Advertisement

Berdiri Sejak 1985, Begini Kondisi Toko Buku Raja Murah Jogja

Sirojul Khafid
Minggu, 24 Agustus 2025 - 08:07 WIB
Sunartono
Berdiri Sejak 1985, Begini Kondisi Toko Buku Raja Murah Jogja Wawan saat berada di toko bukunya. - Harian Jogja - Sirojul Khafid

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Toko Buku Raja Murah Jogja menyediakan buku original mulai dari harga Rp1.500. Beroperasi sejak tahun 1985-an, semangat usaha ini mendekatkan akses buku pada masyarakat Indonesia.

Arya Setiawan tumbuh dengan makan buku. Bukan makan buku secara harfiah. Namun pekerjaan utama orang tuanya adalah jualan buku. Sejak tahun 1985-an, keluarga Wawan, panggilan akrabnya, berjualan buku di sekitar Kantor Pos Besar. Lapak mereka kemudian harus pindah ke Melia Purosani, Shopping Book Centre Jogja, hingga Taman Pintar. Jadi, hasil dari jualan buku itu, yang kemudian menjadi uang yang dibelikan makanan untuk Wawan.

Advertisement

Dia sudah melihat orang tuanya menjual buku sejak kecil. Beranjak dewasa, dia sekolah dan kuliah sembari membantu orang tua menjaga toko buku. Di sela-sela itu, Wawan juga rutin membaca dagangannya. Kecintaan pada buku seakan mendarah daging di tubuh Wawan.

"Buku jadi panggilan hati, karena seneng. Sejak lahir diajak jualan buku sama orang tua di Shopping [Jogja], dulu masih pakai petromax [untuk penerangan di toko]," kata Wawan, Senin (18/8/2025).

BACA JUGA: Jadwal KA Bandara YIA Xpress Minggu 24 Agustus 2025, Stasiun Tugu, Wates dan YIA

Wawan semakin serius mengurus toko bukunya, dengan membuka jalur menggelar pameran. Dia masuk ke banyak kampus, perpustakaan, dan instansi pemerintah daerah. Sejak 2005, selain berjualan buku di toko, pameran di Pulau Jawa hingga Kalimantan rutin berlangsung. Pernah dalam sepekan ada lima pameran.

Namun pandemi Covid-19 mengubah sistem kerja toko buku yang Wawan kelola. Pameran jarang berlangsung. Gudang yang sebelumnya menjadi rumah buku untuk pameran, kemudian dibuka untuk umum pada 2019. Sehingga orang bebas datang dan memilih buku. Seperti namanya, Toko Buku Raja Murah, harga buku di sini mulai dari Rp1.500 hingga Rp30.000. Cara menentukkan harga tergantung dengan ketebalan buku.

Jaminan Original

Harga yang 'terlalu' murah ini, yang membuat beberapa orang menganggap buku di sini bukan original. "Semua buku di sini dijamin original, ambil langsung dari penerbitnya," kata Wawan. "Kami menebas buku dari gudang penerbit, [buku yang kurang laku atau stok lama] dengan jumlah banyak, sehingga harganya lebih murah."

Toko Buku Raja Murah menentang pembajakan. Wawan tidak mau merebut hak para penulis dan orang-orang yang bekerja di penerbitan. "Kami sangat mengharamkan buku bajakan," kata laki-laki berusia 42 tahun ini.

Wawan melanjutkan, bahwa pembeli buku di sini perorangan dan sekolah. Untuk pengelola sekolah, biasanya mereka membeli buku untuk kebutuhan akreditasi. Ada jumlah buku tertentu yang perlu sekolah miliki, namun keuangannya terbatas. Berhubung stok dan genre buku di Toko Buku Raja Murah beragam, maka Wawan bisa membantu sekolah-sekolah tersebut. Banyak sekolah dari dalam dan luar Pulau Jawa yang membeli buku di sini.

Saat ini, ada tiga gudang buku yang Wawan miliki, dengan dua toko buku kecil di samping Taman Pintar. Di salah satu gudang buku yang beralamat di Mrisi, Kasihan, Bantul, tumpukan buku sudah berjejer dari parkiran. Wawan mondar-mandir di bangunan yang luasnya sekitar 1.000 meter persegi itu.

Kadang dia duduk, seringkali pula dia menyapa orang yang datang. Karyawan lain ada yang sibuk mencari data buku di komputer, mengantar pengunjung, hingga membungkus pesanan dari penjualan daring. Wawan mengaku senang saat bertemu orang baru di tokonya.

BACA JUGA: Hasil Atletico Madrid vs Elche: Skor 1-1

"Apalagi kalau yang beli buku di sini anak-anak, itu seneng banget. Artinya ada generasi baru yang seneng baca buku," katanya. "Buku mungkin berada di tepi zaman, padahal negara maju menjadikan buku fisik tetap nomor satu. Baca buku digital sejam aja bikin lelah mata. Kami ingin galakkan budaya membaca, silakan beli buku murah di sini."

Kesenangan mengelola toko buku ini, yang membuat Wawan rasanya tidak memiliki pengalaman buruk dalam mengelola usahanya. Apabila dia mendapatkan kesenangan mengelola toko buku dari orang tuanya, Wawan juga akan senang apabila ada anaknya yang juga melanjutkan.

"Tapi enggak ada paksaan [meneruskan usaha keluarga ini]. Kalau ada generasi setelah saya yang tertarik, saya sangat senang sekali, karena buku kan jendela dunia," kata Wawan.

Belajar dari Komik

Ada orang yang senang berada di tengah tumpukan buku. Tidak jarang juga orang-orang memburu aroma kertas, apalagi dari buku baru. Tumpukan buku yang menggunung di Toko Buku Raja Murah, menjadi ruang untuk wisata alternatif para pecinta buku.

Bahkan Wawan memasang spanduk di bagian depan toko, bahwa tokonya bisa menjadi "Wisata Buku Murah". Memang dia mendapati orang-orang yang datang ke tokonya, tidak selalu dengan niat membeli buku.

BACA JUGA: Hasil Sassuolo vs Napoli: Skor 0-2, Jay Idzes Belum Debut

"Banyak yang cuma wisata [atau jalan-jalan di toko buku ini], pada penasaran. Ada yang bilang ini kurang buka warung, jadi bisa buat baca buku sambil ngopi. Ide bagus juga," katanya.

Wawan juga pernah mendapatkan pelanggan, yang merupakan warga negara asing. Ada satu warga dari Timur Tengah, yang menikah dengan orang Jogja. Orang tersebut belum lancar berbahasa Indonesia.

"Yang dibeli pertama kali itu komik. Lambat laun bisa lancar [ngomong pakai Bahasa Indonesia] dari membaca komik itu. Akhirnya dia jadi pelanggan," kata Wawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

240 Jurnalis Gugur di Gaza

240 Jurnalis Gugur di Gaza

News
| Minggu, 24 Agustus 2025, 14:17 WIB

Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul

Wisata
| Rabu, 20 Agustus 2025, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement