa terseret arus air laut.
Total ada 13 anak yang menjadi korban. Sembilan anak berhasil diselamatkan dan dirujuk ke RSUD Saptosari, sedangkan empat korban lainnya dinyatakan hilang. “Keempat korban sudah ditemukan dan operasi pencarian resmi dihentikan,” kata Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 2 di Pantai Baron, Surisdiyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/18/1204626/hasto-kristiyanto-praperadilan.jpg)
Penasihat Hukum Hasto Kristiyanto Tuding KPK Mencederai Proses Hukum
Advertisement
Menyelami Hubungan Manusia dengan Alam lewat Lukisan, Garrya Bianti Hadirkan Pameran Back to Nature
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terlengkap Kereta Bandara YIA Hari Ini, Selasa 18 Februari 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja
- Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul, Selasa 18 Februari 2025, Cek di Sini
- Jadwal SIM Keliling di Bantul Hari ini, Selasa 18 Februari 2025
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Selasa 18 Februari 2025, BMKG: Hujan Ringan-Sedang
- Jadwal SIM Keliling di Sleman Hari Ini, Selasa 18 Februari 2025, Cek di Sini
Advertisement
Advertisement