Advertisement
Cegah Menjamurnya Pengamen Liar di Malioboro, Disbud Siagakan 190 Personel Jogomaton

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Keberadaan pengamen di kawasan Jalan Malioboro kerap kali menjadi keluhan bagi para wisatawan, utamanya pada momentum lebaran. Pengamen liar sering kali muncul dan memaksa wisatawan untuk memberikan sumbangan.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Jogja Yetti Martanti menyebut upaya penertiban akan dilakukan pada pelaku pengamen liar atau pengamen insidental di wilayah Malioboro. Tak hanya pengamen, penertiban juga akan gencar dilakukan pada pedagang kaki lima lantaran keberadaannya dilarang di kawasan Malioboro.
Advertisement
Dalam hal ini, pihaknya turut menggandeng Satpol PP Kota Jogja. Dia menambahkan sejauh ini belum ada pendataan soal berapa banyak pengamen liar yang kerap beraksi di Jalan Malioboro. Namun dia memastikan jika terjaring penertiban, maka pengamen akan dibawa ke UPT KCB Malioboro untuk dilakukan pembinaan.
"Begitu ada pengamen, kemudian kami bina pada waktu itu. Kemudian kamo lepaskan lagi, tapi tidak boleh lagi (mengamen) di Malioboro," tegas Yetti, Senin (24/3/2025)
Di sisi lain, Yetti mengatakan nantinya akan ada 190 petugas Jogomaton yang akan bertugas selama masa libur lebaran 2025. Tugasnya adalah melakukan imbauan kepada wisatawan untuk tidak merokok di Malioboro, menertibkan pengamen dan PKL bersama dengan Satpol PP, serta menertibkan kendaraan yang parkir sembarangan di tepian Jalan Malioboro.
"Petugas Jogomaton akan kami bagi menjadi tiga shift," ungkapnya.
Untuk mencegah menjamurnya pengamen liar, pihaknya telah mengakomodir para pengamen kawasan Malioboro menjadi beberapa grup. Grup ini lantas diberi wadah untuk tampil lewat gelaran Sekar Rinonce yang diinisiasi oleh Disbud Kota Jogja.
"Total ada 13 grup. Jadi dulu dari satu-satu itu lalu digrup-grupkan," ungkapnya
Yetti mengatakan para pengamen ini diberi kesempatan untuk tampil setiap hari di sekitar kawasan Jalan Malioboro baik di depan Pasar Beringharjo maupun di Teras Malioboro. Menurut Yetti, kegiatan Sekar Rinonce menjadi ajang untuk memberikan fasilitas panggung bagi para pengamen Malioboro. Selain itu, ini juga bisa menjadi daya tarik wisatawan di sekitar kawasan Malioboro.
"Jadi kalau misalnya itu (pengamen liar) ada, itu berarti di luar pendataan kami," ucapnya.
Terpisah, Kepala Satpol PP Kota Jogna Octo Noor Arafat menyebut pihaknya akan mengerahkan 66 personel Jogobaran pada 30 Maret-6April 2025. Ini terdiri dari personel Satpol PP, Satlias, TNI, Polri, UPT KCB Malioboro, dan Paksi Katon. Beberapa ketugasan yang dilakukan terkait dengan patroli hingga penyampaian teguran peringatan dan persuasif kepada pengunjung ataupun PKL dan pengamen yang masih nekat beraksi di kawasan Malioboro.
"Kemudian kami juga akan melaksanakan pengamanan baik terbuka maupun tertutup," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tiga Anggota TNI Diperiksa Terkait Dugaan Penjualan Senjata Api ke KKB
Advertisement

Taman Wisata Candi Siapkan Atraksi Menarik Selama Liburan Lebaran 2025, Catat Tanggalnya
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com, Selasa 25 Maret 2025, Kondisi Lalu Lintas Exit Tol Purwomartani, Mafia Tanah Kas Desa, Jembatan Pandansimo
- Segini Harga Tiket Gembira Loka Selama Libur Lebaran 2025 dan Jam Bukanya
- BPJS Ketenagakerjaan Kulonprogo Salurkan Bantuan ke Panti Asuhan
- Selama Libur Lebaran 2025, Walhi Yogyakarta Prediksi Potensi 550 Ton Sampah Per Hari
- Jumlah Gepeng di Kulonprogo Meningkat, Satpol PP Rencanakan Razia
Advertisement
Advertisement