Advertisement

Disperindag Sleman Sidak Toko Penjual Beras Diduga Oplosan di Maguwoharjo, Ini Hasilnya

Andreas Yuda Pramono
Jum'at, 01 Agustus 2025 - 20:37 WIB
Jumali
Disperindag Sleman Sidak Toko Penjual Beras Diduga Oplosan di Maguwoharjo, Ini Hasilnya Foto ilustrasi beras. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah toko yang berlokasi di Kalurahan Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Sleman yang terindikasi menjual beras oplosan pada Jumat (1/8/2025).

Kepala Dinas Perindag Sleman, RR Mae Rusmi Suryaningsih, mengatakan sempat menerima laporan peredaran beras oplosan di Wilayah Kalurahan Maguwoharjo. Adapun hasil sidak hari ini, tidak menemukan beras oplosan yang laporannya dia terima.

Advertisement

“Sudah clear di beberapa gerai waralaba. Ada laporan diindikasikan beras kurang bagus. Bersama Satgas Pangan tadi, kami tidak menemukan. Beras yang tadi kami lihat itu kualitasnya premium ya premium dan beras khusus ya beras khusus,” kata Mae ditemui di kantornya, Jumat.

BACA JUGA: Aprindo Akan Tarik Beras Oplosan

Ketika bertemu dengan pihak gerai beras tersebut, kata Mae penjual mengaku tidak sengaja memperjualbelikan beras oplosan karena tidak tahu bahwa beras yang dijual merupakan beras oplosan. Mengetahui hal tersebut, penjual menghentikan dan mengembalikan beras yang ada ke pengirim.

Disinggung apakah gerai melakukan packing mandiri beras tersebut atau menerima kiriman, Mae mengatakan Disperindag akan mendalami lagi kasus itu.

“Tadi hanya petugas yang kami temui, jadi kami akan mendalami lebih lanjut. Memang kami juga monitoring rutin bersama Satgas Pangan terkati peredaran beras di Sleman,” katanya.

Kepala Bidang Usaha Perdagangan Disperindag Sleman, Kurnia Astuti, mengatakan laporan terkait beras oplosan tersebut pihaknya terima dari warga. Warga ini memang sempat membeli beras di salah satu gerai di Kalurahan Maguwoharjo. 

“Laporan dari warga yang membeli beras di salah satu toko swalayan modern di Tajem,” kata Kurnia.

Beras yang dimaksud dalam aduan yang Disperindag terima adalah beras premium Pulen Wangi merk salah satu toko modern berkemasan 5 kg yang diproduksi salah satu CV di DIY. Informasi yang disampaikan oleh penjaga toko beras tersebut, beras itu diperjualbelikan terakhir kali pada 25 Juli 2025 dengan harga Rp69.500 per 5 kg dan sudah ditarik dari toko setelah tanggal 25 Juli 2025.

Hasil pengecekan di salah satu toko modern di Jalan Raya Tajem juga tidak ditemukan adanya beras premium Pulen Wangi merk salah satu toko modern berkemasan 5 kg.

Kurnia juga sempat mendapati ada beras yang dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) setelah sejumlah instansi melakukan pemantauan beras di pasar di Kabupaten Sleman beberapa hari lalu. Temuan ada di Pasar Sleman dan Cebongan.

Beras premium tersebut dijual di kisaran Rp15.500 – Rp16.800 per kilogram (kg). Padahal, Peraturan Badan Pangan Nasional No. 5/2024 tentang Perubahan Atas Peraturan Badan Pangan Nasional No. 7/2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras, telah mengatur bahwa HET beras premium Rp14.900 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

Presiden Prabowo Perintahkan Jajarannya Cegah Kebakaran Hutan

Presiden Prabowo Perintahkan Jajarannya Cegah Kebakaran Hutan

News
| Sabtu, 02 Agustus 2025, 10:27 WIB

Advertisement

Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi Melakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur

Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi Melakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur

Wisata
| Rabu, 30 Juli 2025, 23:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement