Advertisement

Hasil Penelitian Ungkap Risiko dan Solusi Penanganan pada Bisnis Konveksi

Newswire
Kamis, 01 Mei 2025 - 02:57 WIB
Sunartono
Hasil Penelitian Ungkap Risiko dan Solusi Penanganan pada Bisnis Konveksi Mahaiswa Program Studi Teknik Industri, Program Magister Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Ajeng Esa Sherina berhasil mengungkap risiko serta memberikan solusi penanganan potensi kegagalan bisnis bidang konveksi. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Mahasiswa Program Studi Teknik Industri, Program Magister Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Ajeng Esa Sherina berhasil mengungkap risiko serta memberikan solusi penanganan potensi kegagalan bisnis bidang konveksi. Penelitian ini menggunakan metode Supply Chain Operation (SCOR) sebagai dasar pemetaan aktivitas rantai pasok untuk dapat mengidentifikasi risiko bisnis konveksi.

"Salah satu indikator yang dapat digunakan perusahaan untuk dapat meningkatkan keunggulan kompetitif yaitu menciptakan rantai pasok yang efektif. Penelitian kami ini pada UKM Maketees merupakan salah satu perusahaan dibidang konveksi dengan produk berupa kemeja, kaos, jaket dan lain-lain," kata Ajeng Esa Sherina, Jumat (25/4/2025).

Advertisement

Dari penelitian itu ia menemukan sejumlah risiko khususnya pada rantai pasok bisnis konveksi. Terdiri atas kurangnya perawatan dan pemeliharaan mesin, kurangnya pelatihan terhadap karyawan, keterbatasan SDM, human error, kelangkaan bahan baku.

Selain itu ada area kerja berantakan, kehabisan bahan baku, kesalahan ekspedisi, kapasitas mesin kurang, perubahan pesanan secara mendadak dari konsumen. "Kemudian kurangnya koordinasi dengan supplier, penyesuaian permintaan konsumen dan perhitungan bahan baku secara kasar," ujarnya.

Oleh karena itu ia mengusulkan solusi penanganan. Terdiri atas monitoring dan evaluasi kegiatan perawatan dan pemeliharaan mesin, evaluasi terhadap realisasi program pelatihan, melakukan perekrutan pekerja secara selektif, memberikan reward, punishment karyawan, menerapkan prinsip 5S. Kemudian membuat kontrak jangka panjang dengan supplier, menerapkan prinsip lean manufacturing, melakukan perbaikan sistem manajemen gudang, membuat rencana produksi jangka panjang (MRP).

"Serta memperketat perjanjian dengan ekspedisi, menjalin kerjasama dengan pihak ketiga, Menyusun SOP terkait dengan konsumen, menyusun SOP perjanjian terkait dengan supplier, membuat standarisasi perhitungan bahan baku menggunakan Bill of Material," katanya.

Dosen Pembimbing dan Dosen Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Taufiq Immawan Universitas Islam Indonesia menilai penelitian tersebut sangat dibutuh di era persaingan usaha manufaktur yang semakin ketat. Guna mencapai tujuan perusahaan, diperlukan strategi rantai pasok yang baik dengan mengidentifikasi potensi risiko yang dapat muncul.

"Sehingga pelaku usaha dapat mempertimbangkan usulan strategi mitigasi dalam mengelola risiko perusahaan dengan dilakukan secara berkala guna mengurangi risiko yang dapat timbul. Sedangkan untuk penelitian selanjutnya dapat menambahkan perhitungan dari sisi biaya untuk melihat kerugian yang diakibatkan oleh risiko tersebut," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

36 Warga Palestina Meninggal Akibat Israel Bom Kamp Pengungsi di Gaza

News
| Minggu, 18 Mei 2025, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul

Wisata
| Jum'at, 16 Mei 2025, 14:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement