Advertisement
Pemkab Bantul Temukan Minyakita Tak Sesuai Takaran di 40 Titik

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL – Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (KUKMPP) Kabupaten Bantul menemukan dugaan penyimpangan takaran dalam produk minyak goreng kemasan bersubsidi Minyakita di 40 titik wilayah setempat.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas KUKMPP Bantul Fenty Yusdayati mengungkapkan, hasil pengawasan di 40 titik menunjukkan sejumlah produk minyak goreng berisi kurang dari 1 liter, dengan rata-rata hanya 985 mililiter per kemasan.
Advertisement
“Kami sudah melakukan pengawasan di 40 titik dan memang sebagian besar volumenya kurang dari yang seharusnya. Kami sudah melaporkan temuan ini ke pusat dan menunggu arahan lebih lanjut,” ujar Fenty, Kamis (13/3/2025).
Lebih lanjut, Fenty menyebut bahwa dugaan penyimpangan ini berasal dari beberapa produsen, termasuk CV yang berbasis di Bantul, serta perusahaan lain dari Sragen, Semarang, dan Boyolali. Ia mengaku prihatin dengan kondisi ini, terutama bagi produsen yang mungkin tidak menyadari kesalahan dalam proses produksi mereka.
Menurut Fenty, takaran yang tak sesuai dengan label pada kemasan hanya ditemukan pada Minyakita yang dijual dalam botol, produk dalam kemasan plastik masih terpantau aman. “Kalau plastik masih aman, hanya yang botol yang banyak ditemukan tidak sesuai takaran. Namun yang botol takaran tak sesuai itu masih beredar di lapangan, tidak ditarik,” tambahnya.
BACA JUGA: TPID Bantul Cek Harga dan Stok Bahan Pokok Menjelang Lebaran
Marini, 33, seorang pedagang di Pasar Imogiri mengungkapkan, ia lebih memilih menjual minyak goreng yang benar-benar memiliki isi penuh. “Kalau yang botol memang sering tidak penuh, katanya memang tidak ada yang benar-benar satu liter. Saya malah jarang jual, karena memang cepat laku, jadi jualan saya yang lain kadang jadi tidak laku” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan adanya pembatasan stok dari distributor Minyakita selama Ramadan, di mana ia hanya diberikan jatah 50 krat minyak goreng dan harus menjualnya hingga habis menjelang Lebaran. Hal ini diduga sebagai upaya stabilisasi harga di pasaran.
"Satu krat itu isinya 12 kemasan masing-masing satu liter," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi di Semarang Jadi Penyelenggara Judi Sabung Ayam, Dihukum 1,5 Penjara
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Pendaftaran Seleksi JPT Pratama di Sleman Ditutup Besok
- Gelar Forum Konsultasi Publik, Bapelkes DIY Bahas Topik Penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan
- Kulonprogo Bidik Budidaya Kerapu Cantang di Wilayah Pesisir
- Duh! Capaian IPM Gunungkidul Meleset dari Target
- 1.189 Keluarga di Sleman Terima Bantuan Sosial
Advertisement
Advertisement