Advertisement
Jadi Tujuan Wisata dan Pendidikan, DIY Berpotensi Dijangkiti Malaria Daerah Lain

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—DIY memiliki potensi kasus “impor” malaria mengingat daerah ini sebagai kota wisata dan pendidikan. Penularan dimungkinkan berasal dari daerah lain, hal ini memerlukan kolaborasi lintas sektoral agar eleminasi kasus malaria di DIY efektif.
Eliminasi malaria adalah upaya untuk menghentikan penularan malaria di suatu wilayah geografis tertentu. Meskipun upaya ini bertujuan untuk menghilangkan penularan lokal, bukan berarti tidak ada lagi kasus malaria sama sekali, karena bisa saja ada kasus impor dari daerah lain atau vektor malaria masih ada di wilayah tersebut.
Advertisement
Ketua Komisi Penilaian Eliminasi Malaria Nasional, Ferdinan J. Laihad, menjelaskan kerja sama lintas sektor dan peran masyarakat sangat penting. Terutama di daerah wisata seperti DIY yang banyak kedatangan wisatawan dari luar yang berpotensi membawa parasit malaria.
“Jika parasit terbawa masuk, nyamuk yang ada bisa menjadi vektor penularan baru. Maka, kita harus menjaga eliminasi dengan pengawasan migrasi yang ketat dan partisipasi aktif masyarakat,” ujarnya dalam pertemuan dengan Pemda DIY di Ndalem Ageng, kompleks Kepatihan, Selasa (12/8/2025).
Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Indonesia, Herdiana Hasan Basri, memberikan apresiasi tinggi atas perjuangan DIY dalam eliminasi malaria, yang dianggapnya sebagai tonggak sejarah penting bagi Indonesia. DIY sudah memulai sejak lama, bahkan pada tahun 1959 ketika Soekarno mencanangkan penyemprotan di Kalasan yang kemudian menjadi hari kesehatan nasional.
“Kewaspadaan tidak boleh kendur. Jika lengah sedikit saja, kasus malaria bisa meledak kembali dan penanganannya jauh lebih sulit daripada menjaga kondisi yang sudah ada,” tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, berharap agar eliminasi malaria di DIY benar-benar dapat tercapai pada tahun 2025. Ia menjelaskan bahwa keberhasilan ke depan juga bergantung pada banyaknya event positif yang mendukung kesejahteraan masyarakat DIY serta kemampuan mempertahankan predikat baik terkait status bebas malaria.
“Persiapan eliminasi malaria ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Kami optimis eliminasi di tingkat provinsi, khususnya di DIY, bisa tercapai tahun ini,” ujarnya.
BACA JUGA: Kasus Korupsi RSUD, KPK Menyegel Ruangan di Kantor Kementerian Kesehatan
Menurutnya, dukungan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD), institusi pendidikan, hingga tingkat kelurahan dan puskesmas sangat krusial dalam menjaga keberhasilan eliminasi. Ia mengingatkan agar upaya pengendalian penyakit ini terus berlanjut agar anak cucu kita tidak mewarisi malaria sebagai penyakit purbakala.
“Masyarakat DIY tidak boleh lengah menghadapi malaria, penyakit yang sudah ada sejak tahun 1937,” kata Pembajun.
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, mengatakan penting untuk pemanfaatan kearifan lokal serta kerjasama dengan perguruan tinggi untuk mendukung keberhasilan program ini. “Melalui asesmen ini, kami berharap dapat memperkuat langkah-langkah penanggulangan dan memastikan capaian eliminasi malaria pada 2025,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Bantul Seasa 12 Agustus 2025: di MPP
- Jadwal KA Bandara Selasa 12 Agustus 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu
- Jadwal KRL Solo-Jogja Selasa 12 Agustus 2025: Berangkat dari Stasiun Palur
- Jadwal Kereta Api Prameks Selasa 12 Agustus 2025
- Jadwal SIM Keliling Sleman Selasa 12 Agustus 2025
Advertisement
Advertisement