Advertisement
Program Mas Jos, Kemantren Kraton Jogja Targetkan Kurangi Sampah hingga 3 Ton Per Hari

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Program dari Pemkot Jogja bertajuk Masyarakat Jogja Olah Sampah atau yang dikenal dengan MAS JOS mulai diterapkan di Kemantren Kraton. Program ini menekankan pemilahan sampah di hulu, yaitu di tingkat lingkungan rumah tangga.
Mantri Pamong Praja Kemantren Kraton, Sumargandi, menjelaskan di wilayahnya menghasilkan sekitar 10,2 ton sampah setiap harinya. Melalui program MAS JOS, kemantren menargetkan pengurangan sampah hingga mencapai 6 sampai 7 ton per hari. Target itu diperoleh dengan asumsi setiap kelurahan bisa menurunkan volume sampahnya sebesar 1,2 ton per hari.
Advertisement
“Kalau masing-masing kelurahan bisa berkurang 1,2 ton per hari, berarti setiap hari sekitar 3,6 ton. Jadi nanti target kita volume sampah hariannya sekitar 6 sampai 7 ton per hari,” ujar Sumargandi, Jumat (1/8/2025).
BACA JUGA: Putar Hiburan Musik di Ruang Komersial Kini Harus Bayar Royalti
Pihaknya telah menggandeng berbagai elemen masyarakat dalam sosialisasi program MAS JOS. Sumargandi meminta setiap elemen di Kemantren Kraton agar semakin serius menangani program pemilahan sampah ini seiring dengan rencana ditutupnya TPST Piyungan secara total.
“Kita kumpulkan dalam forum olah sampah Kemantren Kraton, kita mengundang penggerobak, dan juga bank sampah, tentunya dengan kelurahan. Kita sampaikan bahwa dengan kondisi TPST Piyungan yang akan ditutup otomatis kita akan benar-benar mengurangi sampah mulai dari rumah, dari wilayah,” ujarnya.
Upaya penyampaian program dilakukan melalui berbagai cara, seperti forum lembaga kemasyarakatan, hotline kemantren, dan juga penyampaian langsung kepada masyatakat saat momen peringatan Hari Kemerdekaan RI. Selain sosialisasi, evaluasi akan dilakukan secara bertahap di tingkat kelurahan untuk mengukur efektivitas program.
Meski antusiasme masyarakat mulai tumbuh, Sumargandi mengakui masih ada tantangan dalam praktik pemilahan sampah, terutama pada jenis sampah berukuran kecil. Warga disebut masih cenderung hanya memilah sampah besar seperti kardus dan botol, sementara limbah kecil seperti sobekan kertas dan plastik kemasan belum tersortir secara maksimal.
“Selama ini yang terpilah kan yang besar, misalnya kardus, botol, minuman. Nah yang sampah kecil itu warga belum telaten untuk memilah sampai sedetail itu,” ucapnya.
BACA JUGA: Mantan Ketua Komisi IV DPR RI Terseret Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin X-ray Kementan
Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, dalam peluncuran program tersebut menyampaikan bahwa MAS JOS dirancang sebagai upaya sistematis untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat, khususnya dalam kebiasaan memilah sampah sejak dari sumbernya.
“Kita tidak bisa terus-menerus membebankan masalah sampah kepada pemerintah saja. Perubahan itu harus dimulai dari masyarakat. MAS JOS ini menjadi gerakan bersama agar warga Jogja terbiasa memilah sampah. Kita akan evaluasi progresnya setiap bulan di tiap kelurahan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Daftar Lengkap Pengurus PDIP 2025-2030, Megawati Jadi Ketum dan Sekjen
Advertisement

Wisata Sejarah dan Budaya di Jogja, Kunjungi Jantung Tradisi Jawa
Advertisement
Berita Populer
- Disperindag Sleman Sidak Toko Penjual Beras Diduga Oplosan di Maguwoharjo, Ini Hasilnya
- Star FM, Ignite The Spark, Semangat Menyala di Usia 16 Tahun
- Pengelola Tambang untuk Tanah Uruk Tol Jogja-Solo di Sampang Gedangsari Divonis 4 Tahun Penjara
- Tak Lagi Bela PSS Sleman, Hokky Caraka Disebut Merapat ke Persita
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Sabtu 2 Agustus 2025
Advertisement
Advertisement