Advertisement
Pendaftaran SPMB SMP di Kulonprogo Akan Dibuka Senin 23 Juni 2025, Sejumlah Sekolah Lakukan Persiapan
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMP negeri di Kabupaten Kulonprogo akan dimulai Senin (23/6/2025) nanti. Sejumlah SMPN sudah mempersiapkan teknis penyelenggaraan. Kendati pendaftarannya dimulai pekan depan, sejumlah orang tua atau wali murid sudah ada yang mendatangi sekolah yang dituju.
Di SMPN 1 Galur misalnya, yang sudah didatangi orang tua siswa walau hanya sekadar bertanya-tanya. Petugas Administrasi SMPN 1 Galur, Muhammad Nurudin menyampaikan, sejumlah orang tua yang datang mayoritas ingin menyekolahkannya di sini. Meski pun pendaftaran SPMB secara online dan belum dimulai tetap ada saja yang datang dengan berbagai keperluan.
Advertisement
"Biasanya mereka dari luar Kulonprogo karena databasenya tidak ditemukan lantaran berbeda kabupaten. Biasanya tanya-tanya syarat pendaftaran gitu," katanya, Kamis (19/6/2025).
Bahkan ada juga yang menanyakan langsung lewat sosial media seperti Whatsapp sekolah. Dia menjelaskan, 16-18 Juni 2025 tahapan SPMB SMP pengecekan data siswa yang hendak mendaftar. Pada tahapan tersebut, hanya siswa dari SD Kulonprogo saja yang databasenya sudah tersedia.
Pria yang biasa disapa Nurudin ini mengatakan, pendaftar dari luar Kulonprogo itu mayoritas dari Bantul. Lantaran memang SMPN 1 Galur lokasinya sangat berbatasan dengan Kapanewon Srandakan, Bantul hanya dipisahkan Kali Progo saja. "Mereka manfaatkan jalur prestasi. Sejauh ini belum ada keluhan teknis dari pendaftar," katanya.
SMPN 1 Galur menerima empat rombongan belajar (rombel) dengan masing-masing berisi 32 siswa sehingga totalnya 128 siswa yang diterima. SPMB SMPN 1 Galur terbagi menjadi jalur domisili wilayah dan radius, jalur prestasi, afirmasi, dan mutasi perpindahan tugas orang tua. Daya tampung jalur mutasi orang tua enam siswa dan prestasi 32 siswa.
Sedangkan daya tampung jalur domisili radius 26 siswa dan domisili wilayah minimalnya 38 karena kuotanya akan ditambah ketika jalur mutasi tidak terisi. Sementara jalur afirmasi ada untuk siswa tidak mampu 18 siswa dan disabilitas delapan siswa.
"Kami sudah memulai pendampingan ke jalur domisili radius untuk kunjungi rumah pendaftar yang besok pakai jalur radius. Itu antisipasi kami agar nanti tidak membeludak saat hari pendaftaran waktunya sedikit hanya dua hari," ungkapnya.
Nurudin membeberkan, pengecekan rumah untuk pendaftar jalur domisili sebagai validasi dari sekolah. Menurutnya, sebenarnya tidak wajib tetapi SMPN 1 Galur berinisiatif melakukannya agar terhindar dari aksi curang memanfaatkan jalur tersebut.
Sebenarnya ada surat bermaterai yang dapat membatalkan siswa yang memanipulasi jalur domisili radius tersebut. "Kalau salah data bisa dibatalkan tetapi mengantisipasi itu lebih baik kami berkunjung. Pengalaman dua tahun lalu di SMPN 1 Galur dibohongin rumah aslinya jauh memberikan lokasi rumahnya tempatnya les," katanya.
Oleh karena itu, sejak SPMB tahun lalu dilakukan verifikasi ke rumah pendaftar. Sementara ini, sudah ada yang mengajukan diri untuk daftar melalui jalur domisili radius.
Kondisi serupa juga sama terjadi di SMPN 1 Pengasih, Kulonprogo masih belum ada kendala berarti dalam proses SPMB 2025 ini. Namun, sejumlah antisipasi dilakukan dalam menghadapi SPMB 2025 lantaran selalu banyak pendaftar menuju SMPN 1 Pengasih. Terutama menyiapkan antrean agar tertib pada saat proses pendaftaran besok sebab biasanya banyak orang tua atau wali murid yang datang lebih dulu.
"Kalau kendala teknis secara umum belum ada karena belum membuka ruang pendaftaran. Tetapi untuk persiapan sudah dilakukan berdasarkan evaluasi pelaksanaan tahun lalu, insyaallah kesiapan teknis sudah siap," ujar Kepala SMPN 1 Pengasih, Sri Harini.
Permasalahan SPMB di SMPN 1 Pengasih jika berkaca dari tahun lalu berkaitan dengan administrasi kependudukan. Misalnya ada yang sudah bertahun-tahun tinggal di Pengasih tetapi status KKnya masih berada di luar daerah tersebut.
Kondisi tersebut sudah sulit untuk ditangani karena sistem yang menentukan. Ada juga anak berbeda KK dengan orang tua kandung saat ditelusuri ternyata anak adopsi sehingga dikomunikasikan dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kulonprogo. Dia mengaku, sejumlah orang ada yang menghubunginya meminta masuk jalur khusus tetapi tentu tidak bisa diakomodasinya. "Kami tentu selalu menerima sesuai petunjuk teknis SPMB," ujarnya.
Adapun daya tampung siswa SMPN 1 Pengasih sebanyak 192 siswa dengan jumlah enam rombel. Rinciannya domisili radius 38 siswa, domisili wilayah 58 siswa, prestasi untuk 48 siswa, afirmasi 38 siswa, dan jalur mutasi untuk 10 siswa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Sebuah Rumah di Semin Gunungkidul Ludes Terbakar, Kerugian Mencapai Rp100 Juta
- Sultan HB X Melantik Penjabat Sekda DIY Aria Nugrahadi
- Siswa SMP Kota Jogja yang Tidak Lolos Jalur Prestasi Buru-Buru Beralih ke Jalur Lain
- Dua Rumah di Sedayu Bantul Dibobol Maling dalam Satu Hari, Kerugian Rp30 Juta
- Linimasa Parade Teater TBY 2025 Tampilkan 3 Kelompok, Angkat Persoalan Tanah
Advertisement
Advertisement