Advertisement
Ribuan Warga di Srandakan Terdampak Kekeringan, Begini Kata Bupati Bantul

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Sebanyak 1.500 jiwa warga di tiga dusun wilayah Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul, terdampak kekeringan akibat jebolnya dam groundsiil Srandakan.
Akibat kerusakan tersebut, debit air di sumur-sumur warga menurun drastis hingga sebagian sumur kering total.
Advertisement
Adapun dusun terdampak meliputi Dusun Nengahan (RT 87, 88, 89) dengan 221 KK, Dusun Srandakan (RT 1, 5, 6) dengan 150 KK dan Dusun Bendo (RT 98) dengan 80 KK.
Menanggapi hal ini, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa saat ini pembangunan Groundsill sedang dilakukan.
Katanya setelah pembangunan itu selesai maka masalah kekeringan ini akan teratasi.
"Pasti ada dampak-dampak yang tidak diinginkan dari jebolnya groundsill, tapi sekarang kan lagi penyelesaian pembangunan groundsill, nanti kalau sudah jadi, semoga itu bisa jadi normal," kata Bupati Kamis (3/7).
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, dan Peralatan BPBD Bantul Antoni Hutagaol menyampaikan bahwa selama enam tahun terakhir, di tiga dusun itu tidak pernah mengalami kekeringan.
BACA JUGA: Pemkab Bantul Distribusikan Alat dan Mesin Tani untuk Tingkatkan Produksi Pangan
Katanya, mungkin ada dampak sendiri dengan adanya pemasangan groundsill.
"Datanya, sudah enam tahun ini tidak ada laporan kekeringan. Ini bisa diduga groundsill berdampak ke debit air. Tapi ada juga laporan kalau sebelum ada groundsill tapi debit airnya berkurang," katanya kepada awak media, Kamis (3/7).
"Ini diduga ya, groundsill berdampak ke debit air," lanjutnya.
BPBD Bantul saat ini tengah menyiapkan skema pendistribusian air bersih dan penyediaan tempat penampungan sementara di tiga titik strategis. Namun demikian, keterbatasan anggaran BTT (Belanja Tidak Terduga) membuat BPBD harus menggandeng relawan dan dukungan CSR dari masyarakat.
“Kami akan segera dropping air bersih dan tempat tampungan. Tapi karena wilayah ini belum pernah terdampak sebelumnya, mereka tidak siap dari sisi infrastruktur,” tambah Antoni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Anggaran Rp335 Triliun MBG untuk Digitalisasi hingga Intervensi Gizi
Advertisement

Sagon Wiyoro, Produsen Sagon Legendaris Berusia 70 Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Inspiratif! Pemuda di Jogja Ciptakan Aplikasi Kasir Laundry, Bisa Melacak Baju Hilang
- Jalankan Arahan Zulhas, PAN DIY Gulirkan Bantuan Pangan
- Jadwal KRL Jogja-Solo Selasa 19 Agustus 2025: Stasiun Tugu, Lempuyangan, Delanggu hingga Palur
- Jadwal Bus DAMRI Selasa 19 Agustus 2025: Dari YIA ke Jogja
- Terbaru! Jadwal KRL Solo-Jogja Selasa 19 Agustus 2025: Berangkat dari Stasiun Palur
Advertisement
Advertisement