Advertisement

Penanganan Kasus Leptospirosis di Nanggulan Kulonprogo Jadi Percontohan

Triyo Handoko
Selasa, 11 Maret 2025 - 17:57 WIB
Maya Herawati
Penanganan Kasus Leptospirosis di Nanggulan Kulonprogo Jadi Percontohan Ilustrasi leptospirosis, - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo terus bersiaga mengantisipasi sebaran penyakit leptospirosis. Selama musim hujan, persebaran penyakit yang dipicu bakteri dari hewan pengerat terutama tikus ini meningkat. Seluruh puskesmas di Bumi Binangun siaga menghadapi lonjakan kasus.

Kepala Dinkes Kulonprogo, Sri Budi Utami, menjelaskan selama musim penghujan ini masyarakat perlu mewaspadai leptospirosis. Penanganan terhadap penyakit yang dapat menyebabkan kematian ini dilakukan dengan baik, dibuktikan dengan penurunan kasus.

Advertisement

Tingkat kematian akibat leptospirosis di Kulonprogo, menurut Sri Budi, juga turun dibanding kasus sebelumnya yang mencapai 20%. “Sekarang sudah jauh lebih baik, daerah yang menjadi percontohan penangannya seperti di Kapanewon Nanggulan,” katanya saat ditemui, Selasa (11/3/2025).

BACA JUGA: Ini Daftar 15 Lembaga dan Kementerian yang Diusulkan Bisa Diisi Anggota TNI Aktif

Sebelumnya, Nanggulan menjadi wilayah dengan jumlah kasus leptospirosis terbanyak di Kulonprogo. “Setelah kami intervensi terutama dengan edukasi ke masyarakat serta menguatkan fasilitas kesehatan, upaya penanganan menjadi lebih baik,” kata Sri Budi.

Penanganan penyakit leptospirosis di Kulonprogo, menurut Sri Budi, saat ini sudah dapat ditangani di seluruh puskesmas di Bumi Binangun. Total terdapat 21 puskesmas, 10 klinik, dan sembilan rumah sakit di Bumi Binangun yang mampu menangani penyakit ini.

Meski upaya penanganan leptospirosis sudah mencukupi, Sri Budi mengimbau agar masyarakat terus melakukan langkah pencegahan. “Daripada harus mengobati lebih baik dicegah bersama, caranya dengan hidup bersih dan sehat. Khususnya untuk para petani agar membiasakan diri menggunakan pelindung seperti sepatu atau lainnya agar tidak terkena bakteri ini,” katanya.

Leptospirosis biasanya menular lewat luka pada tubuh yang terpapar kotoran atau alir yang tercemar bakteri leptospira. “Sehingga harus rutin menjaga kebersihan bersama di sekitar lingkungan masing-masing,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Geledah Depo Pertamina Plumpang, Kejaksaan Agung Sita 17 Kontainer Dokumen

News
| Rabu, 12 Maret 2025, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Warung Penuh Kesegaran, Es Buah Moerni 78

Wisata
| Minggu, 02 Maret 2025, 10:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement