Advertisement
Duh, Masih Ada Pedagang di Jogja yang Menjual Beras Oplosan, Disdag: Habisin Stok

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA– Sejumlah pedagang di pasar rakyat masih menjual beras dengan merek yang diduga oplosan untuk menghabiskan stok. Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Jogja meminta pedagang tidak menyetok lagi.
Sebelumnya pemerintah mencatat beberapa merek yang diduga oplosan antara lain Sania, Sovia, Fortune, dan Siip. Beras tersebut diduga merupakan campuran beras premium dan medium.
Advertisement
BACA JUGA: 6.000 KK di DIY Dicoret dari Penerima Bantuan Pangan Beras 10 Kg
Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan, Disdag Kota Jogja, Evi Wahyuni menyampaikan hingga kini pihaknya masih menemukan beberapa pedagang pasar rakyat yang menjual beras dengan merek yang diduga dioplos tersebut.
“Kemarin pedagang hanya menghabiskan stok yang ada dan untuk selanjutnya kami minta untuk tidak purchasing order [PO] merek-merek itu dulu,” ujarnya, Selasa (22/7/2025).
Menurutnya, untuk merek-merek beras yang yang diduga dioplos dan masih dijual pedagang masih diminati masyarakat. Dia pun mengaku tidak ada masyarakat yang mengeluhkan kualitas dari merek beras tersebut.
Dia mengaku seluruh merek beras yang dijual selama ini, antara lain merek beras yang diduga dioplos maupun merek beras lokal DIY memiliki peminat masing-masing. Sehingga menurutnya, penjualan beras-beras tersebut berimbang.
“Semuanya diminati masyarakat. Beras premium sudah ada pelanggan tersendiri. Beras medium, premium, maupun curah pun juga punya peminat tersendiri,” imbuhnya.
Sejauh ini menurut Evi, pedagang yang masih menghabiskan ketersediaan beras dengan merek yang diduga dioplos tersebut hanya beberapa.
Sementara Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan, Disdag Kota Jogja, Sri Riswanti menuturkan pihaknya masih menemukan beras premium yang dicampur dengan beras medium.
Dalam campuran tersebut, ditemukan beras yang pecah atau patah. Meski begitu menurutnya beras tersebut masih sesuai dengan ambang batas. “Beras medium yang dicampur premium masih aman karena beras pecah atau patah dari beberapa sample tidak ditemukan yang melebihi ambang batas 15%,” katanya.
Sementara itu menurutnya kuantitas beras tersebut pun masih sesuai dengan ukuran yang tertulis pada kemasan. "Untuk gramasi selisih sampel yang diuji semua memenuhi syarat 5.000 gram untuk kemasan beras 5 kilogram. Bahkan saat kemasan dibuka masih aman gramasinya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Rancangan APBN 2026 Difokuskan untuk MBG, Sekolah Rakyat, Kesehatan Gratis hingga Ketahanan Pangan
Advertisement

Sendratari Ramayana Prambanan Padhang Bulan Hadirkan Nuansa Magis Bulan Purnama dan Budaya Jawa nan Sakral
Advertisement
Berita Populer
- Belum Semua Kalurahan di Gunungkidul Cairkan Dana Desa Termin Kedua
- Pemadaman Listrik Hari Ini Selasa 22 Juli 2025: Dari Bantul, Sleman, Wates hingga Wonosari
- Sejumlah Pejabat di Pemkab Sleman Akan Dilantik Hari Ini, Kecuali Kepala Dinas Dukcapil
- Kulonprogo Cegah Bentrok Segmen Bisnis Koperasi Merah Putih dengan Bumdes
- Pencairan Ganti Rugi Pembebasan Lahan Tol Jogja-Solo Ruas Jogja-YIA: 196 Bidang di Sedayu Bantul Diajukan ke LMAN, Tertinggi Rp8 Miliar
Advertisement
Advertisement