Advertisement

Forum BUMDes dan Asosiasi BUMDesma di DIY Bangun 23 Dapur SPPG-BGN

Andreas Yuda Pramono
Jum'at, 28 Februari 2025 - 21:27 WIB
Abdul Hamied Razak
Forum BUMDes dan Asosiasi BUMDesma di DIY Bangun 23 Dapur SPPG-BGN Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Ahmad Riza Patria, sedang meletakkan batu pertama untuk memulai tahap pembangunan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kalurahan Tridadi, Sleman, Sleman, Jumat (28/2/2025). Harian Jogja - Andreas Yuda Pramono

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN–Pembangunan 23 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Badan Gizi Nasional (SPPG-BGN) oleh Forum Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Asosiasi Badan Usaha Milik Desa Bersama Lembaga Keuangan Desa (BUMDesma Lkd) mulai dilakukan pada Jumat (28/2/2025).

Pembangunan tersebut dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes-PDT) di Puri Mataram Resto, Kalurahan Tridadi, Sleman. "Pembangunan dapur SPPG Bumdes di 23 titik di DIY menjadi contoh terbaik yang dapat diikuti BUMDes dan BUMDesma di seluruh Indonesia," kata Wakil Menteri Desa PDT, Ahmad Riza Patria.

Advertisement

BACA JUGA: Menu Makan Bergizi Gratis saat Puasa di Gunungkidul Bisa Dibawa Pulang

Sebanyak 23 titik dapur tersebut berada di Kalurahan Tridadi dan Trimulyo, Sleman; Banyurejo dan Margorejo, Tempel; dan Sidoagung, Godean. Ada juga BUMDes Nogotirto, Gamping; Sendangrejo, Minggir; Margomulyo, Seyegan; Sambirejo dan Bokoharjo, Prambanan; Tirtoadi, Mlati; Jogotirto dan Tegaltirto, Berbah; Harjobinangun, Pakem; dan Wedomartani, Ngemplak; Purwomartani, Kalasan.

Khusus BUMDes Maguwoharjo, ada tiga dapur yang akan dibangun yang terlentak di Padukuhan Sambilegi, Krodan, dan Banjeng.  Empat titik dapur lain ada di Kalurahan Planjan, Saptosari; Pandowan, Galur; Bleberan, Playen; dan Hargomulyo, Gedangsari.

Menurut Riza, ada 501 BUMDes di Indonesia telah siap mendukung program MBG. Per 27 Februari 2025, ada 43 BUMDes dan BUMDesma yang secara aktif terus memasok bahan baku dalam program MBG.

“Pemerintah juga telah mengamanatkan agar 20 persen dari Dana Desa digunakan untuk ketahanan pangan. Kami telah meminta seluruh kepala desa, perangkat desa, termasuk BUMDesma untuk menanam sayur, padi, buah-buahan, budidaya ikan, ternak ayam, kambing di lahan yang masih ada,” kata Riza ditemui di Puri Mataram Resto, Jumat.

Menurut Riza, keberadaan dapur SPPG oleh BUMDes dan BUMDesma Lkd akan meningkatkan empat hingga delapan kali perputaran uang di wilayah desa. Perekonomian desa akan bergerak dan bertumbuh, termasuk dengan rekruitmen petugas dapur dari wilayah sekitar.

Riza menegaskan BUMDes dan BUMDesma perlu memastikan semua kebutuhan bahan baku MBG tersedia. Kebutuhan bahan baku mendasarkan pada menu setiap harinya. Dengan begitu, kebutuhan beras, sayur, susu, ikan, tahu, tempe, dan lainnya dapat diperkirakan dengan baik.

“Bisa bertukar antardesa. Desa satu menyuplai jagung atau ikan dan telur. Begitupun sebaliknya,” katanya.

Ketua Forum Badan Usaha Milik Desa DIY, Raden Agus Choliq, mengatakan anggaran yang digunakan untuk membangun dapur dan pengadaan alat/ sarpras masak di dapur SPPG Tridadi berasal dari kas BUMDes Tridadi dan beberapa investor. Dapur tersebut dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 600 meter persegi. Luas dapur hanya 400 meter persegi. Dana yang keluar guna membangun dapur mencapai Rp2,5 miliar.

Ihwal pegawai, BUMDes Tridadi akan merekrut warga sekitar bersama-sama dengan BGN. Pembangunan dapur ditarget selesai April 2025. Jumlah siswa yang dilayani kurang lebih 3.500 orang. Kata Agus, ibu hamil juga akan menjadi sasaran MBG.

Jelasnya, suplai bahan baku berasal dari BUMDes yang ada di DIY. Seluruh BUMDes akan bekerja sama untuk saling memasok bahan baku sesuai kebutuhan masing-masing dapur. Hulu bahan baku tersebut tentu dari petani.

“Ada BUMDes yang memang bergerak di produksi padi. Misal satu dapur butuh 350 kilogram beras per hari. Tinggal dikali lima. Kebutuhan tiap hari seperti menunya itu sudah terekam dua belas hari sebelumnya. Bisa dihitung. Nanti pembayaran dari BGN, lalu ke dapur, dapur membayar ke suplier bahan baku,” kata Agus.

Agus menegaskan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes-PDT) juga memiliki program ketahanan pangan. Kalurahan perlu mengalokasikan anggaran 20% dari Dana Desa untuk ketahanan pangan.

Ketahanan pangan ini dapat berwujud penanaman sayur, buah, hingga ternak dalam mencukupi kebutuhan pangan sekitar. “Melalui program ini akan kita berdayakan BUMDes untuk memproduksi sayur, telur, lauk, buah, dan sebagainya,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ibadah Salat Tarawih Perdana di Masjid Istiqlal Diikuti Ribuan Orang

News
| Jum'at, 28 Februari 2025, 23:27 WIB

Advertisement

alt

Wisata ke Likupang, Menikmati Surga Tersembunyi Keindahan Alam

Wisata
| Selasa, 25 Februari 2025, 19:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement