Advertisement
Kasus DBD di Kota Jogja Tembus 176 dalam Enam Bulan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Jogja tak pernah surut. Selama 2025 hingga pertengahan Juni, tercatat ada ratusan kasus yang ditemukan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja meminta masyarakat waspada dan menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinkes Kota Jogja, Lana Unwanah, menyampaikan hingga pertengahan Juni ada 176 kasus DBD tanpa ada kasus kematian.
Advertisement
Lana memperkirakan kasus DBD tahun ini tidak akan berbeda jauh dibandingkan dengan tahun lalu. Menurutnya, di 2024 ada 300 kasus. Jumlah kasus DBD hingga pertengahan 2024 pun jumlahnya tidak berbeda jauh dengan tahun ini.
Hingga pertengahan 2025, Dinkes Kota Jogja menggelar fogging atau pengasapan di 15 titik yang rawan persebaran kasus DBD.
“Tidak semua temuan kasus harus diikuti dengan fogging. Pengasapan hanya dilakukan jika ada kasus kematian dan terbukti ada sebaran kasus di wilayah tersebut berdasar penyelidikan epidemiologi,” katanya, Jumat (20/6/2025).
BACA JUGA: Polda DIY Tahan Enam Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Menipu Mbah Tupon
Dijelaskan Lana, ketika ada laporan kasus DBD dari fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), jajarannya meminta puskesmas setempat untuk menyelidiki secara epidemiologi terhadap 20 unit rumah di sekitar rumah penderita. “Kalau tidak ada kemungkinan kasus penyebar dari rumah penderita, fogging tidak memenuhi kriteria,” katanya.
Dari ratusan kasus tersebut, Lana menyebut kasus DBD paling banyak terjadi di Kelurahan Tegalpanggung, Kemantren Danurejan, yang mencapai 14 kasus. Kasus tertinggi kedua berada di Kelurahan Sorosutan, Kemantren Umbulharjo sebanyak 10 kasus. “[Penyebab kasus DBD mencapai ratusan] Curah hujan panjang dan persoalan sampah yang masih dalam proses penanganan memiliki andil terhadap lonjakan kasus,” katanya.
Karena itu, Lana meminta agar masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk mengantisipasi peningkatan kasus tersebut. Dia meminta setiap keluarga memantau keberadaan jentik nyamuk di rumah masing-masing. Dia juga meminta agar setiap rumah juga menerapkan gerakan menguras, mengubur dan menutup tempat yang diduga dapat menjadi tempat perindukan nyamuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

OTK Bakar 3 Unit Bangunan Perkantoran di Puncak Jaya Papua, dari DPRD, Dinkes hingga Kemenag
Advertisement

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju
Advertisement
Berita Populer
- Siap-siap! Pendaftaran SPMB di Gunungkidul Dimulai Pekan Depan, Berikut Jadwal dan Syaratnya
- PMI DIY Tegaskan Komitmen Pelindungan Petugas Kemanusiaan Lewat Webinar Nasional Bersama ICRC
- Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini jumat 20 Juni 2025: Stasiun Tugu, Lempuyangan, Maguwo, Ceper, Srowot, Klaten Delanggu hingga Palur
- Jadwal dan Lokasi Penjemputan Bus Sinar Jaya Jurusan Malioboro ke Parangtritis Jumat 20 Juni 2025
- Jadwal Bus DAMRI Hari Ini jumat 20 Juni 2025: Dari Bandara YIA ke Jogja
Advertisement
Advertisement