Advertisement
Gunungkidul Kini Punya 69 Perpustakaan Berbasis Inklusi, Ditargetkan Ada di Semua Kalurahan

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Perpustakaan dan Arsip Gunungkidul telah membangun perpustakaan berbasis inklusi sosial di 69 kalurahan. Ditargetkan program ini bisa menyasar di seluruh kalurahan di Bumi Sembada.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Gunungkidul, Kisworo mengatakan, perpustakaan di tingkat kalurahan tidak hanya untuk sarana literasi seperti membaca, meminjam atau mengembalikan buku. Pasalnya, fasilitas yang diberikan lebih luas karena bisa sebagai pusat pembelajaran maupun kegiatan Masyarakat.
Advertisement
“Program ini dikenal dengan perpustakaan berbasis inklusi sosial,” katanya, Minggu (23/2/2025).
Oleh karena itu, keberadaan perpustakaan bisa untuk kegiatan lain selain peningkatan minat baca. Hal ini dikarenakan di lokasi yang sama bisa menggelar kegiatan seperti senam, line dance, berbagai pelatihan mulai dari barista kopi, membuat buket atau lainnya.
BACA JUGA: Menteri PU Sebut Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Sudah Sesuai Standar FIFA
“Jadi juga sebagai bagian untuk menyemarakkan dan menghidupkan keberadaan perpustakaan di kalurahan,” katanya.
Perpustakaan berbasis inklusi sosial akan dibentuk di 144 kalurahan di Gunungkidul. Hanya saja, hingga sekarang baru terbentuk di 69 kalurahan. “Memang harus bertahap pembentukannya dan harapannya bisa menyasar ke seluruh kalurahan,” ungkap Kisworo.
Guna menyukseskan program ini, Pemkab Gunungkidul akan memberikan stimulus berupa program dan pelatihan yang dibutuhkan di Masyarakat. Pelatihan tersebut di antaranya strategi pengembangan perpustakaan hingga pembekalan tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi.
“Kegiatan ini sebagai investasi jangka panjang di Gunungkidul untuk mewujudkan program literasi yang baik,” katanya.
Kepala Bidang Perpustakaan, Dinas Perpusatakaan dan Arsip Daerah Gunungkidul, Arif Yahya menambahkan, telah menyiapkan program untuk perluasan jaringan perpustakaan berbasis inklusi sosial di Masyarakat.
Hingga bulan kedua 2025, sudah dibangun di tiga kalurahan meliputi Piyaman, Wonosari; Genjahan, Ponjong dan Ngleri di Kapanewon Playen.
Menurut dia, keberadaan perpustakaan di kalurahan memiliki banyak manfaat. selain fungsi utama dalam upaya peningkatan literasi, juga sebagai pusat kegiatan Masyarakat.
“Bisa saling melengkapi karena kegiatan yang diadakan dapat memanfaatkan koleksi dari literasi buku di perpustakaan. Kan banyak buku-buku tentang pelatihan, lha itu bisa dimanfaatkan untuk kegiatan di Masyarakat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kawal Demo Pengemudi Ojol, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Baznas RI Turun Tangan Bantu Perbaikan Gizi Balita di Kulonprogo
- Wabup Kulonprogo Turun Langsung Ikut Ronda Bersama Warga
- Stabilkan Harga, Pemkab Bantul Gelar Gerakan Pangan Murah
- Raperda Pemakaman Kota Jogja Disahkan, Atur Regulasi Makam Tumpang
- Sultan Berharap Pengembang Jalan Utara-Selatan Maksimalkan Potensi Pansela
Advertisement
Advertisement