Advertisement

Turis Jerman Campervan di Laguna Glagah Kulonprogo

Khairul Ma'arif
Sabtu, 01 November 2025 - 07:27 WIB
Jumali
Turis Jerman Campervan di Laguna Glagah Kulonprogo Istimewa - kiriman Ketua Umum YAJ, Nur Wachid saat merasakan sensasi campervan di Laguna Glagah, Sabtu (18/10/2025) hingga Minggu (19/10 - 2025)

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Laguna Glagah di Kabupaten Kulonprogo menjadi daya tarik baru bagi yang ingin melakukan campervan. Perpaduan antara laguna, pasir pantai, dan hutan cemara udang menjadi sajian pemandangan yang memanjakan mata ketika menjajal campervan di Laguna Glagah. Meskipun memang belum terlalu dikenal luas sebagai destinasi campervan, siapa sangka, Laguna Glagah pernah dikunjungi turis Jerman yang datang menggunakan mobil sendiri. Lokasinya berada di selatan Bandara YIA.

Kepada Harian Jogja, Ketua Desa Wisata Glagah, Bayu Putro Puspo Pangaribowo, menceritakan kekagetan para pengelola atas kehadiran turis Jerman itu untuk campervan. Pasalnya, turis Jerman yang ditengarai suami istri itu datang langsung menggunakan mobil yang tidak familiar di Indonesia.

Advertisement

"Mobilnya mobil luar, platnya aja plat luar langsung ke sini sekitar dua bulan yang lalu. Saya tidak tau bagaimana mereka mengakses sampai Laguna Glagah tetapi yang jelas memang plat dan mobilnya itu dari luar Indonesia," ceritanya, Jumat (31/10/2025).

Seingatnya, bentuk mobilnya seperti bus tetapi tidak terlalu besar dan wujudnya bak mobil lawas.

Itu menjadi pertama kalinya turis dari luar negeri melakukan campervan di Laguna Glagah. Setelahnya belum pernah ada lagi, sebab biasanya wisatawan mancanegara hanya melakukan camping (berkemah) di Laguna Glagah, bukan campervan. Diakui Bayu, para pengelola Desa Wisata Glagah terkejut dengan kedatangan turis yang hendak campervan itu lantaran sedikit yang bisa berbahasa Inggris.

"Terkejut juga karena teman-teman yang bisa bahasa Inggris banyak jadi driver di taksi bandara ketika itu melayani turis Jerman untuk campervan pakai translate digabung dengan isyarat," ungkapnya.

Selain laguna, di Glagah ini juga ada pantainya, tetapi area yang selalu menjadi tujuan (jujukan) campervan selalu di laguna. Bayu tidak pernah melihat ada wisatawan yang campervan di pantai. Awalnya, Laguna Glagah hanya sering digunakan untuk camping biasa memakai tenda. Lambat laun, mulai dilirik untuk dijadikan destinasi campervan yang permulaannya terjadi pada tahun 2024. Beberapa kali, Laguna Glagah menjadi sasaran para peminat campervan, meskipun jumlahnya tidak begitu masif.

"Lantas ada yang bantu promosikan saat hari pariwisata dunia tahun 2024 pasca itu intensitas wisatawan yang campervan di Laguna Glagah beranjak banyak," bebernya.

Setelah itu, kini setiap bulan selalu ada saja yang campervan di Laguna Glagah. Setidaknya bisa sampai empat kali dalam sebulan wisatawan yang campervan, meskipun bukan hari libur panjang. "Biasanya untuk campervan dimulai Jumat atau Sabtu karena menjelang libur," ucap Bayu. Untuk campervan di Laguna Glagah, wajib membayar tiket retribusi masuk kawasan wisata Glagah dan biaya kebersihan di Laguna Glagah sebesar Rp10.000 per orang.

Dalam sebulan, empat kali wisatawan campervan di Laguna Glagah itu menjadi jumlah yang paling banyak. Hingga kini, tidak selalu setiap pekan ada yang campervan saat akhir pekan.

"Apalagi sekarang sudah memasuki musim penghujan jadi pasti berkurang, ketika kemarin saat kemarau memang cukup banyak," tutur Bayu.

Kendati tidak pernah ada lagi wisatawan mancanegara yang campervan di Laguna Glagah, Bayu mengungkapkan mayoritas wisatawan campervan berasal dari luar DIY dengan mobil yang sudah dimodifikasi untuk camping.

"Malah kebanyakan memang dari luar daerah bukan plat AB, mereka bawa mobil yang sudah dimodif gitu atau biasanya mobil VW yang dijadikan campervan," ungkapnya.

Tentunya, adanya wisatawan campervan ini juga menambah pendapatan para pelaku wisata. Bayu mengaku itu sudah otomatis lantaran setiap campervan tidak hanya diikuti satu atau dua orang, melainkan lebih dari itu. Bahkan, kini agen perjalanan (travel agen) sudah ada yang mengkreasikan paket wisata dengan campervan.

"Kini campervan sudah ada pangsa pasarnya sehingga kami memperbaiki Laguna Glagah sebaik mungkin apalagi sekarang ada travel agen yang menyediakan paket campervan di Laguna," ujarnya.

Bayu menilai, promosi pun mulai digencarkan karena campervan ini bisa menjadi peluang wisata yang baik untuk dimanfaatkan.

Terakhir kali, rombongan dari Yogyakarta American Jeep atau disingkat YAJ yang merasakan sensasi campervan di Laguna Glagah pada Sabtu (18/10/2025) hingga Minggu (19/10/2025). Pemandangan jeep berjejer kala itu memenuhi setiap tepi Laguna Glagah. Setidaknya diperkirakan ada 300 jeep yang ikut serta campervan dalam kesempatan tersebut.

Ketua Umum YAJ, Nur Wachid, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, bagi segelintir anggotanya, campervan di Laguna Glagah menjadi pengalaman pertamanya, lantaran rutinnya campervan di dataran tinggi perbukitan.

"YAJ sangat sering campervan, termasuk anggotanya juga sering campervan. Campervan di Laguna Glagah kelebihannya secara fasilitas seperti MCK, listrik dan keamanan oke, tempat permainan atau bersantai pun oke," jelasnya.

"Kekurangannya mungkin panas karena pinggir laut dan campervan di Laguna Glagah jadi satu dengan wisatawan lainnya jadi kaya kurang tenang untuk wisata minat khusus," imbuh pria yang biasa disapa Cak Wakhid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Hujan Deras, Sejumlah Ruas Jalan di Jakut Kebanjiran

Hujan Deras, Sejumlah Ruas Jalan di Jakut Kebanjiran

News
| Sabtu, 01 November 2025, 01:47 WIB

Advertisement

Besok, 2 Kereta Pusaka Keraton Jogja Berusia Ratusan Tahun Diarak

Besok, 2 Kereta Pusaka Keraton Jogja Berusia Ratusan Tahun Diarak

Wisata
| Selasa, 21 Oktober 2025, 20:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement