Advertisement
Kisah Penjual Peti Jenazah Kini Buka Layanan Sosial Kedukaan di Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Duka tak pernah bisa ditolak dan harus diterima setiap keluarga. Setiap orang yang ditinggal anggota keluarganya, mereka yang berduka tidak hanya kehilangan, namun juga merasakan beban emosional, mental, sosial hingga finansial. Maka butuh orang lain secara sadar memberikan bantuan untuk meringankan pihak yang berduka.
Atas dasar itulah sebuah inisiatif sosial kemanusiaan bertajuk Eser Simpati (Simpanan Pelayanan Kematian) secara resmi diluncurkan pada Jumat (15/8/2025). Program ini digawangi oleh seorang penjual peti jenazah legendaris di Jogja Yosef Tata Bhumi Putanto. Pemilik toko peti jenazah Sedyo Rahayu yang telah beroperasi sejak 40 tahun silam telah lama mendapatkan usulan dari masyarakat untuk membuka layanan ini namun baru bisa terealisasi.
Advertisement
BACA JUGA: Suka Duka Amrul, Petugas PLN yang Siaga Jaga Listrik Semarang Saat Iduladha
"Sebenarnya sudah lama sekali saya diminta untuk mengkoordinasikan, membuka ini [layanan kedukaan], atas desakan kebutuhan masyarakat, tetapi baru bisa terealisasikan sekarang setelah 38 tahun lebih ini. Ternyata harus jadi PT dulu, karena ada pajaknya juga," katanya.
Selama puluhan tahun menjual peti jenazah ia selalu mengedepankan nilai sosial kemanusiaan. Warga yang tidak mampu diberikan secara cuma-cuma jika membutuhkan. Sayangnya kadang ada beberapa orang yang tidak bertanggungjawab memanfaatkan layanan tersebut, sehingga ia menerapkan aturan syarat surat keterangan dari RT bagi yang ingin mendapatkan peti jenazah gratis.
"Tetapi surat keterangan diserahkan setelah semua urusan pemakaman selesai biar tidak memberatkan keluarga. Kalau dulu saya cuma percaya saja, ada yang bilang dari keluarga tidak mampu ya saya kasih [gratis], tetapi lama-lama ada yang memanfaatkan," ucapnya.
Adapun lewat program Eser Simpati ini masyarakat bisa menabung lebih dahulu untuk keperluan peti jenazah dan berbagai perlengkapan layanan kedukaan. Masyarakat bisa memilih layanan dan dihitung total biaya layanan kedukaan. Jika uang tabungan tersebut lebih maka pihaknya akan mengembalikan kepada keluarga, sebaliknya jika ternyata kurang pun akan dikomunikasikan.
Adapun Eser Simpati hanya mengambil 5% dari total biaya. Bahkan tetap akan mengupayakan memberikan bantuan gratis bagi keluarga yang tidak mampu.
"Karena kami prinsipnya sosial, pengabdian. Nanti semuanya transparan ada nota dan lain-lain. Kami ambil 5 persen, karena ada kaitan dengan membayar pajak juga. Untuk pembayaran melalui akun virtual BRI dan BCA, masyarakat bisa melihat langsung saldonya, kami terbuka," ucapnya.
BACA JUGA: Jenazah Diplomat Kemlu yang Ditemukan Meninggal Dipulangkan ke Jogja
Pengelola Program Eser Simpati Antonius Karuno Bhumi Nugroho menambahkan karena berdiri atas desakan masyarakat, sebelum diluncurkan pun sudah banyak yang mendaftar. Program itu memang bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin menyiapkan diri di masa depan dengan mengurangi beban bagi keluarga.
"Saat ini sudah ada sekitar 35 orang yang mendaftarkan. Kami membuka layanan ini selama 24 jam," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Konara Enumbi, Penembak Anggota Polri di Puncak Jaya DItangkap
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 3.057 Anak SD di Kota Jogja Jalani Deteksi Dini Jantung Bawaan, Ini Hasilnya
- 111 Calon PPPK Bantul Tunggu Penetapan NIP
- BUMKal Peternakan Dilatih Manajemen dan Keuangan
- SRMA 19 Bantul Terima Sebagian Seragam dan Perlengkapan Sekolah
- Gasak 17 Motor dalam 2 Bulan, Komplotan Indramayu-Subang Dibekuk Polisi
Advertisement
Advertisement