Advertisement
Lazismu DIY Semarakkan Ramadan dengan Semangat Inklusi
Jajaran Lazismu DIY mengunjungi Harian Jogja dalam rangka memperkenalkan berbagai program Lazismu selama Ramadan. Kunjungan kali ini disambut oleh Pemimpin Redaksi Harian Jogja, Anton Wahyu Prihartono, Jumat (21/3/2025) - Harian Jogja - Alfi Annissa Karin
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Jajaran Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sadaqah Muhammadiyah (Lazismu) mengunjungi kantor Harian Jogja, Jumat (21/3/2025). Kunjungan kali ini dilakukan dalam rangka menjalin silaturahmi sekaligus memperkenalkan berbagai program yang digelar Lazismu DIY selama bulan Ramadan.
Wakil Ketua Bidang Program, Pendayagunaan, dan Distribusi Lazismu DIY Maryono menjelaskan Ramadan kali ini pihaknya mengusung semangat inklusi. Ada beberapa program kegiatan yang turut melibatkan disabilitas. Diantaranya adalah TPQ inklusi yang merupakan kegiatan belajar mengajar membaca iqra dan Al-Quran baik dalam bahasa isyarat maupun braille. Ada pula kegiatan pelatihan bahasa isyarat yang memperkenalkan bahasa isyarat kepada masyarakat untuk membangun kebersamaan dan solidaritas antara penyandang disabilitas dan masyarakat umum.
Advertisement
"Puncak acara adalah gebyar difabel yang akan dilaksanakan 27 Maret 2025 dengan total peserta 125 orang di Masjid Hadjid Gedung Dakwah Muhammadiyah DIY," ujar Maryono saat ditemui di kantor Harian Jogja, Jumat (21/3/2025).
Maryono menuturkan Kegiatan Ramadhan yang inklusif bagi penyandang disabilitas bertuan tuntuk memastikan semua dapat merasikan makna dan manfaat dari bulan suci ini. Dengan menghapus arus hambatan fisik, komunikasi, dan sosial diharapkan penyandang disabilitas dapar lebih mudah berpartisipasi dalam berbagi aktivitas keagamaan dan sosial. Selain itu, mereka juga diharapkan dapat merasakan dukungan dan kebersamaan dari komunitas mereka.
BACA JUGA: UNISA Yogyakarta Tebar Berkah Ramadan, Bagikan Ratusan Paket Sembako untuk Warga Sekitar
"Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya inklusi dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Melalui pendekatan yang inklusif, diharapkan tercipta lingkungan yang lebih ramah, peduli, dan mendukung bagi semua individu sehingga nilai-nilai kebersamaan, kusih sayang, dan tolong-menolong yang diajarkan dalam Islam dapat terwujud dengan lebih baik," jelasnya.
Maryoni mengatakan ada 6 pilar yang diperjuangka Lazismu sebagai lembaga amil zakat. Diantaranya adalah pilar pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial dakwah, kemanusiaan, dan lingkungan. Dia berharap, ke depan bisa terjalin kerja sama antara Lazismu dengan Harian Jogja dalam hal publikasi kegiatan dalam rangka menyebarkan syiar nilai-nilai Islam.
"Kami berharap bisa menjalin kerja sama dengan Harian Jogja ke depannya," imbuhnya.
Sementara, Pemimpin Redaksi Harian Jogja Anton Wahyu Prihartono menyambut baik ajakan kerja sama antara Lazismu DIY dengan Harian Jogja. Dia menyebut ada kesamaan salah satu pilar Lazismu dengan program yang diinsiasi oleh Harian Jogja. Misalnya saja berkaitan dengan pilar lingkungan. Anton mengatakan pihaknya sempat menggelar kegiatan penanaman pohon untuk menjaga kelestarian lingkungan. Di samping itu, dia mengaku kesempatan bagi Lazismu terbuka lebar untuk bekerja sama.
"Kami membuka kesempatan untuk kerja sama dengan Lazismu DIY. Bukan tidak mungkin ke depan ada hal yang bisa kita kerjakan bersama-sama," ungkap Anton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Filipina Tolak Tuduhan Pelatihan ISIS Pelaku Penembakan Sydney
Advertisement
Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Pemkot Jogja Dorong Pembaruan Taman Pintar di Usia 17 Tahun
- BKPPD Gunungkidul Minta PPPK Tunjukkan Kinerja Terbaik
- Jelang Nataru, Pedagang Wisata Gunungkidul Diingatkan Tak Nuthuk
- Libur Nataru, Bandara YIA Prediksi 247 Ribu Penumpang
- Penetapan Tersangka Baru Kasus Hibah Pariwisata Sleman Dinilai Lamban
Advertisement
Advertisement



