Advertisement

Nelayan Bantul Tetap Melaut Meski Ada Peringatan Gelombang Tinggi dari BMKG

Yosef Leon
Rabu, 11 Juni 2025 - 14:27 WIB
Abdul Hamied Razak
Nelayan Bantul Tetap Melaut Meski Ada Peringatan Gelombang Tinggi dari BMKG Sejumlah kapal nelayan bersandar di Pantai Depok, Bantul, Rabu (11/6 - 2025). Sebagian nelayan di Pantai Bantul memilih tetap melaut meski terdapat imbauan gelombang tinggi dari BMKG.

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL – Meski Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan waspada terhadap potensi gelombang tinggi di perairan selatan DIY, sebagian nelayan di Pantai Selatan Bantul tetap memilih melaut seperti biasa.

Nelayan Pantai Depok Setiya Rohman mengatakan kondisi gelombang pada Selasa (11/6/2025) pagi masih tergolong normal. Saat dikonfirmasi, ia mengaku tetap melaut seperti biasa. “Masih melaut,” katanya.

Advertisement

BACA JUGA: Gelombang Laut Naik hingga 4 Meter, Nelayan Gunungkidul Diminta Waspada

Menurutnya, kondisi gelombang di Pantai Depok beberapa hari terakhir memang cukup tinggi berkisar satu sampai dua meter, tapi tergolong masih bisa dilewati nelayan untuk menangkap ikan. 

Petugas Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Depok, Kusadiman membenarkan bahwa sebagian nelayan masih turun ke laut. Namun jumlahnya tidak banyak. “Tidak banyak, sebab ikannya sulit. Kalau bulan Juni biasanya paceklik,” jelasnya.

Menurut Kusadiman, keputusan untuk tetap melaut lebih dipengaruhi oleh kebutuhan ekonomi. “Mereka tetap melaut karena sudah pekerjaannya begitu. Tidak pengaruh gelombang besar atau kecil. Kalau sekiranya gelombang masih bisa dilewati, pasti mereka tetap berangkat,” ujarnya.

Sebelumnya, BMKG mengingatkan agar masyarakat dan nelayan mewaspadai kondisi cuaca ekstrem dan terus memantau informasi terbaru demi keselamatan bersama.

BMKG memperkirakan gelombang laut di perairan selatan DIY, termasuk wilayah Bantul, Gunungkidul, dan Kulon Progo, dapat mencapai ketinggian 2,5 hingga 4 meter hingga 12 Juni 2025. Hal ini dipengaruhi oleh bibit siklonik 92W yang terpantau di perairan timur Filipina dan menyebabkan dominasi angin timuran.

“Pola angin timur mendominasi pola cuaca di sebagian besar wilayah Jawa, termasuk DIY, sehingga memengaruhi ketinggian gelombang beberapa hari ke depan,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi Jogja, Warjono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Dua Kasus Covid-19 Ditemukan di Sleman

Dua Kasus Covid-19 Ditemukan di Sleman

Jogjapolitan | 47 minutes ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seluruh Penumpang Pesawat Air India yang Jatuh Meninggal Dunia

News
| Kamis, 12 Juni 2025, 21:47 WIB

Advertisement

alt

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI

Wisata
| Jum'at, 06 Juni 2025, 16:02 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement