Advertisement
Investasi ke Gunungkidul Capai Rp421 Miliar hingga Semester Pertama 2025

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Gunungkidul mencatat hingga semester pertama 2025, investasi yang masuk sebesar Rp421,18 miliar. Hingga akhir tahun, capaian investasi diharapkan menembus Rp831,4 miliar.
Sekretaris DPMPTSP Gunungkidul, Asar Jajang Riyanti mengatakan, investasi di Bumi Handayani di tahun ini berjalan dengan baik sehingga target yang dibebankan bisa terpenuhi. Hal itu terlihat dari capaian investasi di semester pertama 2025.
Advertisement
Di enam bulan pertama, ia mencatat penanaman modal yang masuk sebesar Rp421,188 miliar. Investasi masuk masih didominasi dari sektor pariwisata, perdagangan, pertanian dan Perindustrian.
Adapun rincian invesatasi yang masuk terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp50.635.029.949. Sedangkan untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang masuk sebesar Rp370.553.918.949.
“Investasi di Gunungkidul bisa terus tumbuh dengan baik dari tahun ke tahunnya. Hingga semester pertama 2025, capainnya sudah lebih dari 50% target yang harus dipenuhi di akhir tahun nanti,” kata Asar, Selasa (15/7/2025).
Sepanjang 2025, DPMPTSP Gunungkidul mendapatkan tugas untuk menarik investasi sebesar Rp831.433.160.822. Ia menyakini, target tersebut bisa terpenuhi di akhir tahun karena mengacu pada perkembangan investasi di tahun-tahun sebelumnya.
“Kami yakin, masih banyak investasi yang masuk ke Gunungkidul,” katanya.
Kepala DPMPTSP Gunungkidul, Agung Danarto mengatakan, adanya destinasi wisata Pantai menjadi salah satu daya tarik bagi pemodal untuk berinvetasi, khususnya di sektor selatan di Bumi Handayani. Namun, kondisi ini mengakibatkan ketimpangan karena sektor utara kurang diminati calon investor.
Sektor Utara
Oleh karena itu, ia akan terus berupaya agar ada asas pemerataan dalam penyebaran investasi di Kabupaten Gunungkidul. “Kami ingin adanya pemerataan sehingga fokus investasi tidak di sektor selatan saja. Makanya kami berpikir menggenjot investasi di sektor utara,” kata Agung.
Pihaknya sudah membuat kajian terkait dengan pengembangan investasi di sektor utara Gunungkidul. Di zona ini, juga sudah ada Kawasan Peruntukan Industri di Kalurahan Candirejo, Semin yang dapat dioptimalkan untuk mendukung masuknya investor agar mau menanamkan modalnya.
Hasil kajian yang telah dilakukan, kata Agung, ada beberapa model investasi bisa dikembangkan seperti pertekstilan, pemintalan dan garmen. Selain itu, juga ada industry pengecoran logam, pabrik kayu hingga wood pellet industry. “Kajiannya sudah ada lengkap dengan potensi usaha yang dapat dijalankan,” katanya.
Menurut Agung, hasil kajian ini akan ditawarkan ke pengusaha dengan harapan mau menanamkan modalnya di sektor utara Gunungkidul. “Kita rutin menggelar kegiatan temu bisnis dengan investor. Salah satunya bertujuan memaparkan tentang potensi dan peluang investasi di Gunungkidul,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Ungkap Pelaku Pelecehan Seksual terhadap Penumpang Citilink di Bandara Soetta Berprofesi sebagai Dokter
Advertisement

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat
Advertisement
Berita Populer
- Kepala Pilar Tol Jogja-Solo Ditargetkan Selesai Dikerjakan Agustus 2025
- Daftar Jumlah PHK di Daerah Istimewa Yogyakarta Tiap Kabupaten dan Kota per Juni 2025
- Perpustakaan Sekolah di Bantul Belum Punya Pustakawan Profesional
- Pemkab Bantul Dorong Profesionalisme Koperasi
- Biro PIWPP Rumuskan Kebijakan Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih di DIY
Advertisement
Advertisement