Advertisement

Pemkab Bantul Anggarkan Dana Jumbo Jamkesda Tahun Depan

Kiki Luqman
Rabu, 20 Agustus 2025 - 17:07 WIB
Jumali
Pemkab Bantul Anggarkan Dana Jumbo Jamkesda Tahun Depan Kantor Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (ANTARA - Hery Sidik)

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-Pemerintah Kabupaten Bantul berencana mengalokasikan hampir Rp60 miliar dari APBD 2026 untuk jaminan kesehatan daerah (Jamkesda).

Anggaran besar ini disiapkan untuk pembayaran premi Penerima Bantuan Iuran (PBI) agar warga kurang mampu tetap mendapat perlindungan kesehatan.

Advertisement

Tingginya capaian Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Bantul, yang kini telah mencapai 98,2 persen, membuat kebutuhan dana terus meningkat.

Pemerintah daerah harus menyediakan anggaran besar agar jaminan kesehatan tersebut berjalan optimal.

Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Tri Widyantara, menyampaikan, anggaran untuk pembayaran premi PBI APBD ini cukup besar karena UHC kita sekarang sudah 98,2 persen.

"Jadi, ini juga menyerap anggaran cukup besar untuk jamkesda yang digunakan untuk pembayaran premi PBI APBD,” katanya, Rabu (20/8/2025).

BACA JUGA: Muhammad Salah Raih PFA Player

Meski begitu, Agus mengaku tidak hafal jumlah pasti warga Bumi Projotamansari yang ditanggung oleh APBD. Ia hanya menegaskan bahwa pembiayaan jaminan kesehatan tidak hanya bersumber dari daerah.

“Karena UHC yang 98 persen itu nanti ada dari PBI APBN, PBI APBD, kalau jumlah yang dibiayai daerah saya lupa, tetapi untuk mencukupi cakupan kesehatan semesta 98 persen. Namun, harapannya bisa lebih banyak lagi dari 98 persen itu,” jelasnya.

Anggaran besar yang dibutuhkan untuk Jamkesda ini menjadi salah satu prioritas pembahasan dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Platform Anggaran Sementara (KUA PPAS) 2026. Namun, Agus enggan menyebutkan secara rinci berapa alokasi yang sedang digodok bersama DPRD Bantul.

Selain untuk program Jamkesda, dana kesehatan juga diperlukan bagi layanan lain di tingkat fasilitas kesehatan.

Agus mencontohkan Puskesmas yang membutuhkan anggaran operasional sekaligus sistem kapitasi dalam program JKN, di mana pembayaran dilakukan berdasarkan jumlah peserta terdaftar.

“Maka, untuk 2026 anggaran kita besar itu karena sekarang untuk APBD kita gabungan. Ada Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Panembahan Senopati, Rumah Sakit Saras Adyatma, dan Puskesmas. Jadi memang dialokasikan dana besar, karena anggarannya ada sendiri,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Ridwan Kamil Buka Peluang Cabut Laporan terhadap Lisa Mariana

Ridwan Kamil Buka Peluang Cabut Laporan terhadap Lisa Mariana

News
| Rabu, 20 Agustus 2025, 19:57 WIB

Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul

Wisata
| Rabu, 20 Agustus 2025, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement