Advertisement

Dugaan Kebocoran Soal ASPD di Jogja, Disdikpora Bantul: Alhamdulillah di Bantul Tidak Ada Permasalahan, Pengawasan Ketat

Ariq Fajar Hidayat
Rabu, 07 Mei 2025 - 14:07 WIB
Ujang Hasanudin
Dugaan Kebocoran Soal ASPD di Jogja, Disdikpora Bantul: Alhamdulillah di Bantul Tidak Ada Permasalahan, Pengawasan Ketat Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Bantul, Nugroho Eko Setyanto. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL - Beredar kabar soal Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) SMP di Kota Jogja diduga bocor ke sebagian siswa sebelum pelaksanaan ujian. Padahal, ujian ini berpengaruh bagi penerimaan siswa di SMA/K yang diinginkan.

Di sisi lain, dugaan kebocoran soal ASPD ini disebut tidak terjadi di Kabupaten Bantul. Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Olahraga (Disdikpora) Bantul, Nugroho Eko Setyanto menyebut hingga berita ini ditulis belum ada laporan mengenai dugaan kebocoran soal ASPD di wilayahnya.

Advertisement

“Alhamdulillah di Kabupaten Bantul untuk pelaksanaan ASPD sampai saat ini termonitor lancar dan tidak ada permasalahan. Untuk beberapa berita yang sempat viral yang terjadi di luar Kabupaten Bantul kami tidak bisa memberikan komentar karena ada yang berwenang sendiri,” ujar Nugroho, Rabu (7/5/2024).

Meskipun belum ditemukan adanya kebocoran soal, pihaknya tetap melakukan pengawasan ketat agar kejadian ini tidak terjadi di Bantul. Nugroho mengungkapkan, pengawasan dilakukan secara silang dengan menempatkan pengawas ujian dari sekolah lain.

“Jadi pengawas dari sekolah A misalnya tidak mengawasi di sekolahnya, tapi dia dialihkan untuk mengawasi di sekolah lain. Jadi intinya adalah pengawasan itu dilakukan oleh pengawas yang berasal dari sekolah lain,” jelasnya.

BACA JUGA: Dugaan Kebocoran Soal ASPD Matematika di SMPN 10 Kota Jogja, Begini Pengakuan Kepala Sekolah

Selain menempatkan pengawas ujian dari sekolah lain, pihaknya juga memberlakukan aturan ketat bagi pengawas untuk tidak boleh membawa ponsel, mengambil gambar atau video selama pelaksanaan ASPD.

Soal yang dibagikan pun telah menggunakan sistem daring dan tidak ada soal yang ditulis di kertas. Hal ini dilakukan demi meminimalisir potensi kecurangan saat pelaksanaan ASPD.

“Distribusi soal tidak ada distribusi, karena kita sudah online. Jadi soalnya sudah di server terpusat, sehingga kita hanya tinggal membuka laptop atau perangkat komputer, sehingga anak-anak mengerjakannya menggunakan komputer,” tandasnya.

Adapun penyusunan soal merupakan kewenangan dari Disdikpora DIY, namun tetap mengambil sebagian dari kabupaten/kota untuk bergabung ke dalam tim penyusun soal di DIY.

Sementara itu jumlah peserta ASPD SMP dan Mts di Bantul tahun ini sebanyak 15.545 siswa. Data itu juga termasuk peserta dari kejar Paket B. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Indonesia Akan Jadi Tempat Uji Coba Vaksin TBC Hasil Penelitian Yayasan Bill Gates

News
| Rabu, 07 Mei 2025, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng

Wisata
| Minggu, 27 April 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement