Advertisement
Muncul Kasus Keracunan di Sleman, Program MBG di Tiga SMP Dihentikan

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di tiga SMP di Kapanewon Mlati, Sleman dihentikan sementara seusai muncul kasus dugaan keracunan di wilayah tersebut.
Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo, mengatakan dari hasil koordinasi, diputuskan program MBG di tiga SMP lokasi keracunan berhenti sementara.
Advertisement
Rapat koordinasi tersebut dilakukan sejak Rabu (13/8/2025) setelah pihaknya menerima laporan keracunan siswa-siswi di SMP Muhammadiyah I dan III Mlati serta SMP Pamungkas.
BACA JUGA: 90 Siswa di Sleman Diduga Keracunan Setelah Makan Menu MBG
“Distribusi menu MBG di tiga SMP kemarin akhirnya kami hentikan sementara. Kalau untuk SD masih tetap berjalan dengan penyedia yang sama” kata Edy ditemui di Lapangan Pemda Sleman, Kamis (14/8/2025).
Polresta Sleman juga melakukan koordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN). Edy belum bisa memastikan berapa lama penghentian distribusi menu MBG di tiga SMP itu. Dia menegaskan kewenangan kelanjutan distribusi menu berada di BGN.
Apabila BGN telah melakukan pengecekan dapur dan makanan, lalu hasilnya baik maka operasional dapat dilanjutkan. Menurut Edy, keracunan pangan memang hanya terjadi di tiga SMP. Padahal, SD sekitar juga mendapat menu MBG.
“Menunya beda antara SMP dengan SD. Kalau yang diduga menjadi sebab keracunan pangan kemarin rawon. Sampel makan dan muntahan kami ambil juga untuk diteliti di Laboratorium Forensik di Semarang,” katanya.
Polresta Sleman juga sedang melakukan interogasi terhadap penyedia menu MBG. Apabila ada unsur kesengajaan atau pidana, Polresta akan memproses.
Komandan Kodim 0732/Sleman, Letkol Inf Yusuf Prasetyo, mengatakan dia akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sleman untuk melakukan evaluasi terhadap mitra penyedia menu MBG.
“Kami bantu mengawasi juga. Kami akan mengevaluasi. Tapi kami tidak bisa berjalan sendiri. Harapan kami jangan terulang lagi,” kata Yusuf.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mengatakan Pemkab Sleman menjamin biaya pengobatan korban keracunan pangan. Sementara ini, mereka masih menggunakan layanan dari BPJS Kesehatan. Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial telah menjalin koordinasi dengan BPJS Kesehatan ihwal kejadian ini.
“Distribusi menu MBG berhenti sementara waktu untuk sekolah terdampak [empat SMP]. Kami belum tahu sampai kapan. Pemkab tidak bisa memutuskan sendiri,” kata Danang.
Danang telah meminta Sekretaris Daerah Sleman, Susmiarto, untuk mengumpulkan pihak-pihak yang berkaitan dengan kejadian ini. Tindakan lanjutan akan diputuskan dalam forum tersebut.
Mengenai jumlah pasien keracunan yang menjalani rawat inap di RSUD Sleman per Kamis (14/8/2025) ada 19 orang. Total korban keracunan pangan diduga dari menu MBG ada 212 murid yang berasal dari empat sekolah, yaitu SMP Muhammadiyah I dan III Mlati, SMP Pamungkas, dan SMP Negeri III Mlati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Bandara YIA Reguler dan KA YIA Xpress, Kamis 14 Agustus 2025
- PKU Muhammadiyah Jogja Ajak Biro Haji dan Umroh Bangun Ekosistem Perjalanan Sehat Jasmani dan Ruhani
- Jadwal Lengkap KA Prameks Jogja-Kutoarjo, dari Stasiun Tugu, Wates, Wojo, hingga Jenar
- Jadwal Layanan SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Ini 14 Agustus 2025, Mulai Pukul 08.30 WIB
- Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini, Kamis 14 Agustus 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu hingga Maguwo
Advertisement
Advertisement