Advertisement

Buka JFW, Wagub: Nilai Budaya Jogja Jadi Pondasi Membangun Ekosistem Fesyen

Newswire
Kamis, 07 Agustus 2025 - 23:47 WIB
Sunartono
Buka JFW, Wagub: Nilai Budaya Jogja Jadi Pondasi Membangun Ekosistem Fesyen Perhelatan fesyen Jogja Fashion Week (JFW) 2025 resmi dibuka oleh Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X, Kamis (7/8/2025). - Istimewa/Pemda DIY.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Perhelatan fesyen Jogja Fashion Week (JFW) 2025 resmi dibuka oleh Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X, Kamis (7/8/2025). Sri Paduka mendorong fesyen dengan menyesuaikan perkembangan teknologi hingga iklim berkelanjutan dengan tetap menjadikan nilai budaya Jogja menjadi pondasi.

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X mengatakan dunia mode saat ini bukan lagi sekadar persoalan estetika. Akantetapi menjadi media perubahan yang menjahit harapan baru, menganyam keberlanjutan, dan merajut identitas yang progresif. Tantangan zaman seperti krisis iklim, pergeseran selera generasi muda, dan pesatnya perkembangan teknologi digital sebagai faktor yang menuntut industri fashion untuk berubah untuk beradaptasi.

Advertisement

“Tradisi dan teknologi bukan dua kutub yang berlawanan, melainkan bisa dipadukan untuk mencipta masa depan yang lestari,” ujarnya dalam pembukaan JWF 2025 di Jogja Expo Center (JEC), Banguntapan, Bantul, Kamis (7/8/2025).

BACA JUGA: Jogja Fashion Week Jadi Ajang Pamerkan Karya Terbaru

Ia menambahkan peran penting kearifan lokal dalam membangun ekosistem fashion berkelanjutan. Nilai-nilai budaya Jogja, seperti keselarasan, kelestarian, dan welas asih terhadap alam menjadi fondasi yang kokoh dalam membangun ekosistem mode yang berkelanjutan.

JWF 2025 digelar selama empat hari mulai tanggal 07-10 Agustus 2025, ajang ini juga sebagai pembuktian pelaku UMKM kreatif dan para desainer DIY mampu menjawab tantangan zaman dengan inovasi tanpa kehilangan jati diri. “Keberlanjutan tidak berarti keterbatasan, melainkan kebijaksanaan dalam mencipta,” kata Sri Paduka.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Yuna Pancawati menambahkan pameran ini menampilkan empat klaster utama meliputi Fashion Batik, Casual & Sportswear, Aksesoris, Kriya dan Craft, serta dengan total sebanyak 107 booth hadir di area. Adapun, 45 booth tersebut berasal dari peserta mandiri, termasuk UMKM dari berbagai daerah, mulai dari DIY hingga Aceh.

Untuk pertama kalinya mengundang 67 brand DIY secara mandiri serta mengundang komunitas difabel dan warga binaan. Selain itu turut menghadirkan konsultasi kekayaan intelektual yang menghadirkan produk fashion sebagai mahakarya industri kreatif dan kekayaan intelektual.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Perindustrian RI, Dinas Koperasi dan UMKM DIY, Dekranasda DIY, serta manajemen Jogja Expo Center dan PT More Media Kreasi Indonesia selaku event organizer atas dukungan penuh dan kerja samanya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

Polisi Ungkap Kasus Eksploitasi Seksual Anak di Bawah Umur

Polisi Ungkap Kasus Eksploitasi Seksual Anak di Bawah Umur

News
| Jum'at, 08 Agustus 2025, 23:17 WIB

Advertisement

Ladies Ini Rekomendasi Lumpia Enak Tanpa Rebung di Kota Jogja

Ladies Ini Rekomendasi Lumpia Enak Tanpa Rebung di Kota Jogja

Wisata
| Jum'at, 08 Agustus 2025, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement