Pembangunan Jalan Masuk TPST Dingkikan dan Hanggar ITF Niten Dalam Tahap Persiapan

Harianjogja.com, BANTUL–Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul memastikan tiga proyek terkait penanganan sampah di wilayahnya tetap direalisasikan pada 2025. Meskipun, ada arahan menunda pengadaan pembangunan dari pemerintah pusat. 

Ketiga proyek tersebut adalah pembangunan hanggar Niten senilai Rp3,9 miliar, pembangunan jalan masuk ke TPST Dingkikan senilai Rp2,7 miliar dan pembangunan TPS3R Srigading, Sanden.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul, Bambang Purwadi Nugroho mengatakan, pembangunan hanggar ITF Niten senilai Rp3,9 miliar dan  pembangunan jalan masuk ke TPST Dingkikan senilai Rp2,7 miliar saat ini telah masuk pada tahap persiapan pekerjaan.

BACA JUGA: Aliansi Mahasiswa Nusantara Gelar Aksi Peduli Lingkungan di Pantai Samas

"Saat ini juga telah koordinasikan dengan TAPD [Tim Anggaran Pemerintah Daerah] sambil menunggu pelonggaran kebijakan efisiensi anggaran. Maka yang bisa kami lakukan adalah pengerjaan administrasi dokumen pengadaannya dibantu bagian Pengadaan Barang dan Jasa," katanya, kepada Harian Jogja, Senin (24/2/2025).

Menurut Bambang, pembangunan hanggar ITF Niten dan pembangunan jalan masuk ke TPST Dingkikan sejatinya telah direncanakan sejak tahun lalu. Kedua proyek itu, direncanakan selesai pada tahun ini. Untuk pembangunan jalan masuk ke TPST Dingkikan bahkan direncanakan selesai pada triwulan pertama 2025.

Bambang menyebut pembangunan jalan masuk TPST Dingkikan, sangat penting. Sebab, keberadaan jalan tersebut akan mempermudah lalu lalang truk pengangkut sampah masuk ke TPST Dingkikan.

Bambang menyatakan, saat ini, modul TPST Dingkikan yang mengolah sampah menjadi RDF atau keripik sampah juga telah terbangun dan mulai beroperasi. DLH juga telah menambah alat pengering sampah berupa rotary dryer senilai Rp600 juta agar kualitas keripik sampah sesuai yang ditentukan oleh PT SBI kantor Cilacap selaku offtacker.

Sedangkan penambahan Hanggar ITF Niten, diakui oleh Bambang, untuk menambah kapasitas ITF Niten yang saat ini baru mencapai 8 ton per hari. "Dengan penambahan Hanggar ITF Niten, kami targetkan tempat tersebut bisa mengolah sampah jadi 20 ton per hari," ucap Bambang.

Sementara terkait pembangunan TPS3R Srigading, Bambang menyatakan pihaknya masih mengusahakan bisa terealisasi pada tahun ini. Sebab, pembangunan TPS3R Srigading direncanakan menggunakan dana keistimewaan (Danais) DIY. "Semoga tidak ada perubahan dan bisa terealisasi," harap Bambang.

Lurah Srigading, Sanden, Prabowo Sugondo memastikan anggaran Rp900 juta untuk rehab dan pembangunan TPS3R Srigading aman dan pembangunannya akan dilakukan oleh Pemkab Bantul. "Sejauh ini aman. Nanti yang membangun dari pihak Pemkab, pakai danais," jelasnya.

Selain pembangunan TPS3R, Bowo-panggilan akrab dari Prabowo Sugondo, pihaknya juga telah mendapatkan kepastian mendapatkan anggaran untuk penyempurnaan kawasan terpadu dengan danais Rp1 miliar dan danais untuk kegiatan mandiri budaya senilai Rp1 miliar. "Dan, cairnya habis lebaran. Kalau refocusing tidak, sudah diperhitungkan oleh Paniradya," ucap Bowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News