Advertisement

Pemkab Gunungkidul Tuntaskan Normalisasi 2 Luweng Rawan Banjir

David Kurniawan
Jum'at, 19 Desember 2025 - 19:47 WIB
Jumali
Pemkab Gunungkidul Tuntaskan Normalisasi 2 Luweng Rawan Banjir Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih saat melihat program normalisasi luweng di Pasar Bintaos di Kalurahan Sidoharjo, Tepus. Jumat (19/12/2025). - Humas Pemkab Gunungkidul

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul menuntaskan normalisasi dua luweng di Semanu dan Tepus sebagai langkah strategis mencegah banjir saat musim hujan.

Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Kabupaten Gunungkidul Sigit Swastono, mengungkapkan bahwa dua titik yang menjadi sasaran utama adalah Luweng Gunung Ringin di Semanu dan luweng di Pasar Bintaos, Tepus.

Advertisement

Luweng Gunung Ringin yang terletak di Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, menjadi prioritas karena fungsinya sebagai muara air. Dengan alokasi anggaran sekitar Rp90-an juta, pengerjaan di lokasi ini kini telah rampung 100 persen.

Secara teknis, normalisasi dilakukan melalui pengerukan sedimen tanah sedalam 1,5 meter dengan lebar sekitar tiga meter. Pengerukan ini membentang sepanjang 450 meter menuju bibir luweng.

“Ada juga pembangunan talut pengamanan sehingga aliran bisa lancar dan tidak ada sumbatan,” ujar Sigit, Jumat (19/12/2025).

Lokasi kedua yang dinormalisasi adalah luweng di kawasan Pasar Bintaos, Kalurahan Sidoharjo, Kapanewon Tepus. Rehabilitasi ini menelan anggaran sebesar Rp54 juta untuk memastikan sistem drainase pasar kembali berfungsi optimal.

Sigit menegaskan, normalisasi luweng sangat krusial agar aliran air tidak terhambat sedimentasi yang memicu genangan luas. "Program normalisasi ini berjalan dengan lancar karena bisa selesai sesuai dengan yang diharapkan," imbuhnya.

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, meninjau langsung hasil pengerjaan di Pasar Bintaos pada Jumat pagi. Ia mengenang kondisi pasar yang sebelumnya memprihatinkan saat hujan deras akibat luapan air yang tersumbat sedimen.

Genangan tersebut kerap mengganggu aktivitas ekonomi dan membuat pedagang merasa tidak tenang. Namun, berkat normalisasi ini, sistem pembuangan air kini jauh lebih lancar.

“Alhamdulillah, dengan gotong royong akhirnya luweng bisa dilakukan normalisasi sehingga sekarang tidak terjadi genangan saat hujan deras sekalipun,” ungkap Bupati yang akrab disapa Mbak Endah tersebut.

Fokus utama pekerjaan ini meliputi:

- Rehabilitasi tanggul sungai di sekitar mulut luweng.

- Pembangunan saluran drainase permanen.

- Pengerukan sedimentasi yang menutup mulut gua (luweng).

“Sekarang sudah terlihat dampaknya karena tidak terjadi banjir. Tapi, saya juga berharap ini harus dirawat secara berkala agar tetap berfungsi sesuai dengan yang diharapkan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Tikus Masuk Kabin, Penerbangan KLM Terpaksa Dibatalkan

Tikus Masuk Kabin, Penerbangan KLM Terpaksa Dibatalkan

News
| Jum'at, 19 Desember 2025, 15:27 WIB

Advertisement

8 Rekomendasi Wisata Batam Favorit Liburan Akhir Tahun

8 Rekomendasi Wisata Batam Favorit Liburan Akhir Tahun

Wisata
| Rabu, 17 Desember 2025, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement