Advertisement
Mayoritas Pelancong ke Sleman Tidak Menginap

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman menyampaikan okupansi hotel di Bumi Sembada tidak sebanding lurus dengan jumlah kunjungan. Dispar mencetat ada lebih dari 500.000 wisatawan ke Sleman, namun tingkat keterisian kamar hotel hanya sekitar 35% saja.
Ketua BPC PHRI Sleman, Andhu Pakerti mengatakan angka reservasi hotel/ on booked per 25 Maret hanya 30,95%. Namun, rata-rata okupasi realisasinya selama periode lebaran 2025 mencapai 69,65%.
Advertisement
“Rata-rata okupansi kali ini malah lebih tinggi daripada periode lebaran 2024 dan 2023,” kata Andhu dihubungi, Kamis (10/4/2025).
BACA JUGA: 436.000 Wisatawan Kunjungi Sleman saat Libur Lebaran 2025
Rata-rata okupansi pada periode libur Lebaran 2024 mencapai 44,54% dan pada 2023 mencapai 55,72%. Okupansi tertinggi berada pada H+2 dan H+3 lebaran. H+2 lebaran 2023, okupansi hotel mencapai 86,50% dan H+3 mencapai 89,80%.
Adapun H+2 lebaran 2024, okupansi hotel mencapai 70,60%. Sementara, okupansi hotel H+3 Lebaran 2025 mencapai 95,09%.
Kepala Dispar Sleman, Ishadi Zayid, mengatakan okupansi hotel di Sleman justru lebih sedikit dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Kunjungan wisatawan di Sleman melebihi target. Tapi wisatawan yang banyak itu mayoritas tidak menginap di hotel. Okupansi jadi rendah,” kata Zayid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Visualisasi Jalan Salib di Gereja Ini Kental dengan Sentuhan Budaya Jawa
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Belasan Pedagang Buah Pisang Depan RS Grhasia Pakem Direlokasi ke Pasar
- Sultan Minta Atlet DIY Punya Mental sebagai Pemenang
- DPRD DIY Tanam Pohon Beringin sebagai Simbol Pelestarian Lingkungan
- Lakukan Pungli PTSL Rp350 Ribu hingga Rp5 Juta, Dukuh Gandekan Bantul Kembali Dituntut Mundur
- Persiapan Paskah, Gereja Kotabaru Disterilisasi
Advertisement