Advertisement
Hujan Deras di Gunungkidul Sebabkan Pohon Tumbang dan Longsor

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Hujan deras yang mengguyur wilayah Gunungkidul pada Rabu (19/3/2025) mengakibatkan peristiwa pohon tumbang dan longsor. Upaya penanangan terus dilakukan oleh tim reaksi cepat dari BPBD Gunungkidul.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Gunungkidul, Sumadi mengatakan, sudah mendapatkan laporan berkaitan dengan dampak dari hujan deras yang terjadi pada Rabu siang. Ia mencatat ada 22 laporan pohon tumbang yang terjadi di sejumlah titik.
Advertisement
Pohon tumbang paling banyak terjadi di wilayah Kapanewon Semanu sebanyak 18 titik. Adapun dampaknya ada yang menimpa rumah, kandang hingga instalasi listrik milik PLN.
BACA JUGA: Tanah Longsor di Clongop, Bupati Endah Sebut Penanganan Wajib Kelar Sebelum Lebaran
“Untuk titik pohon tumbang lainnya ada di Kapanewon Karangmojo, Wonosari, Semin hingga Paliyan. Upaya pendataaan terus dilakukan terkait dengan dampak dari hujan deras pada Rabu siang,” kata Sumadi, Rabu.
Menurut dia, upaya evakuasi terhadap pohon tumbang telah dilakukan. Hingga sekarang masih dalam proses penanganan, namun juga ada yang sudah tertangani dengan baik.
“Evakuasi tidak sendirian karena kejadian yang menyangkut dengan instalasi kelistrikan dikomunikasikan dengan PLN. Yang jelas, hingga sekarang belum ada laporan terkait dengan korban jiwa,” kata Sumadi.
Selain adanya puluhan pohon tumbang, juga ada laporan tanah longsor di Kalurahan Mertelu, Gedangsari. Talut milik salah seorang warga ambnrol karena dampak dari hujan deras.
“Laporannya sudah ada, tapi belum ditangani. Diperkirakan akibat talut longsor ini, pemilik mengalami kerugian Rp2 juta,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan, potensi terjadinya cuaca ekstrem masih sangat mungkin terjadi. Hal ini dikarenakan kondisi sekarang masih di musim hujan.
Oleh karena itu, ia meminta kepada Masyarakat untuk mewaspadai dampak dari cuaca ekstrem. Berdasarkan kajian yang dilakukan, ada beberapa potensi bencana mulai dari tanah longsor berada di zona utara seperti di Kapanewon Patuk, Nglipar, Gedangsari, Ngawen hingga Semin.
Di sisi lain, juga ada potensi angin kencang yang kerawanannya menyebar merata di seluruh Gunungkidul. Adapun potensi banjir juga ada ancaman, khususnya di daerah aliran sungai (DAS) Kali Oya sehingga kesiap-siagaan wajib ditingkatkan, khususnya pada saat musim penghujan.
“Dampak dari bencana hidrometeorologi harus diwaspadai. Upaya mitigasi juga butuh peran dan partisipasi aktif dari Masyarakat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kapsul SpaceX Dragon Mendarat dengan Selamat di Lepas Pantai Florida
Advertisement

Uniknya Cumalikizik, Desa Peninggalan Era Ottoman yang Berusia 700 Tahun Lebih
Advertisement
Berita Populer
- Wagub Paku Alam X Serahkan Piagam Apresiasi kepada Lembaga Penyokong Baznas DIY
- Pemkot Jogja Gelar Lomba Kebersihan, Sistem Pengolahan Sampah di 45 Kelurahan Jadi Penilaian
- Dukung Kesejahteraan Penggerobak Sampah, Himbarsi DPW DIY Berikan Sembako
- Tanah Longsor di Clongop, Bupati Endah Sebut Penanganan Wajib Kelar Sebelum Lebaran
- Civitas Akademika UGM Gelar Aksi Tolak Revisi UU TNI, Ini Lima Tuntutannya
Advertisement
Advertisement