Advertisement

Wilayah Pleret Bantul Kebanjiran, Begini Penjelasan BMKG

Andreas Yuda Pramono
Sabtu, 29 Maret 2025 - 17:27 WIB
Sugeng Pranyoto
Wilayah Pleret Bantul Kebanjiran, Begini Penjelasan BMKG Hujan deras / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Hujan lebat berpotensi terjadi selama beberapa hari ke depan di sejumlah wilayah di DIY. Forecaster on Duty (FOD) BMKG Bandara Internasional Yogyakarta, Arum Adha Larasati, menyampaikan hujan lebat yang berpontensi terjadi merupakan siklus rutin peralihan musim dari penghujan ke kemarau. Arum menjelaskan hujan deras yang juga terjadi pada Jumat (28/3/2025) merupakan siklus rutin.

Adapun akumulasi curah hujan tertinggi menyentuh 211,5 milimeter per hari. Wilayah dengan curah hujan paling tinggi ada di Kapanewon Pleret, Bantul. Hal ini yang menjadi latar belakang banjir di Kabupaten Bantul bagian selatan. “Ada pola siklonik dari bibit siklon tropis 93 S, sehingga menyebabkan munculnya pola konvergensi di atas Pulau Jawa, termasuk DIY. Dari pola konvergensi itu mendukung pertumbuhan awan-awan hujan di DIY,” kata Arum dihubungi, Sabtu (29/3/2025).

Advertisement

Arum menambahkan masih ada potensi hujan tingkat sedang hingga lebat pada Sabtu (29/3/2025). Hanya, kata dia tingkat keparahan tidak akan menyamai curah hujan pada Jumat kemarin. Begitupun dengan Minggu (30/3/2025) juga berpotensi hujan dengan tingkat ringan hingga sedang.

BACA JUGA : One Way Diperpanjang hingga Salatiga

Disingung mengenai pontesi hujan lebat pada Senin (31/3/2025) atau pada Hari Raya Idulfitri. Dia mengimbau agar masyarakat mewaspadai ketika hujan turun disertai petir dan angin kencang.

Koordinator Data dan Informasi Stasium Klimatologi Yogyakarta, Etik Setyaningrum, mengatakan sejumlah wilayah di DIY mengalami hujan tingkat sedang hingga sangat lebat dari akumulasi hujan pada Jumat (28/3) pukul 07.00 WIB-Sabtu (29/3) 07.00 WIB.

Ada juga wilayah yang mengalami hujan ekstrem pada Jumat kemarin. Kata dia, hujan ekstrem terjadi akibat adanya pola angin konvergen atau pertemuan angin yang berpotensi membentuk awan cumulonimbus/awan-awan hujan yang disebabkan adanya siklon tropis di perairan barat daya Jawa dan di utara Australia.

Beberapa kapanewon yang terjadi hujan ekstrem atau lebih dari 150 mm/hari, antara lain sebagian wilayah Temon, Kokap, Nanggulan, Sentolo, Sedayu, Kasihan, Minggir, Sewon, Pleret, Imogiri, Dlingo, Berbah, Prambanan, Playen, Paliyan, Tanjungsari, dan Ponjong.

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Setelah Luhut, Gantian Gubernur Jateng Kunjungi Kediaman Jokowi

News
| Senin, 31 Maret 2025, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Taman Wisata Candi Siapkan Atraksi Menarik Selama Liburan Lebaran 2025, Catat Tanggalnya

Wisata
| Sabtu, 22 Maret 2025, 16:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement