Advertisement
Kandang di Ngawen Gunungkidul Ludes Terbakar, 23.000 Anakan Ayam Mati Terpanggang

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kebakaran kandang ayam terjadi di Padukuhan Daguran Kidul, Beji, Ngawen, Rabu (19/2/2025) pagi. Akibat peristiwa ini, pemilik kandang mengalami kerugian hingga Rp500 juta.
Petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran Gunungkidul, Ngadiyono mengatakan kebakaran kandang ayam terjadi pada pukul 06.15 WIB. Diduga peristiwa ini terjadi karena hubungan arus pendek listrik.
Advertisement
Saat bertugas, salah satu penjaga melihat adanya percikan api dari panel listrik di kandang. Tak berselang lama asap tebal memenuhi area kandang hingga akhirnya terjadi kebakaran.
“Sudah ada upaya pemadaman, tapi tidak berhasil. Dikarenakan kobaran yang makin membesar malah membuat pemanas di kandang meledak hingga api tambah membesar kobarannya,” kata Ngadiyono saat dihubungi wartawan, Rabu siang.
Upaya meminta bantuan ke UPT Pemadam Kebakaran langsung dilakukan. Petugas yang menerima laporan langsung bergegas menuju lokasi guna memadamkan kobaran si Jago Merah.
“Begitu sampai di lokasi, api sudah membesar karena material bangunan merupakan benda-benda yang mudah terbakar,” ungkapnya.
Meski demikian, upaya pemadaman terus dilakukan. Butuh waktu sekitar dua jam untuk memastikan api benar-benar padam sehingga tidak terjadi kebakaran yang berulang. “Setelah api pada, juga masih dilakukan pendinginan agar tidak ada kobaran lagi,” katanya.
Ia memastikan dalam peristiwa ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Hanya saja, sambung Ngadiyono, diperkirakan akibat kejadian ini pemilik mengalami kerugian hingga Rp500 juta.
BACA JUGA: PSIM Jogja Mau Pakai SSA, Ini Kata Disdikpora Bantul
“Tidak hanya bangunan kandang yang terbakar, tapi di dalamnya ada 23.000 anakan ayam berusia tujuh hari ikut terpanggang,” katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Purwono mengatakan kebakaran merupakan salah satu musibah yang harus diwaspadai. Potensi ini bisa terjadi kapan saja dan terjadi di mana saja.
Oleh karena itu, ia meminta kepada Masyarakat untuk berhati-hati. Salah satu upaya pencegahan dapat dilakukan dengan rutin mengecek instalasi listrik yang dimiliki, memakai peralatan yang memenuhi standar keamanan.
“Penyebab kebakaran banyak ada yang karena lupa mematikan tungku perapian hingga kompor gas. Jadi, kalau bepergian peralatan yang bisa menimbulkan api harus dipastikan padam untuk mengurangi risiko,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Resmi Terima Tampuk Kepemimpinan, Ahmad Luthfi Tak Sabar Terjun ke Masyarakat
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Satpol PP Bantul Tunggu SK Bupati untuk Penertiban Saat Ramadan
- Petugas Temukan Obat Hewan Belum Terdaftar Saat Pemantauan Rutin di Kota Jogja
- Pemkab Bantul Segera Terbitkan Perbup untuk Menata Kabel Optik
- Masalah Berlarut-larut, Korban Apartemen Malioboro City Kini Menuntut Kejelasan Penerbitan SLF
- Polresta Jogja Siapkan 400 Personel untuk Pengamanan Aksi Indonesia Gelap
Advertisement
Advertisement