Advertisement
MBG Mustahil Diterapkan Serentak di DIY, Sekda: Butuh Rp1 Miliar Per Hari

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum terlaksana secara serentak di wilayah DIY. Hanya beberapa sekolah percontohan yang telah memulai program utama pemerintahan Prabowo-Gibran itu lantaran membutuhkan biaya yang sangat besar jika digelar serentak.
Sekda DIY, Beny Suharsono mengatakan anggaran untuk program MBG di DIY tidak terkena efisiensi anggaran. Menurutnya, alokasi dana untuk MBG bersifat wajib (mandatori), sehingga tetap dipertahankan dalam APBD. "MBG kami tahan betul, itu kan sudah mandatori, harus kami siapkan dana MBG-nya," ujar Beny, Minggu (2/3/2025).
Advertisement
Meski demikian, dia mengakui bahwa kebutuhan anggaran untuk program ini sangat besar, terutama jika diterapkan secara serentak di seluruh SMA, SMK, dan SLB. Berdasarkan perhitungannya, jika program ini dijalankan penuh, anggarannya bisa mencapai hampir Rp1 miliar per hari.
Sementara, anggaran yang disiapkan Pemda DIY dalam satu tahun hanya Rp42 miliar. "Kalau serentak semua, untuk 23.000 siswa SLTA, SMK, dan SLB, kebutuhannya besar sekali," ungkapnya.
Beny juga menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada instruksi untuk mengalihkan anggaran MBG ke pos lain, meski pemerintah pusat telah menyatakan bahwa MBG menggunakan dana APBN.
Dana tersebut baru bisa dialihkan jika ada perintah resmi atau dalam situasi darurat dan luar biasa. "Kami tetap jaga ini, karena perintahnya begitu. Belum ada perintah resmi dan tertulis dana MBG untuk dialihkan. Kalau tidak ada perintah, kan tidak boleh kita mengalihkan langsung begitu saja," ujar dia.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Suhirman mengungkapkan, pelaksanaan MBG di DIY masih bertahap.
Saat ini, program baru berjalan di tiga sekolah, yaitu SMKN 4 Joga, SMAN 5 Jogja, dan SMKN 3 Wonosari. "Kami hanya menyiapkan data , seperti jumlah murid di setiap sekolah, jumlah siswa dengan alergi makanan tertentu, serta penyesuaian pembagian agar tidak mengganggu jam belajar. Distribusi sepenuhnya ditangani oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)," jelas Suhirman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ramadan, The Phoenix Hotel, Grand Mercure & Ibis Yogyakarta Adisucipto Siapkan Menu Spesial
Advertisement
Berita Populer
- Pemkot Jogja Sasar Pemeliharaan dan Pembangunan Saluran Drainase di 7 Titik
- Ribut-Ribut di Jalan Samas, Polisi Beri Tembakan Peringatan
- Takjil Berpotensi Hasilkan Sampah, Ini Imbauan Kemenag untuk Masjid di Jogja
- Cegah Kelangkaan Barang Selama Ramadan, Satgas Pangan Polda DIY Gencarkan Sidak
- Pemberian MBG selama Ramadan, SPPG Lanud Adisutjipto Pilih Tunggu BGN
Advertisement
Advertisement