Advertisement
Bekali Siswa ke Industri, Sharp Class Diluncurkan Di SMKN 2 Jogja

Advertisement
JOGJA—PT Sharp Electronics Indonesia terus mempertegas komitmennya dalam pembangunan berkelanjutan Environmental, Social, and Governance (ESG) melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) unggulannya, Sharp Class.
Kali ini, Sharp Class hadir di SMKN 2 Yogyakarta, sekolah kejuruan yang merupakan salah satu SMK tertua di Indonesia, Kamis (21/8/2025). Dalam penyelenggaraan tahun ini, Sharp memberikan dukungan nyata berupa renovasi ruang kelas, penyediaan tools praktik, satu unit TV LED, serta satu unit AC yang digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
Advertisement
Fasilitas ini diharapkan dapat memperkuat proses belajar mengajar di bidang keteknikan, khususnya bagi siswa yang mengikuti program Sharp Class. “Sejak pertama kali diperkenalkan pada 2012, Sharp Class telah menjangkau 25 sekolah SMK di 21 kota di Indonesia dengan meluluskan 843 siswa,” ujar Customer Satisfaction Head Division PT Sharp Electronics Indonesia, Lise Tiasanty.
Program ini secara konsisten hadir untuk memberikan pembekalan keterampilan teknis atau hard skill di bidang perbaikan produk elektronik, sekaligus pelatihan soft skill yang penting seperti komunikasi, kepemimpinan, dan etika profesional.
Program Sharp Class di SMKN 2 Yogyakarta akan berlangsung selama dua bulan dengan melibatkan tenaga pengajar dari teknisi profesional dan Customer Satisfaction Division Sharp Indonesia. Dari ratusan siswa SMKN 2 Yogyakarta, 25 siswa terbaik dipilih untuk mengikuti program ini.
“Peserta tidak hanya mendapatkan materi pelatihan teknis, namun juga dipersiapkan untuk menghadapi dunia kerja yang menuntut keahlian komunikasi, disiplin, serta kemampuan melayani konsumen dengan baik,” katanya.
BACA JUGA: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Hujan Petir Hari Ini di Jogja dan Sekitarnya
Kepala SMKN 2 Yogyakarta, Agus Waluyo, menuturkan dukungan industri seperti Sharp sangat penting bagi pendidikan vokasi. “Program ini tidak hanya melengkapi fasilitas belajar kami, tetapi juga membuka peluang yang sangat berarti bagi para siswa untuk mengasah keterampilan sekaligus menyiapkan diri menghadapi dunia kerja,” katanya.
Di SMKN 2 Yogyakarta saat ini sudah ada sembilan jurusan yang melaksanakan program Kelas Industri dari dunia industri berbagai sektor. Dari Kelas Industri, penyerapan para siswa ke dunia industri semakin masif sebelum mereka lulus sekolah. “Tahun ini sudah ada 191 siswa yang diterima di industri sebelum mereka lulus,” katanya.
Kabid Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Wiwik Indriyani, mengatakan keberadaan dan keberlanjutan program Sharp Class yang telah berjalan lebih dari satu dekade juga selaras dengan arah kebijakan pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan.
Wiwik mengatakan pendidikan vokasi membutuhkan dukungan nyata dari dunia industri agar dapat terus relevan dengan kebutuhan zaman. “Program ini sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam meningkatkan mutu pendidikan dan mencetak generasi muda yang produktif, profesional, dan berkarakter,” katanya. (Advertorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Sempat Langka, Pasokan Beras Medium di Sleman Kembali Aman
- Polisi Pasang Spanduk Larangan Membakar Sampah Sembarangan di Gunungkidul
- Potensi Cuaca Ekstrem di DIY hingga 21 Agustus, BPBD Siagakan Personel
- Terlibat Kecelakaan dengan Pejalan Kaki, Pengemudi Bus Trans Jogja Diamankan
- Kementan Siapkan SDM Brigade Pangan di 1.700 Titik
Advertisement
Advertisement