Advertisement
Dinkes Kulonprogo Ambil Sampel Keracunan, SPPG Klaim Penyajian MBG Sesuai SOP

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo mengambil sampel usai adanya laporan keracunan di sejumlah sekolah. Sampel yang diambil berupa makanan, muntahan, sampai tinja imbas efek diare siswa pun diambil. Nantinya sampel yang dikumpulkan dibawa ke Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK) Provinsi DIY untuk didalami.
BACA JUGA: Puluhan Pelajar di Kulonprogo Keracunan MBG
Advertisement
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kulonprogo, Arief Musthofa menyampaikan, sampel yang dibawa tersebut membutuhkan waktu setidaknya dua pekan untuk diketahui hasilnya. Sampel yang diambil meliputi di SMP Muhammadiyah 2 Wates dan ke SPPG di Kulwaru sebagai penyaji makan bergizi gratis (MBG).
"Gejalanya ada mual, diare, pusing, dan muntah itu menjadi indikasi awal keracunan karena terjadi pada lebih dari satu orang dan sumber makan yang sama serta waktu bersamaan," katanya saat ditemui di SMP Muhammadiyah 2 Wates, Kamis (31/7/2025).
Arief menuturkan, sampel akan dibawa ke BLKK nanti sore untuk diteliti. Menurutnya, memang setiap penyajian MBG selalu ada sampel makanan yang disimpan dan itu yang turut didalami Dinkes Kulonprogo. Dia menjelaskan, memang keluhan dari siswa yang diduga alami keracunan MBG sejak tadi malam.
"Pas di sekolah tadi pagi makan parah. Efeknya beberapa jam kemudian banyak faktor yang mempengaruhi seperti kondisi anak dan makanan yang masuk," imbuhnya.
Arief mengungkapkan, kehadirannya di SMP Muhammadiyah 2 Wates untuk memberikan pengobatan sementara kepada para siswa. Menurutnya, sejumlah rumah sakit (RS) sudah disiapkan dikhawatirkan anak dampak keracunan MBG. Itu agar ada kesiapan dalam penanganan efek keracunan utamanya berkaitan unit gawat darurat (UGD).
MBG yang diterima para siswa dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Sehati yang berlokasi di Kulwaru dengan kapasitas hampir 2.700 siswa yang menjangkau 26 sekolah.
Perwakilan SPPG Kulwaru, Rizki Fadilah menegaskan, proses memasak MBG di tempatnya sudah sesuai prosedur yang berlaku. Mulai dari pemakaian alat pelindung diri (APD) saat memasak.
"Kami tetap memasak sesuai standar operasional prosedur (SOP) ditekankan kepada karyawan terkait masak pakai APD, terkait jam loading dan kelayakan bahan baku, manajemen pengolahan dilaksanakan dengan baik," jelasnya.
Dia menilai, keracunan yang terjadi di sejumlah sekolah di Kapanewon Wates, Kulonprogo tersebut masih perlu didalami untuk diketahui penyebab pastinya. Belum bisa dipastikan juga siswa yang keracunan tersebut diakibatkan MBG dari SPPG Kulwaru.
Rizki mengatakan, Kamis (31/7/2025) tetap dilakukan distribusi ke sejumlah sekolah di Kapanewon Wates seperti biasanya. "Pemasakan MBG kemarin, Rabu (30/7/2025) seperti biasa terawasi dengan baik sesuai aturan BGN memakai sarung tangan penutup tangan," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tak Hanya Tunjuk Sugiono Sebagai Sekjen, Prabowo Juga Tetapkan Struktur DPP Gerindra 2025-2030
Advertisement

Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi Melakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur
Advertisement
Berita Populer
- Di Jogja Marak Kendaraan Gunakan Pelat Nopol Palsu, Polisi Ingatkan Ancaman Penjara 6 Tahun
- Baru 36 Kalurahan di Bantul yang Miliki Relawan Pemadam Kebakaran
- Bekerja Sama Dengan Provider, Diskominfo Sleman Akan Terlibat Dalam Pelacakan Penggunaan Bansos
- Dinkes Kulonprogo Ambil Sampel Keracunan, SPPG Klaim Penyajian MBG Sesuai SOP
- Cegah Praktik Penambangan Ilegal, Pemkab Bantul Komitmen Proses Perizinan Transparan
Advertisement
Advertisement