Advertisement

Ada Kelok 23 dan Jembatan Pandansimo, DPRD Bantul Wanti-wanti Wisatawan Jangan Hanya Lewat

Yosef Leon
Rabu, 16 Juli 2025 - 15:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Ada Kelok 23 dan Jembatan Pandansimo, DPRD Bantul Wanti-wanti Wisatawan Jangan Hanya Lewat JJLS Kelok 18 / Foto ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL – DPRD Bantul mewanti-wanti pemerintah setempat untuk bersiap menghadapi tersambungnya jalan kelok 23 dan operasional jembatan Pandansimo di sisi selatan wilayah setempat. Kedua proyek itu disebut bisa jadi potensi meningkatkan kunjungan wisatawan jika dikelola dengan optimal. 

Ketua Komisi B DPRD Bantul, Arif Haryanto mengatakan, potensi peningkatan arus kendaraan setelah JJLS beroperasi perlu disambut dengan kesiapan destinasi wisata. Ia menyebut perlunya membuat wisatawan tidak hanya sekadar melintas, tetapi mau berhenti dan berbelanja di wilayah selatan.

Advertisement

“Kalau hanya lewat dan tembus sampai Gunungkidul, ya sayang sekali. Harus ada daya tarik supaya orang mau mampir, entah itu objek wisata, event, atau sentra oleh-oleh seperti hasil perikanan dari Pandansimo,” kata Arif, Rabu (16/7/2025).

Arif menyebut, ada rencana sinergi dengan Dinas Perikanan untuk mengaktifkan kembali dermaga Pandansimo sebagai kawasan wisata sekaligus sentra produk laut. Ia juga mendorong agar kegiatan seperti pemancingan atau tempat peristirahatan bisa dimunculkan agar wisatawan tertarik berhenti.

BACA JUGA: Lulusan Sarjana Jadi Pengangguran Terbanyak Kedua di Bantul

Namun di sisi lain, rencana pemindahan TPR permanen Parangtritis ke lokasi baru sebagai gerbang masuk wisata selatan mengalami hambatan. DPRD Bantul telah menyetujui anggaran pembangunan TPR di enam titik dengan total dana sekitar Rp540 juta. Setiap titik mendapat alokasi Rp75 juta, sementara TPR pemanen mendapat anggaran lebih besar sekitar Rp190 juta.

Sayangnya, menurut Arif, pelaksanaan pembangunan belum bisa dimulai karena terganjal izin dari Keraton Yogyakarta. “Untuk bangunan TPR tetap harus seizin Panitikismo. Sampai pertengahan tahun ini, izinnya belum turun. Padahal anggarannya sudah kami siapkan,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi hal itu, Pemkab berencana membuat TPR semi permanen dengan konsep portable, agar proses retribusi tetap bisa berjalan meski bangunan permanennya belum tersedia jika operasional jembatan Pandansimo dimulai tahun ini. 

Sementara, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dispar Bantul, Yuli Hernadi menyebut proses pemindahan TPR masih dalam tahap Unit Layanan Pengadaan (ULP). “Kalau yang prototipe pengerjaannya di Dinas PUPKP. Untuk fisik bisa mulai setelah kontrak,” ujarnya.

Pemkab Bantul menargetkan kawasan selatan menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru berbasis wisata, terutama setelah infrastruktur penunjangnya tuntas. Namun kunci utamanya tetap pada kesiapan destinasi dan kelengkapan fasilitas layanan wisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Rapor Pendidikan Indonesia 2025 Diluncurkan, Ini Linknya

News
| Rabu, 16 Juli 2025, 21:02 WIB

Advertisement

alt

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang

Wisata
| Selasa, 15 Juli 2025, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement