Advertisement

Kalurahan Caturharjo Bantul Sukses Olah Sampah Organik dengan Membuat Jugangan

Jumali
Rabu, 09 Juli 2025 - 04:17 WIB
Jumali
Kalurahan Caturharjo Bantul Sukses Olah Sampah Organik dengan Membuat Jugangan Ilustrasi sampah organik - Foto dibuat oleh AI - StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Kalurahan Caturharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul sukses mengelola sampah organik dengan membuat jugangan (lubang di tanah). Program membuat jugangan di Kalurahan tersebut telah digagas oleh Kalurahan Caturharjo sejak tahun 2020.

BACA JUGA: Pemkab Bantul Minta Semua Kalurahan Bikin Jugangan

Advertisement

Lurah Caturharjo, Wasdiyanto, menjelaskan bahwa Gerakan 5.000 Jugangan yang telah berjalan di Kalurahan Caturharjo merupakan adaptasi kearifan lokal, yakni mengembalikan sampah organik ke tanah melalui lubang-lubang jugangan di pekarangan warga. Ia menyebut, gerakan ini adalah bentuk nyata dari semangat kemandirian dan gotong royong warga, khususnya para kader sampah yang telah berhasil menyelesaikan persoalan sampah rumah tangga.

“Karena kita melihat bahwa dengan metode Olah Sampah Coro Simbah yang dimanifestasikan dengan pembuatan jugangan ini ternyata bisa menyelesaikan sampah organik yang ada di masyarakat,” ucap Wasdiyanto dalam keterangannya dikutip dari laman resmi Pemkab Bantul, Selasa (8/7/2025).

Selain mengatasi sampah organik, jugangan juga menghasilkan kompos yang bermanfaat sebagai media tanam. Wasdiyanto mengatakan, pengelolaan ini ke depan berpotensi untuk dikembangkan sebagai unit usaha BumKal, sehingga menjadi sumber pendapatan baru bagi desa.

“Kita juga bisa memanen jugangan untuk kita jadikan sebagai media tanam atau kompos. Insyaallah kalau kita kelola dengan baik, ini dapat menghasilkan uang juga sehingga ini menjadi peluang bisnis bagi BumKal,” imbuhnya.

Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta mengapresiasi inovasi Kalurahan Caturharjo dalam menangani permasalahan sampah secara mandiri. Ia menambahkan, apabila 75 Kalurahan di Bantul bisa menanamkan 5.000 jugangan seperti di Caturharjo, maka akan ada sekitar 375.000 jugangan.

"Itu berarti 70% masalah sampah selesai,” ucap Aris.

Lebih lanjut, Aris menyoroti pentingnya pengelolaan sampah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Ia juga menyebut, data dari BPS yang menyatakan bahwa usia harapan hidup di Bantul kini tertinggi di DIY.

“Di Caturharjo ini sampah dikelola dengan baik, artinya salah satu unsur untuk menjaga kesehatan masyarakat akan terpenuhi. Kami dapat informasi dari BPS bahwa usia harapan hidup di Bantul menjadi yang tertinggi di DIY,” ucapnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tahun Depan Seluruh Perangkat Desa Wajib Tes Urine

News
| Rabu, 09 Juli 2025, 18:27 WIB

Advertisement

alt

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025

Wisata
| Rabu, 09 Juli 2025, 14:02 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement