Advertisement

MPM PP Muhammadiyah dan Unisa Jogja Komitmen Berdayakan Disabilitas

Catur Dwi Janati
Senin, 24 Maret 2025 - 13:17 WIB
Abdul Hamied Razak
MPM PP Muhammadiyah dan Unisa Jogja Komitmen Berdayakan Disabilitas Suasana Forum Inklusi Sosial Pengajian Ramadhan Bersama Komunitas Dampingan MPM PP Muhammadiyah di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan pada Minggu (23/3/2025). - Istimewa // Unisa Jogja 

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Jogja berkomitmen terus terlibat dalam pemberdayaan masyarakat, tidak terkecuali kepada para penyandang disabilitas di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Ketua MPM PP Muhammadiyah, Nurul Yamin mengatakan Muhammadiyah punya akar sejarah dalam membela kaum marjinal. Yamin menuturkan MPM PP Muhammadiyah ingin membela kaum marjinal melalui kegiatan pemberdayaan spiritual dan sosial. 

Advertisement

BACA JUGA: Muhammadiyah Masuk dalam Organisasi Terkaya di Dunia, Ini Datanya

"Pemberdayaan ini membutuhkan waktu dan sumber daya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, kami berkolaborasi, baik di internal Persyarikatan Muhammadiyah maupun dengan para mitra," ungkap Yamin dalam Forum Inklusi Sosial Pengajian Ramadhan Bersama Komunitas Dampingan MPM PP Muhammadiyah pada Minggu (23/3/2025) di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan.

"Dalam gerakan pemberdayaan terhadap kaum marjinal, tentu kami sudah memperhitungkan aspek efisiensi. Bagaimanapun, gerakan ini harus tetap berjalan dan tidak boleh terhenti," imbuhnya 

Bagi Yamin, efisiensi bukan menjadi alasan mengabaikan masyarakat atau kaum marjinal yang membutuhkan. Karenanya, Muhammadiyah melakukan berbagai terobosan untuk terus mewadahi dan memberdayakan kaum marjinal, salah satunya lewat strategi ekonomi sirkular. 

"Strategi yang kami gunakan adalah ekonomi sirkular, yaitu ekonomi berbasis pemberdayaan yang saling menghidupi di dalam ekosistem Muhammadiyah. Misalnya, hasil dari Jamaah Tani Muhammadiyah dikonsumsi oleh amal usaha Muhammadiyah, termasuk produk-produk seperti beras dan telur," jelasnya. 

Ditambahkan Yamin, sebagian besar kegiatan pemberdayaan yang dilakukan melalui jejaring internal Muhammadiyah. Dia menekankan, sekalipun mengalami keterbatasan material, seseorang harus kaya akan mentalitas. 

"Yang selalu kami tekankan adalah bahwa meskipun kita mengalami keterbatasan material, kita tidak boleh miskin secara mental. Mentalitas kita harus tetap kaya, meskipun secara ekonomi terbatas. Karena banyak orang yang berlimpah materi, tetapi memiliki mentalitas yang miskin," tandasnya.

Yamin mengungkapkan saat ini sudah ada sekitar 1.500 komunitas yang dibina atau diberdayakan MPM PP Muhammadiyah. "Pemberdayaan ini salah satunya bertujuan membangun mentalitas yang kuat," ujarnya. 

Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti mengatakan forum kali ini digelar untuk membangun jaringan akar rumput. Kegiatan ini lanjut Warsiti juga sejalan dengan visi dan nilai yang dijunjung Unisa Jogja yaitu inklusivitas, pemberdayaan, dan penguatan peran masyarakat akar rumput dalam membangun kesejahteraan bersama.

"Kehadiran kami di tengah masyarakat menjadi bagian penting dalam menopang pembangunan bangsa, sekaligus mewujudkan visi kami di Jogjakarta dan di tingkat nasional," tuturnya.

Pada kesempatan ini Unisa Yogyakarta juga meluncurkan Beasiswa Al-Maun, yaitu Beasiswa Anak Asuh Unggulan Muhammadiyah. Beasiswa ini merupakan bantuan Pendidikan Perguran Tinggi dari bentuk sinergitas Unisa Yogyakarta dengan MPM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tiga Anggota TNI Diperiksa Terkait Dugaan Penjualan Senjata Api ke KKB

News
| Selasa, 25 Maret 2025, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Taman Wisata Candi Siapkan Atraksi Menarik Selama Liburan Lebaran 2025, Catat Tanggalnya

Wisata
| Sabtu, 22 Maret 2025, 16:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement