Advertisement

Pemkab Gunungkidul Bikin Kajian Investasi, Fokus di Sepanjang JJLS

David Kurniawan
Jum'at, 20 Juni 2025 - 21:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Pemkab Gunungkidul Bikin Kajian Investasi, Fokus di Sepanjang JJLS Jalur Pansela Tulungagung-Trenggalek - Antara

Advertisement

Hariajogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul memfokuskan pembuatan kajian investasi di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). Diharapkan adanya jalur ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sektor selatan sehingga dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya di kawasan tersebut.

Sekretaris Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Gunungkidul, Asar Jajang Riyanti mengatakan, investasi di Bumi Handayani terus tumbuh dengan baik. Untuk proses percepatan dalam menarik investor, setiap tahun dilakukan kajian investasi atau Invesment Project Ready to Offer (IPRO).

Advertisement

BACA JUGA: Pemkab Gunungkidul Ajukan Bantuan Rp107 Miliar untuk Selesaikan Pembagunan Jalan Wisata Kepek-Ngobaran

Dia menjelaskan, kajian ini bertujuan memudahkan calon investor guna menanamkan modalnya. Selain itu, hasil dari IPRO dapat menjadi pedoman bagi investor dalam memahami peluang bisnis di kawasan tersebut.

“Nanti kalau IPRO sudah jadi akan kami tawarkan kepada calon investor dalam agenda kegiatan temu bisnis,” kata Asar, Jumat (20/6/2025).

Dia menjelaskan, IPRO di tahun ini difokuskan di seputaran JJLS yang membentang dari perbatasan Bantul-Gunungkidul hingga perbatasan Wonogiri, Jawa Tengah. Berdasarkan pemetaan yang dilakukan, ada tiga kajian meliputi di perbatasan Bantul atau tepatnya di kawasan Kelok 23 di Kalurahan Girijati, Purwosari.

Selanjutnya, kajian kedua berlokasi di Padukuhan Gandu, Semugih, Rongkop dan ketiga berada di kawasan tengah tepatnya di Kalurahan Planjan, Saptosari. “JJLS bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru sehingga harus mulai dipersiapkan,” katanya.

Meski kajian masih berlangsung, Asar tidak menampik sudah memiliki sejumlah gambaran seperti di kawasan Kelok 23 difokuskan untuk pembangunan SPBU atau perhotelan. Adapun di sektor tengah di Kalurahan Planjan difokuskan pengembangan agrowisata.

“Masih dikaji dan kalau peta kajian bisnis sudah jadi, pasti akan kami paparkan secara detail,” katanya.

Kepala DPMPTSP Gunungkidul, Agung Danarto mengatakan, kegiatan penyusunan peta kajian investasi atau IPRO merupakan hal yang terus dilakukan tiap tahunnya. Sebagai gambaran di 2024, pihaknya sudah membuat kajian terkait dengan pengembangan investasi di sektor utara Gunungkidul.

“Di zona ini sudah ada Kawasan Peruntukan Industri di Kalurahan Candirejo, Semin yang dapat dioptimalkan untuk mendukung masuknya investor agar mau menanamkan modalnya,” katanya.

Hasil kajian yang telah dilakukan, kata Agung, ada beberapa model investasi bisa dikembangkan seperti pertekstilan, pemintalan dan garmen. Selain itu, juga ada industry pengecoran logam, pabrik kayu hingga wood pellet industry. “Kajiannya sudah ada lengkap dengan potensi usaha yang dapat dijalankan,” katanya.

Menurut Agung, hasil kajian ini akan ditawarkan ke pengusaha dengan harapan mau menanamkan modalnya di sektor utara Gunungkidul. “Kita rutin menggelar kegiatan temu bisnis dengan investor. Salah satunya bertujuan memaparkan tentang potensi dan peluang investasi di Gunungkidul,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

OTK Bakar 3 Unit Bangunan Perkantoran di Puncak Jaya Papua, dari DPRD, Dinkes hingga Kemenag

News
| Jum'at, 20 Juni 2025, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju

Wisata
| Jum'at, 20 Juni 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement